Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makan Mangga Saat Program Diet Turunkan Berat Badan Bukan Ide Bagus, Kenapa?

image-gnews
Ilustrasi buah mangga segar. shutterstock.com
Ilustrasi buah mangga segar. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Buah mangga adalah salah satu jenis buah tropis yang cukup populer di seluruh dunia. Buah ini dikenal karena rasanya yang manis dan daging buahnya yang bewarna kuning-oranye ketika sudah matang. Selain itu, buah mangga dibungkus oleh nutrisi yang tinggi dan baik untuk tubuh, seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.

Mengapa Tak Boleh Makan Mangga?

Namun, tidak semua orang dapat menikmati lezatnya buah yang satu ini. Berikut adalah kondisi-kondisi seseorang yang tidak diperbolehkan konsumsi mangga berlebih:

1. Alergi mangga

Walaupun sangat jarang, tetapi mangga dapat berperan sebagai sumber alergi atau alergen bagi sebagian orang. Dilansir.verywellhealth.com, beberapa gejala yang mungkin timbul adalah ruam kulit atau benjilan di sekitar area bibir dan mulut, pilek, batuk, tenggorokan gatal mulai dari tingkat ringan hingga parah. Alergi mangga dapat terjadi tak hanya ketika mengonsumsinya saja, tetapi juga ketika bersentuhan dengan buah yang satu ini.

2. Diare

Konsumsi mangga yang berlebihan dapat menyebabkan diare karena kandungan seratnya yang tinggi. Dikutip simplycalledfood.com, konsumsi buah berserat yang berlebihan dapat menyebabkan diare. Selain itu, mangga mengandung indeks glikemik yang cukup tinggi dan karbida sehingga bagi penderita irritable bowel syndrome (IBS), sebaiknya memilih untuk membatasi atau menghindari mangga.

3. Diabetes

Buah mangga dapat meningkatkan gula darah, karena buahnya sebagian besar mengandung karbohidrat. Dikutip eatthis.com, meskipun gula yang terkandung adalahh gula alami tetapi gula ini dapat berperan sebagai gula rafinasi dalam jumlah yang besar. Oleh sebab itu, penderita diabetes sebaiknya hindari konsumsi mangga karena kandungan gulanya yang tinggi.

4. Diet penurunan berat badan

Mangga dikenal salah satunya karena kalorinya yang tinggi. Makan mangga ketika sedang proses diet turunkan berat badan bukan ide yang bagus. Melansir abplive.com, sebuah mangga berukuran rata-rata mengandung 150 kalori. Jadi, jika sedang diet menurunkan berat badan, hindari mangga dalam pola makan atau konsumsi mangga dalam jumlah kecil.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Mangga?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

9 hari lalu

Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)
Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

9 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

10 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

12 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

12 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

18 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

Tak sekadar beraktivitas fisik, olahraga saat berpuasa Ramadan juga ada ketentuannya. Kapan waktu yang tepat dilakukan?