Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiat Memperlambat Berkurangnya Massa Otot Seiring Bertambah Usia

image-gnews
Ilustrasi Otot Paha. scarysymptoms.com
Ilustrasi Otot Paha. scarysymptoms.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Massa otot dan fungsi kekuatannya akan berkurang terkait usia atau sarkopenia. Merujuk Cleveland Clinic, sarkopenia biasanya dialami saat memasuki masa lanjut usia atau lansia.

Penurunan massa otot mengurangi kemampuan melakukan aktivitas. Setiap orang kehilangan massa otot secara bertahap, walaupun bukan hanya faktor usia. Tubuh yang tak cukup protein juga rentan mempengaruhi kebutuhan otot untuk tumbuh.

Apa itu sarkopenia?

Mengutip Healthline, sarkopenia kondisi hilangnya massa otot yang secara khusus berhubungan dengan penuaan. Kehilangan massa otot seiring bertambahnya usia hal yang normal. Namun, sarkopenia menggambarkan kehilangan otot yang parah menyimpang dari normal.

Sarkopenia bisa memengaruhi cara berjalan, keseimbangan, dan kemampuan seseorang secara keseluruhan dalam beraktivitas. Walaupun pengurangan massa otot tak bisa dihindari, tapi setidaknya mungkin memperlambat proses itu.

Mengutip WebMD, meskipun sarkopenia dialami sebagian orang yang tidak aktif. Namun, sarkopenia juga dialami orang yang tetap aktif secara fisik. Itu menunjukkan ada faktor lain dalam perkembangannya.

  • Pengurangan sel saraf untuk mengirim sinyal dari otak ke otot memulai gerakan
  • Konsentrasi rendah dari beberapa hormon, termasuk pertumbuhan, testosteron, dan insulin
  • Penurunan kemampuan untuk mengubah protein menjadi energi
  • Tidak mendapat cukup kalori atau protein setiap hari untuk mempertahankan massa otot

Memperlambat risiko sarkopenia

Latihan resistansi bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan dan stamina otot. Latihan ketahanan juga membantu menyeimbangkan kadar hormon. Latihan ini terbukti meningkatkan kemampuan untuk mengubah protein menjadi energi. Intensitas dan frekuensi olahraga yang tepat sangat penting untuk mendapat manfaatnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penambahan suplemen dibutuhkan, namun digumakan bersamaan latihan ketahanan. Bukan sekadar konsumsi saja.

Mengonsumsi cukup protein juga bermanfaat untuk mencegah sarkopenia. Makanan laut, seperti ikan trout dan salmon termasuk sumber protein. Sedangkan sumber nabati, yaitu tahu, lentil, kacang-kacangan, dan kinoa.

Baca: Penting, Olahraga Peningkatan Massa Otot untuk Lansia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

6 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


Kemenko PMK Jelaskan Penyelenggaraan Haji 2024 agar Ramah Lansia

16 hari lalu

Jamaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi kabah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu 1 Juli 2023. Jutaan jamaah haji melakukan tawaf ifadah yang menjadi rukun haji usai melakukan wukuf di Arafah dan lempar jamrah di Jamarat. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Kemenko PMK Jelaskan Penyelenggaraan Haji 2024 agar Ramah Lansia

Jemaah haji 2024 diberangkatkan dalam 554 kloter dan tersebar di 14 asrama haji serta 13 embarkasi.


Mau Mudik dengan Lansia, Sebaiknya Lakukan Persiapan Ini

18 hari lalu

Dokter Speasialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatri Rumah Sakit Pertamina Pusat IHC RSPP, Kuntjoro H/Tempo-Mitra Tarigan
Mau Mudik dengan Lansia, Sebaiknya Lakukan Persiapan Ini

Ketika Anda akan mudik bersama masyarakat lanjut usia (lansia), ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan.


Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

24 hari lalu

Gerak olahraga lunges. shutterstock.com
Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

Kalistenik salah satu pilihan olahraga yang sesuai untuk dilakukan selama Ramadan


7 Menu Sahur Sehat untuk Lansia yang Enak dan Praktis

26 hari lalu

Ada beberapa pilihan menu sahur untuk lansia yang bisa dibuat di rumah. Mulai dari buah-buahan, sayuran, hingga telur. Ini daftarnya. Foto: Canva
7 Menu Sahur Sehat untuk Lansia yang Enak dan Praktis

Ada beberapa pilihan menu sahur untuk lansia yang bisa dibuat di rumah. Mulai dari buah-buahan, sayuran, hingga telur. Ini daftarnya.


8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

26 hari lalu

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya. Foto: Canva
8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya.


Mirip Tom Hanks di Film The Terminal, Lansia ini Tinggal di Bandara 9 bulan

26 hari lalu

Ilustrasi tunawisma. Unsplash.com/Mihaly Koles
Mirip Tom Hanks di Film The Terminal, Lansia ini Tinggal di Bandara 9 bulan

Seorang lansia tinggal di bandara Bologna, karena tidak mampu bayar sewa


Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

26 hari lalu

Ilustrasi telur. Sumber: iStock/foxnews.com
Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

Telur merupakan sumber protein hewani yang serbaguna untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saat diolah menjadi MPASI.


3 Cara Menggapai Cinta Sejati Setelah Usia 50 Tahun

26 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
3 Cara Menggapai Cinta Sejati Setelah Usia 50 Tahun

Meskipun banyak yang mungkin merasa cemas atau ragu-ragu tentang memulai hubungan baru di usia yang lebih matang. Berikut cara menemukan cinta sejati.