Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

Seorang wanita melintas di depan motif kain batik Lasem di  Oemah batik Tiga Negeri  di Tiongkok Kecil Heritage, Lasem.  Batik tulis Lasem mendapat pengaruh beberapa kebudayaan sejak zaman Majapahit, Campa, Cina, dan  Jawa yang mempunyai warna khas pesisir yang kaya warna. Tempo/Rully Kesuma.
Seorang wanita melintas di depan motif kain batik Lasem di Oemah batik Tiga Negeri di Tiongkok Kecil Heritage, Lasem. Batik tulis Lasem mendapat pengaruh beberapa kebudayaan sejak zaman Majapahit, Campa, Cina, dan Jawa yang mempunyai warna khas pesisir yang kaya warna. Tempo/Rully Kesuma.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBatik Lasem atau Laseman termasuk batik pesisir asal Kabupaten Rembang yang kaya akan motif dan perpaduan warna yang berani. Tidak lepas dari sejarahnya sebagai “Tiongkok kecil”, karena menjadi pendaratan pertama orang Tionghoa sekitar abad ke-13 di Rembang. 

Dalam Potret Kehidupan Pembatik di Lasem Rembang oleh Hempri, dkk, awalnya batik Lasem dikenal dengan sebutan ‘batik encim’. Encim merupakan panggilan terhadap wanita lanjut usia peranakan Tionghoa

Corak, motif, dan ragam jenis batik tulis Lasem dipengaruhi budaya Cina, sehingga batik ini merupakan perpaduan antara motif khas Cina. Motif fauna ada pada burung hong, phoenix, naga, ikan mas. Sedangkan pada motif flora muncul dalam bunga delima, seruni, geometris, banji, swastika, benda alam, awan, gunung, bulan, mata uang, gulungan surat,

Motif batik Lasem juga terpengaruh motif khas gaya batik pedalaman, seperti batik Solo dan batik Yogya seperti pola geometris khas batik vorstenlanden seperti parang, lereng, kawung, dan udan liris.

Arti Motif

Semua motif dan warna khas Cina melambangkan sesuatu. Motif kupu-kupu berarti kesetiaan cinta kasih dan kegembiraan. Kilin artinya kebijaksanaan, naga artinya keagungan, burung hong atau phoenix artinya kebajikan atau prestasi, kelelawar berarti umur panjang dan kebahagiaan, serta warna merah bermakna kebahagiaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Motif yang terpengaruh batik pedalaman tampil dalam parang rusak dan sidomukti. Motif ‘kendoro kendiri’ menandakan ‘majikan - bawahan’.

Motif batik Lasem juga didapat dari lingkungan setempat. Motif ‘kricak’ atau ‘watu pecah’ melambangkan kenangan akan kricak, bahan pembuat jalan yang memakan banyak korban pekerja paksa di Lasem. Kricak merupakan tanah bebatuan di Lasem yang kering dan sering tampak retak-retak.

Laman resmi binus, menulis, warna merah pada batik Lasem terkenal dengan sebutan warna abang getih pithik atau darah ayam. Warna ini terbuat dari akar mengkudu, akar jeruk ,ditambah air Lasem yang kandungan mineralnya sangat khas. Meskipun begitu, warna merah tidak dapat dibuat di laboratorium, apalagi semakin dicuci, warnanya makin keluar.

BALQIS PRIMASARI 

Baca juga: Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tokoh Tionghoa Sumut Minta Hary Tanoesoedibjo Tarik Pernyataannya

13 hari lalu

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo beserta jajaran pengurus Partai saat melakukan pendaftaran bakal calon legislatif anggota DPR RI ke Kantor KPU, di Jakarta, Minggu, 14 Mei 2023. Partai Perindo mendaftarkan 580 orang bakal calon anggota legislatif DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tokoh Tionghoa Sumut Minta Hary Tanoesoedibjo Tarik Pernyataannya

Tokoh Tionghota Sumut meminta Hary Tanoesoedibjo tak menarik identitas Tionghoa ke politik praktis.


Diundang Jokowi ke Istana di Tengah Isu Reshuffle, Hary Tanoe: Bicara Macam-macam

15 hari lalu

Presiden Jokowi bersama Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo tiba dalam Rapimnas Partai Perindo II di JCC Senayan, Jakarta, 21 Maret 2018. Acara Rapimnas II ini dihadiri oleh 1.772 kader partai. TEMPO/Subekti.
Diundang Jokowi ke Istana di Tengah Isu Reshuffle, Hary Tanoe: Bicara Macam-macam

Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia atau Perindo Hary Tanoesoedibjo temui Jokowi di tengah isu reshuffle kabinet.


Amnesty Minta Negara Tak Lupa Usut Kekerasan Seksual dalam Kerusuhan Mei 1998

16 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid. Foto: TEMPO | Hilman Faturrahman W
Amnesty Minta Negara Tak Lupa Usut Kekerasan Seksual dalam Kerusuhan Mei 1998

Amnesty International Indonesia meminta pemerintahan mengusut kekerasan seksual dalam Tragedi Kerusuhan Mei 1998.


Hary Tanoe dan Paguyuban Tionghoa Temui Jokowi di Istana, Bahas Apa?

16 hari lalu

Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo beserta rombongan menyerahkan daftar bakal calon legislatif (caleg) ke kantor KPU, Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018. Perindo juga mendaftarkan Andi Tenri Natassa, anak terpidana korupsi proyek pembangkit listrik di Papua, Dewie Yasin Limpo. TEMPO/Subekti.
Hary Tanoe dan Paguyuban Tionghoa Temui Jokowi di Istana, Bahas Apa?

Hary Tanoesoedibjo hari ini kembali menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana. Ia bersama pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia


Resep Fuyunghai ala Restoran Cina yang Lezat dan Gurih

23 hari lalu

Fuyunghai. Shutterstock
Resep Fuyunghai ala Restoran Cina yang Lezat dan Gurih

Fuyunghai merupakan jenis makanan peranakan Tionghoa yang resepnya mudah dibuat. asakan ini biasanya disiram dengan kuah asam manis yang menambah kelezatan.


Mengenang Ateng Komedian yang Berpulang 20 Tahun Lalu, Ini Nama Lengkapnya

25 hari lalu

Pelawak Iskak dan Ateng Dok. TEMPO/ Ali Said
Mengenang Ateng Komedian yang Berpulang 20 Tahun Lalu, Ini Nama Lengkapnya

Karier komedian Ateng di dunia lawak mulai menanjak sejak bergabung dengan Kwartet Jaya. Ini profilnya.


Resep Fuyunghai Telur Sederhana, Dapat Dicoba di Rumah

42 hari lalu

Resep Fu Yung Hai
Resep Fuyunghai Telur Sederhana, Dapat Dicoba di Rumah

Fuyunghai telur bisa menjadi resep andalan di rumah ketika harus memasak cepat dengan bahan yang sederhana, berikut beberapa resepnya.


Keunikan Masjid Babah Alun, Kenapa Dibangun di Pinggir Jalan Tol?

46 hari lalu

Masjid Babah Alun Desari yang terletak di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat, 12 Februari 2021. ANTARA/Laily Rahmawaty
Keunikan Masjid Babah Alun, Kenapa Dibangun di Pinggir Jalan Tol?

Masjid Babah Alun terletak di pinggiran Tol Desari dan di kolong Tol Wiyoto Wiyono. Jusuf Hamka sebagaiu pendirinya punya alasan tersendiri.


Profil Jusuf Hamka, Pendiri Masjid Babah Alun Dulu Tukang Gelut di Pasar Baru

46 hari lalu

Jusuf Hamka. Foto/Instagram
Profil Jusuf Hamka, Pendiri Masjid Babah Alun Dulu Tukang Gelut di Pasar Baru

Jusuf Hamka adalah pendiri Masjid Babah Alun. Pada masa mudanya, ia pernah menjadi jawara di Pasar Baru. Ini profilnya.


Asal Usul Cheng Beng, Bentuk Kasih Sayang kepada Leluhur Sejak Era Tiongkok Kuno

56 hari lalu

Masyarakat Tionghoa sembahyang pada Festival Cheng Beng di Krematorium Cilincing, Jakarta pada 1 April 2018. Tempo/ANASTASIA DAVIES
Asal Usul Cheng Beng, Bentuk Kasih Sayang kepada Leluhur Sejak Era Tiongkok Kuno

Festival qing ming atau cheng beng adalah tradisi umat Tionghoa yang diadakan setiap tahunnya. Asal usul Cheng Beng berawal dari era Dinasti Zhou.