Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelajari Bantuan Hidup Dasar untuk Tangani Penyakit Jantung

Reporter

image-gnews
Ilustrasi gagal jantung. shutterstock.com
Ilustrasi gagal jantung. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung Yusra Pintaningrum mengatakan orang harus punya pengetahuan bantuan hidup dasar agar bisa menyelamatkan orang. Salah satunya jika mengalami henti jantung.

“Karena penting sekali bisa menolong orang yang terkena serangan jantung secara cepat. Jadi perlu sekali pelatihan bantuan hidup dasar,” ujar dosen Fakultas Kedokteran Universitas Mataram itu.

Yusra mengatakan bantuan hidup dasar perlu dipelajari semua orang, tidak hanya bagi tenaga medis. Salah satunya mempelajari tentang pijat jantung.

“Jadi semua orang harus mempelajari, bagaimana caranya itu di internet banyak cara bantuan hidup dasar, itu pasti ada,” ucapnya.

Menurutnya, mempelajari pijat jantung perlu karena penyakit jantung merupakan penyakit tidak menular yang paling banyak dialami penduduk Indonesia. Beberapa cirinya adalah sering sesak napas, nyeri pada area dada, dan irama jantung tidak beraturan.

“Perlu ada pemeriksaan lebih lanjut jika mengalami keluhan tersebut agar bisa ditangani dengan tepat, terutama jika mempunyai faktor risiko seperti kencing manis, darah tinggi, faktor genetik dari keluarga, dan kebiasaan merokok,” jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor risiko
Ia juga mengatakan penyakit ini muncul karena gaya hidup masyarakat yang tidak sehat dengan mengonsumsi gula, garam, dan gorengan. Ia menjelaskan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner juga bisa dari diabetes akibat kelebihan gula, hipertensi atau tekanan darah tinggi, dan lemak dari gorengan dan santan.

“Gula dibatasi empat sendok makan per hari per orang, garam satu sendok teh per hari, dan lemak sebaiknya lima sendok makan per hari per orang,” jelas Yusra.

Ia juga mengingatkan untuk rutin cek kesehatan bagi yang sudah lanjut usia setiap enam bulan dan jika terdeteksi memiliki faktor genetik penyakit jantung. “Kalau orang tua ada riwayat sakit jantung walaupun masih muda, ada baiknya segera periksa atau medical check up. Untuk orang tanpa faktor risiko setahun sekali cukup,” sarannya.

Baca juga: Waspadai Gejala Penyakit Jantung Bawaan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

20 jam lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

7 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

8 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

13 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

15 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

17 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan