TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan, seperti di pembuluh darah, irama, katup, atau gangguan akibat bawaan lahir. Spesialis jantung dan pembuluh darah RS Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang, Rahmalia Gusdina, mengatakan gaya hidup kurang bergerak, makanan banyak mengandung lemak, serta banyak merokok bisa meningkatkan faktor risiko gangguan pembuluh darah jantung.
"Merokok, darah tinggi, dan gula darah tinggi menjadi beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner yang perlu diwaspadai," kata Rahmalia.
Ia menuturkan faktor risiko tersebut dapat diatasi sejak dini agar penyakit jantung bisa dicegah. Salah satunya dengan berolahraga secara rutin minimal tiga kali seminggu, masing-masing dengan durasi 30 menit. Selain itu, pencegahan dapat juga dengan pemeriksaan kesehatan jika terdapat gejala-gejala.
Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan jantung akan terkonfirmasi apakah fungsinya bekerja optimal atau tidak sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dicegah. Salah satu penyakit jantung yang sering dialami adalah gagal jantung.
Gagal jantung
Gagal jantung merupakan kondisi kronis ketika jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Gejala yang biasa timbul ialah sesak napas yang memberat ketika beraktivitas, mudah lelah meski hanya melakukan aktivitas ringan, tidur terasa lebih nyaman jika menggunakan beberapa tumpukan bantal, dan mungkin disertai bengkak pada kaki.
Oleh karena itu, peran jantung sangat penting dan fungsinya tidak boleh terganggu sebab akan berdampak pada organ-organ lain di dalam tubuh. Terganggunya aliran darah ke jantung akan memberikan dampak yang perlu diwaspadai.
“Terganggunya aliran darah ke jantung yang dapat dialami adalah penyakit jantung koroner. Penyakit itu akibat aliran darah yang mengalirkan darah ke otot jantung mengalami sumbatan atau penyempitan sehingga otot jantung tidak mendapati oksigen dan nutrisi yang cukup dan banyak lagi,” jelasnya.