3. Pencitraan resonansi magnetik (MRI)
MRI alias magnetic resonance imaging atau pencitraan resonansi magnetik adalah pemeriksaan menggunakan medan magnet dan gelombang frekuensi radio untuk menghasilkan gambar detail organ dalam tubuh.
Tes ini merupakan teknologi pencitraan yang kebanyakan dilakukan untuk mencitrakan bagian tubuh yang tidak bertulang atau jaringan lunak. Dalam hal ini medan magnet yang kuat digunakan untuk menggambarkan jantung. Medan magnet berbaris proton hidrogen dalam tubuh. Gelombang radio kemudian menjatuhkan proton dari posisinya. Saat mereka kembali ke posisi yang tepat, mereka mengirimkan sinyal radio. Komputer menerima sinyal dan mengubahnya menjadi gambar tubuh.
Dokter bisa menjalankan MRI untuk pemeriksaan jantung, termasuk melihat fungsi kinerja jantung dan berapa banyak ventrikel kiri bisa memompa darah ke seluruh tubuh.
4. Tes Treadmil
Tes treadmill merupakan bagian dari stress test untuk menguji kinerja jantung saat beraktivitas fisik. Dalam tes ini, Anda berjalan di atas treadmill yang membuat jantung bekerja semakin keras. Sementara itu, elektrokardiogram (EKG) memantau ritme kelistrikan jantung. Dokter juga mengukur tekanan darah dan memantau apakah Anda memiliki gejala seperti nyeri dada atau kelelahan.
Kelainan pada tekanan darah, detak jantung, atau gejala fisik dapat menjadi tanda penyakit arteri koroner. Namun, biasanya dokter membutuhkan pemeriksaan jantung lain untuk mengkonfirmasi hasil tes treadmill.
5. Angiogram computed tomography koroner (CCTA)
Angiogram computed tomography koroner (CCTA) merupakan metode pengujian pencitraan 3D yang mengidentifikasi plak atau penyebab lain yang mempersempit arteri koroner. Dalam hal ini pewarna disuntikkan ke dalam tubuh dan computed tomography, yang merupakan kombinasi dari sinar X dan teknologi komputer digunakan untuk menghasilkan.
6. Ekokardiogram
Dalam tes ekokardiogram, struktur jantung diperiksa. Tes ini dapat mendiagnosis beberapa komplikasi terkait jantung seperti kardiomiopati dan penyakit katup. Jenis pengujian ini tidak menggunakan radiasi.
Seorang sukarelawan diperiksa oleh robot Cira 3 saat melakukan tes pada pasien yang diduga terinfkesi virus Covid-19 di tengah gelombang kedua pandemi di Tanta, Mesir, 18 November 2020. Robot ini dapat melakukan tes darah, melakukan ekokardiogram dan sinar-X, dan menampilkan hasilnya di layar. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
7. Tes stres jantung nuklir
Dalam tes ini, sejumlah kecil bahan radioaktif digunakan sebagai pelacak untuk membuat gambar darah yang mengalir ke jantung. Tes ini dilakukan ketika orang tersebut sedang beristirahat dan selama aktivitas dan dengan demikian secara efisien mendeteksi aliran darah yang buruk atau kerusakan pada jantung.
8. Tes Kemiringan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab sinkop dengan membuat perubahan postur dari berbaring menjadi berdiri. Dalam melakukan tes ini, pasien akan berbaring telentang dengan sabuk pengaman terpasang dan akan terhubung ke EKG dan monitor tekanan darah.
Ranjang tempat pasien berbaring akan diberi judul dan rekaman akan diambil. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi penurunan mendadak tekanan darah, detak jantung tidak teratur, masalah jantung struktural, serangan jantung dan disfungsi ventrikel kardiomiopati.
9. Tes darah
Tes darah dilakukan untuk menentukan penyakit jantung, tes darah yang umum adalah kolesterol tinggi, seramida plasma, peptida natriuretik, Troponin T, dan protein C-reaktif sensitivitas tinggi.
Tes darah dapat mengukur kerusakan yang terjadi pada otot jantung melalui zat yang telah bercampur dengan darah di dalam tubuh pasien. Namun, fungsi dari salah satu tes untuk cek jantung ini tidak berhenti di situ saja.
RINDI ARISKA
Baca : Kebiasaan Merokok Jadi Faktor Utama Tingginya Penyakit Jantung di Indonesia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.