TEMPO.CO, Jakarta - Hepatitis B surface antigen (HBsAg) tes mendeteksi penyakit hepatitis B. Tes HBsAg digunakan untuk mendeteksi antigen permukaan hepatitis B Mengutip Hepatitis B Foundation, tes HBsAg mendeteksi virus hepatitis B yang sebenarnya disebut antigen permukaan di dalam darah.
Apa itu tes HBsAg?
Jika seseorang dites positif, maka pengujian lebih lanjut diperlukan. Itu untuk menentukan kemungkinan infeksi akut baru atau hepatitis B kronis. Hasil tes HBsAg positif berarti seseorang terinfeksi dan rentan menyebarkan virus hepatitis B ke orang lain.
Tes HBsAg digunakan bersama dengan tes lain untuk mengonfirmasi infeksi hepatitis B. Mengutip Verywell Health, HBsAg dideteksi dalam darah selama infeksi akut. Infeksi yang datang tiba-tiba dan kronis berlangsung lebih dari enam bulan.
Seiring kadar HBsAg, gejala individu dan faktor lainnya, ada antibodi tambahan yang bisa diuji untuk membedakan antara infeksi akut dan kronis. Pusat virus hepatitis B adalah DNA yang berisi gen digunakan virus untuk memperbanyak diri. Di sekitar DNA terdapat protein disebut antigen inti hepatitis B (HBcAg) yang tak bisa dideteksi dengan tes darah.
Di sekelilingnya terdapat HBsAg bagian dari lapisan yang melindungi virus dari serangan sistem kekebalan tubuh. Namun, sistem kekebalan tubuh lapisan ini untuk membasmi virus. Ketika itu terjadi, sisa-sisa protein antigen permukaan tertinggal di puing-puing seperti darah, yang bisa dideteksi oleh tes laboratorium.
Baca Juga:
Tubuh manusia menghasilkan antibodi terhadap salah satu antigen ini setelah terpapar virus. Antibodi ini berkembang di berbagai tahap infeksi. Jika menerima vaksinasi untuk hepatitis B, tubuh akan mengembangkan antibodi untuk melindungi dari infeksi hepatitis B.
Baca: Siapa Saja yang Wajib Diberikan Vaksin Hepatitis A dan B?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.