Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Masalah Hidung yang Membutuhkan Prosedur Turbinektomi

image-gnews
ilustrasi hidung (pixabay.com)
ilustrasi hidung (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Turbinektomi atau operasi pengangkatan turbinat hidung. Prosedur itu bermanfaat untuk orang yang mengalami masalah hidung yang mengganggu pernapasan.

Mengutip Healthline, turbinektomi operasi pengangkatan turbinat yang menyumbat hidung. Prosedur ini mengubah bentuk dan posisi turbinat, supaya tidak menghalangi jalur pernapasan. Turbinektomi dilakukan melalui lubang hidung, sehingga tidak meninggalkan bekas luka di wajah pasien.

Kondisi yang membutuhkan turbinektomi?

Mengutip Healthline, tubinektomi mengatasi pembesaran turbinat dan meringankan sinusitis kronis. Memperbaiki septum menyimpang, meminimalkan mendengkur, mengatasi sleep apnea, dan mengurangi mimisan.

1. Pembesaran turbinat

Mengutip WebMD, turbinat atau konka adalah tulang di hidung yang ditutupi jaringan kelenjar pembuluh darah dan saraf. Turbinat berfungsi mengatur aliran udara melalui hidung dan membawa lendir.

Turbinat juga menjaga kelembapan dan menghangatkan udara yang masuk ke hidung. Namun, dalam beberapa kasus turbinat bisa membesar dan menyumbat hidung. Fungsi turbinat juga bisa hilang ketika terjadi bengkak, alergi, infeksi, dan trauma. Bentuk dan posisi turbinat bisa diubah melalui prosedur turbinektomi supaya tidak menghalangi jalur penapasan.

2. Sinus kronis

Mengutip Mayo Clinic, sinusitis kronis terjadi ketika ruang di dalam hidung dan sinus membengkak dan meradang. Setidaknya selama tiga bulan atau lebih, meskipun telah diobati. Kondisi ini menganggu saluran lendir yang mengakibatkan hidung tersumbat. Akibatnya, sulit bernapas lewat hidung, bagian mata pun bermungkinan bengkak dan nyeri.

Sinusitis kronis disebabkan infeksi maupun pembengkakan polip hidung. Kondisi itu bisa  mempengaruhi orang dewasa dan anak-anak.

3. Septum menyimpang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Septum menyimpang terjadi ketika tulang pemisah rongga hidung tidak berada tepat di tengah. Kondisi ini bisa dibawa dari lahir maupun akibat cedera hidung.

Merujuk Cleveland Clinic, septum menyimpang menyebabkan masalah pernapasan, hidung tersumbat  dan sakit kepala. Itu juga berisiko mengakibatkan mimisan, sinusitis, sleep apnea, mendengkur, dan bernapas mengeluarkan suara.

3. Sleep apnea

Mengutip Healthline, sleep apnea terjadi akibat adanya gangguan di saluran pernapasan bagian atas. Ini menyebabkan penyempitan jalur penapasan hidung. Sleep apnea ditandai mengorok saat tidur, napas terengah-engah, dan mendengus.

4. Mimisan

Mimisan kondisi hilangnya darah dari jaringan yang melapisi hidung. Pendarahan biasanya terjadi di satu lubang hidung saja. Mengutip Medline Plus, mimisan bisa diakibatkan virus, iritasi, dan kondisi udara. Pengobatan mimisan mencakup kauterisasi yang menggunakan larutan khusus dan alat listrik. Kauterisasi merupakan bagian dari turbinektomi.

Baca: Bagaimana Perawatan untuk Mengatasi Sindrom Hidung Kosong?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

2 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

18 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

46 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.


Cuci Hidung Pakai Apa? Berikut Cara Melakukan dan Manfaatnya

50 hari lalu

Cuci hidung pakai apa? Umumnya, mencuci hidung menggunakan larutan NaCl yang bisa dibeli di apotek. Berikut cara melakukannya. Foto: Canva
Cuci Hidung Pakai Apa? Berikut Cara Melakukan dan Manfaatnya

Cuci hidung pakai apa? Umumnya, mencuci hidung menggunakan larutan NaCl yang bisa dibeli di apotek. Berikut cara melakukannya.


Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

58 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

Dokter THT mengatakan ingus bercampur darah bisa jadi tanda awal kanker nasofaring. Periksakan diri ke dokter untuk diagnosis.


Jangan Panik saat Anak Mimisan, Simak Saran Dokter

19 Februari 2024

www.modernguidetohealth.com
Jangan Panik saat Anak Mimisan, Simak Saran Dokter

Dokter anak menjelaskan cara tepat menangani mimisan pada anak. Jangan panik, lakukan hal berikut.


Pacar Tamara Tyasmara Berdalih Benamkan Kepala Dante 12 Kali untuk Latihan Pernapasan

12 Februari 2024

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wira Satya Triputra (tengah) di TPU Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan usai ekshumasi makam anak artis Tamara Tyasmara pada Selasa, 6 Februari  2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Pacar Tamara Tyasmara Berdalih Benamkan Kepala Dante 12 Kali untuk Latihan Pernapasan

Wira menjelaskan alasan pacar Tamara Tyasmara membenamkan kepala Dante ke dalam air adalah untuk berlatih pernapasan


Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

11 Januari 2024

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

Pakar mengatakan pemberian vitamin A dapat membantu melindungi ana dari penyakit pernapasan seperti pneumonia, selain ASI dan imunisasi.


JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

5 Januari 2024

Epidemiolog dr. Dicky Budiman (Dokumen pribadi)
JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan riset terbaru mengenai gejala yang dirasakan pasien Covid-19 subvarian JN.1.


Bukan Membesar, Ini yang Terjadi pada Hidung dan Telinga Seiring Bertambahnya Usia

30 Desember 2023

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Bukan Membesar, Ini yang Terjadi pada Hidung dan Telinga Seiring Bertambahnya Usia

Hidung dan telinga, yang terdiri dari tulang rawan, adalah jaringan fleksibel yang lebih keras dari kulit namun lebih lunak daripada tulang.