Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala Gangguan Irama Jantung Kondisi Fibrilasi Atrium

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
ilustrasi jantung (pixabay.com)
ilustrasi jantung (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fibrilasi atrium kondisi yang menyebabkan detak jantung tak teratur dan cepat. Mengutip dari Heart Foundation, fibrilasi atrium salah satu dari kondisi irama jantung atau aritmia. Adapun jantung yang sehat, rangsangan reguler menjaga detak dalam ritme yang stabil antara 60 hingga 100 detak per menit.

Ketika mengalami fibrilasi, rangsangan menjadi acak dan kacau menyebabkan dua bilik paling atas jantung bergetar. Kondisi itu menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur dan lebih cepat dari biasanya. Gangguan irama jantung lebih sering terjadi seiring bertambah usia terutama ketika melebihi 60 tahun.

Merujuk Mayo Clinic, gejala fibrilasi atrium ditandai gejala salah satunya, yaitu sensasi detak jantung cepat. Adapun gejala lainnya, sakit dada, pusing, kelelahan, sesak napas, lemah, berkurang kemampuan olahraga. Fibrilasi atrium jika tidak diobati bisa menyebabkan stroke dan komplikasi medis serius lainnya.

Jenis fibrilasi atrium

1. Paroxysmal fibrilasi atrium dialami kurang dari satu pekan dan biasanya pulih secara sendirinya tanpa pengobatan.

2. Fibrilasi atrium persisten selama lebih dari satu pekan dan membutuhkan perawatan.

3. Fibrilasi atrium persisten yang dialami lebih dari satu tahun perawatan pun makin intens.

Irama jantung

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Irama jantung yang terganggu menandakan kondisi aritmia. Mengutip Healthline, aritmia mempengaruhi kecepatan detak jantung, lebih cepat atau lambat dari normal.

Ketika impuls yang mengatur denyut jantung tak berfungsi semestinya, maka menyebabkan beberapa kondisi. Adapun kondisinya, yaitu detak jantung terlalu cepat (takikardia), lambat (bradikardia), dini (kontraksi prematur), tidak menentu (fibrilasi).

Merujuk publikasi National Library of Medicine berjudul Arrhyhmias, prevalensi aritmia antara 1,5 dan 5 persen dari populasi. Aritmia biasanya tidak berbahaya, tapi dalam beberapa kondisi bisa berakibat masalah yang serius. Jika aritmia mengganggu aliran darah ke tubuh, maka rentan mempengaruhi otak, paru-paru, maupun organ vital lainnya.

Baca: Ragam Penyebab yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Fibrilasi Atrium, Gangguan Irama Jantung yang Dapat Dipicu Konsumsi Air Es

1 hari lalu

Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Mengenal Fibrilasi Atrium, Gangguan Irama Jantung yang Dapat Dipicu Konsumsi Air Es

Penderita Fibrilasi Atrium, gangguan irama jantung, memiliki peningkatan risiko stroke 500 persen dan peningkatan risiko gagal jantung 300 persen.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

8 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

10 hari lalu

Personel Polda Banten evakuasi perempuan sesak nafas saat arus balik Lebaran di Dermaga VII Pelabuhan Merak, Minggu 14 April 2024. (ANTARA/HO-Polda Banten)
Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

14 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

19 hari lalu

Varises. Usaveinclinics.com
Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

22 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

25 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.