Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lakukan 6 Kebiasaan Ini untuk Cegah Stroke Saat Usia Menua

image-gnews
Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHidup sehat di usia senja atau saat tua tentunya menjadi dambaan setiap orang. Kendati demikian, tidak dimungkiri ancaman penyakit kerap menghantui perjalanan setiap manusia, termasuk Penyakit Tidak Menular alias PTM, stroke salah satunya..

Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan, penyebab kematian tertinggi di Indonesia didominasi oleh jenis-jenis PTM, seperti serangan jantung, gagal ginjal, kanker hingga stroke. 

Bahkan, baru-baru ini, Gubernur Papua Lukas Enembe menurut kuasa hukumnya pada 2018 - 2019 telah empat kali terkena serangan stroke. Itu menjadi alasannya tidak bisa memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Oleh karena itu, guna meminimalisasi potensi serangan PTM, termasuk stroke, saat usia senja ataupun muda, berikut adalah enam kebiasaan yang bisa Anda terapkan. 

Kebiasaan untuk Cegah Penyakit stroke

1. Cek Kesehatan secara Rutin

Umumnya, masyarakat diimbau untuk melakukan pengecekan kesehatan secara rutin dan berkala setiap enam bulan sekali. Pasalnya, menurut laman resmi RSUP dr. Sardjito periode emas penanganan strokee adalah 3 - 4,5 jam setelah serangan terdeteksi. Artinya, semakin cepat stroke atau PTM lain terdeteksi, semakin besar pula risiko dapat diminimalisasi.

2. Berhenti Merokok

Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tidak menjadi perokok aktif maupun pasif. Perokok aktif adalah orang yang menghisap batang rokok secara langsung, sedangkan perokok pasif merupakan orang yang menghirup asap rokok tersebut.

Pasalnya, menurut beberapa penelitian, seseorang yang menjadikan kegiatan merokok sebagai rutinitas memiliki potensi dua kali lipat terkena stroke daripada orang yang tidak merokok.

3. Rajin Olahraga

Secara umum, semua jenis olahraga dipercaya baik bagi kesehatan tubuh. Terkhusus, jenis olahraga kardio, seperti lari, bersepeda, ataupun berenang yang baik untuk kelancaran peredaran darah. Umumnya, Anda disarankan untuk berolahraga 30 menit setiap hari atau 150 menit setiap minggu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Diet Seimbang

Diet seimbang berarti membatasi jumlah konsumsi makanan asin, berlemak, dan gula, tetapi menambah jumlah konsumsi makanan penuh gizi dan vitamin. Menurut Kemenkes, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi gula lebih dari 40 gram per hari, tidak konsumsi garam lebih dari 5 gram per hari, dan batasi konsumsi lemak sekitar 50 gram per hari.

5. Istirahat Cukup

Tak kalah penting dari olahraga dan pengaturan makan, istirahat secara cukup dan nyenyak juga terbukti mampu meningkatkan imunitas tubuh. Secara spesifik, durasi tidur setiap orang berbeda berdasar usia, tingkat aktivitas, hingga kondisi badan. Namun, secara umum, Anda dianjurkan untuk tidur sekitar 7 - 8 jam setiap harinya.

6. Kelola Stres

Sebagaimana peningkatan kepedulian terhadap kesehatan mental belakangan ini, penelitian terbaru menunjukkan bahwa semakin stre seseorang, semakin tinggi pula potensi terserang penyakit. 

Oleh karena itu, guna menghindari penyakit stroke ataupun PTM lainnya, Anda dianjurkan untuk mengelola energi dan tingkat stres Anda serta mengatur masa rekreasi dan relaksasi agar pikiran dan tubuh tidak kewalahan.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN 

Baca: Kuasa Hukum Sebut Lukas Enembe Sudah 4 Kali Stroke, Apa Saja Penyebab dan Gejala Stroke?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

1 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

2 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

2 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

3 hari lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

Skrining penyakit tidak menular diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular setelah Lebaran.


Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Saran Pakar Kesehatan agar Tubuh Tetap Bugar usai Lebaran

5 hari lalu

Kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di GT Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Pada Masa Lebaran Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Perhubungan, pada puncak arus balik lebaran 2024 tanggal 14 April 2024 diperkirakan sebanyak 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen dari total pemudik akan kembali ke kota masing-masing. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Saran Pakar Kesehatan agar Tubuh Tetap Bugar usai Lebaran

Cek kesehatan rutin hingga mengelola stres jadi sejumlah cara yang perlu dilakukan pemudik agar kesehatan dan kebugaran tubuh terjaga usai Lebaran.