Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Diagnosis dan Perawatan Penyakit Huntington Tersebab Mutasi Genetik

image-gnews
Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Penyakit Huntington merujuk pada kondisi kelainan atau mutasi genetik yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel saraf di otak. Penyakit ini memengaruhi gerakan, emosi, dan kemampuan kognitif pengidapnya.

Mengutip Cleveland Clinic, penyakit Huntington disebabkan adanya mutasi pada gen yang bernama huntingtin. Gen ini berfungsi mengelola produksi protein di otak. Adanya mutasi membuat gen ini memerintah tubuh untuk memproduksi protein di otak secara abnormal. Para peneliti percaya hal inilah yang merusak dan membunuh sel-sel otak.

Mengutip healthline berbagai uji klinis dan laboratorium dapat dilakukan untuk membantu dalam mendiagnosis penyakit ini, di antaranya:

Tes neurologis

Seorang ahli saraf akan melakukan tes untuk memeriksa:

  • refleks
  • koordinasi
  • keseimbangan
  • bentuk otot
  • kekuatan
  • rasa sentuhan
  • pendengaran
  • penglihatan

Tes fungsi otak dan scanning

Jika pengidap pernah mengalami kejang, ia mungkin memerlukan elektroensefalogram (EEG). Tes ini mengukur aktivitas listrik di otak. Tes scanning otak juga dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan fisik di otak.

  • Scan MRI menggunakan medan magnet untuk merekam gambar otak dengan tingkat detail yang tinggi.
  • CT scan menggabungkan beberapa sinar-X untuk menghasilkan gambar penampang otak Anda.

Tes kejiwaan

Dokter mungkin meminta pengidap untuk menjalani tes psikiatri. Tes ini memeriksa keterampilan koping, keadaan emosi, dan pola perilaku. Seorang psikiater juga akan mencari tanda-tanda gangguan berpikir. Pengidap juga dapat diuji menggunakan pemberian obat-obatan tertentu untuk melihat itu dapat menjelaskan gejala yang dialami.

Tes genetik

Jika memiliki beberapa gejala yang berhubungan dengan penyakit Huntington, dokter dapat merekomendasikan tes genetik. Tes genetik dapat membantu pengidap memutuskan apakah akan memiliki anak atau tidak mengingat penyakit ini dapat diwariskan ke generasi berikutnya.

Terdapat sejumlah opsi perawatan untuk penyakit Huntington, yakni:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Obat-obatan

Obat-obatan dapat meredakan beberapa gejala fisik dan kejiwaan. Jenis dan jumlah obat yang dibutuhkan akan berubah seiring dengan perkembangan kondisi.

  • Gerakan di luar kesadaran dapat diobati dengan tetrabenazine dan obat antipsikotik.
  • Kekakuan otot dan kontraksi otot yang tidak disengaja dapat diobati dengan diazepam.
  • Depresi dan gejala kejiwaan lainnya dapat diobati dengan antidepresan dan obat penstabil suasana hati.

Terapi

Terapi fisik dapat membantu meningkatkan koordinasi, keseimbangan, dan fleksibilitas tubuh. Terapi okupasi dapat digunakan untuk mengevaluasi aktivitas harian dan merekomendasikan perangkat yang membantu:

  • pergerakan
  • makan dan minum
  • mandi
  • berpakaian

Terapi wicara juga dapat membantu pengidap berbicara dengan jelas dan membantu mengatasi masalah menelan dan makan akibat mutasi genetik. Selain itu, pendekatan psikoterapi bisa membantu mengatasi masalah emosional dan mental serta mengembangkan keterampilan koping.

HATTA MUARABAGJA
Baca : Midas, Anak Kucing dengan Empat Telinga yang Jadi Primadona Internet

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

4 hari lalu

Ilustrasi pendarahan otak. Pexels/Anna Shvets
Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

Pemilik riwayat keluarga aneurisma otak, apalagi jenis ruptur atau pecah, diminta untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.


Virus Covid-19 Varian JN.1 Menyebar Cepat Hanya Karena Mutasi Satu Gen

28 hari lalu

Orang-orang mengantri di pusat vaksinasi komunitas, menjelang pembukaan kembali perbatasan  dengan Cina, selama pandemi penyakit virus COVID-19 di Hong Kong, 4 Januari 2023. REUTERS/Tyrone Siu
Virus Covid-19 Varian JN.1 Menyebar Cepat Hanya Karena Mutasi Satu Gen

Mutasi satu gen diduga berada di balik penyebaran cepat varian virus Covid-19 JN.1 di dunia tahun lalu, termasuk di Indonesia.


Peneliti Virginia Tech Kaji Pengendalian Nyamuk Melalui Pembiakan Genetik

43 hari lalu

Ilustrasi nyamuk. Pexels/Franklin Santillan
Peneliti Virginia Tech Kaji Pengendalian Nyamuk Melalui Pembiakan Genetik

Peneliti dari Virginia Tech sedang mengkaji pengendalian nyamuk melalui pembiakan secara genetik.


Pakar Ungkap Faktor Risiko Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan

54 hari lalu

Anastasia Solodkova, perawat anestesi melakukan operasi pada bayi yang baru 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Pakar Ungkap Faktor Risiko Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan

Sejumlah faktor risiko jadi penyebab bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan, termasuk faktor genetik dan penggunaan obat-obatan.


Ditemukan di Australia, Katak Biru Ini Diduga Alami Mutasi Gen yang Langka

56 hari lalu

Katak pohon yang luar biasa (Litoria splendida) biasanya berwarna hijau, tetapi katak mutan ini berwarna biru. AWC
Ditemukan di Australia, Katak Biru Ini Diduga Alami Mutasi Gen yang Langka

Satwa amfibi ini normalnya hijau, yang mana adalah warna yang umum pula untuk jenis katak pohon. Warna itu diyakini menjadi alat kamuflase.


Mengapa Pria Lebih Rentan Mengalami Buta Warna?

23 Juni 2024

Seorang siswi sedang menjalani tes buta warna pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMK Negeri 6 Yogyakarta, 1 Juli 2015. Meski tak banyak berubah, Dinas Pendidikan tahun ini menerapkan kebijakan cukup ketat terhadap calon peserta didik. TEMPO/Pius Erlangga
Mengapa Pria Lebih Rentan Mengalami Buta Warna?

Karena diturunkan pada kromosom X, buta warna lebih sering terjadi pada pria.


Inilah Daftar Hewan yang Secara Genetik Berkerabat dengan Manusia

3 Juni 2024

Natalia, seekor simpanse yang telah menggendong bayinya yang meninggal selama berbulan-bulan, berinteraksi dengan simpanse lainnya di Bioparc Valencia, Spanyol 16 Mei 2024. Para ahli mengungkapkan bahwa yang dialami Natalia harus dihormati dan berduka tidak hanya terjadi pada manusia. REUTERS/Nacho Doce
Inilah Daftar Hewan yang Secara Genetik Berkerabat dengan Manusia

Berikut beberapa hewan yang secara genetik berkerabat dengan manusia.


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

27 April 2024

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

25 April 2024

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.


Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

17 April 2024

Hidup Normal dengan Hemofilia
Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.