TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak rintangan yang perlu dilewati saat menjalin hubungan, salah satunya rasa jenuh atau bosan yang perlu segera dicari solusinya. Rasa bosan pada dasarnya bukan hal yang menyimpang. Pada beberapa waktu, menjalani hubungan cinta yang monoton sering menimbulkan rasa bosan yang jelas tak bisa disalahkan.
Berbeda halnya bila menjadikan rasa bosan sebagai alasan membuat pilihan yang mampu menyakiti perasaan pasangan. Kita semua jelas sudah tidak asing dengan polemik perselingkuhan yang kerap membayangi jutaan pasangan. Perselingkuhan terjadi lantaran rasa jenuh tidak segera teratasi dengan baik serta Anda dan pasangan tak kunjung menemukan tujuan serta variasi baru dalam hubungan.
Agar hal tersebut tak terjadi, Anda perlu mengenali rasa jenuh yang mulai menyelimuti hubungan. Dilansir dari Bolde, berikut tanda Anda jenuh dengan pasangan serta cara tepat mencari solusinya agar hubungan senantiasa langgeng.
Tidak lagi memperhatikan kelanjutan hubungan jangka panjang
Jika sebelumnya membicarakan masa depan hubungan menjadi hal yang dinilai paling romantis, saat jenuh dengan pasangan rasanya hal tersebut tak akan lagi sama. Anda tak lagi memiliki semangat untuk membicarakan kelangsungan hubungan. Penting untuk menyadari seberapa sering pembahasan masa depan muncul belakangan ini? Apakah Anda menemukan diri menghindari topik? Jika iya, ini adalah indikator yang jelas hati tidak ada di dalamnya lagi.
Kerap membandingkan hubungan yang dijalin dengan hubungan pasangan lain
Istilah dunia milik berdua jelas bukan hal baru. Istilah tersebut kerap dilontarkan pada pasangan yang tengah kasmaran dan saling mencintai. Rasanya, jika benar-benar mampu menikmati hubungan dengan pasangan, Anda tak akan lagi punya waktu untuk memperhatikan pola hubungan orang lain. Jadi, jika mulai merasa hubungan orang lain tampak lebih menyenangkan di mata Anda, hal tersebut bisa menjadi tanda yang jelas hubungan tidak sedang berjalan baik.
Mudah bosan dengan pasangan
Saat seseorang tengah jenuh dengan pasangan, segala sesuatu yang dilakukannya tampaknya akan mengundang rasa tak nyaman dalam hati. Tawanya yang semula menjadi lantunan terindah yang pernah didengar seketika berubah menjadi hal yang dinilai aneh.
Sangat melelahkan untuk bersama
Hubungan membutuhkan kerja sama satu sama lain. Namun, jika hal tersebut dinilai sangat melelahkan, mungkin sudah waktunya untuk mempertimbangkan kelanjutan hubungan. Sejatinya, cinta membantu memberi energi untuk melewati masa-masa sulit. Jika semuanya terasa dipaksakan dan Anda tidak memiliki kekuatan pendorong untuk membantu meningkatkan diri, Anda akan merasa lelah setiap kali berdua bersamanya. Untuk mengetahui hal tersebut, beri diri istirahat dan sedikit jeda untuk merenungkan apa yang sebenarnya tengah terjadi.
Tak nyaman dengan perasaan yang diungkapkan
Anda mungkin merasa sedikit bersalah atau tidak nyaman ketika dia mengatakan cinta. Jika mulai merasa terganggu dengan perasaannya, tandanya Anda tidak benar-benar merasakan hal yang sama lagi. Semakin buruk perasaan ketika dia mengatakannya, semakin jelas cinta yang pernah dirasakan memudar.
Lantas, apa yang harus atau sebaiknya dilakukan? Jika pasangan menunjukkan tanda-tanda di atas tetapi Anda tidak mau menerima kenyataan hubungan telah berakhir, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Simak cara untuk mempertahankan hubungan cinta.
Fokus pada hal-hal positif
Pikirkan tentang semua kualitas luar biasa yang dimiliki pasangan dan kenangan indah yang dibagikan bersama. Apa sifat yang ia miliki yang membuat Anda jatuh cinta? Apakah ia membuat tertawa, sangat cerdas dan berpengetahuan tentang topik tertentu yang menurut Anda menarik?
Apa pun itu, ingatkan diri ia masih memiliki sebagian besar kualitas yang sama yang pernah membuat tergila-gila. Mengubah pola pikir dengan cara ini akan lebih mudah untuk mulai mengatasi masalah karena Anda tahu ada sesuatu untuk dikerjakan.
Istirahat dan renungkanlah
Jika rasa jenuh dipicu munculnya masalah, sepertinya Anda tidak bisa secara tergesa memutuskan sesuatu atau tidak akan menyesal. Ketika keadaan mulai memanas, itulah waktu yang tepat untuk menarik napas dalam-dalam dan mungkin memberi sedikit ruang dari pasangan dan percakapan sehingga bisa menenangkan diri. Ketika kembali ke percakapan, cobalah untuk mendekatinya dari tempat yang lebih produktif dan objektif dan lihat apakah dapat menemukan jalan tengah.
Bangunlah kembali chemistry
Berbagi keintiman fisik seperti sekedar bergandengan tangan atau saling memberikan tatapan dalam dapat memberi cara untuk terhubung tanpa kata pada tingkat yang lebih dalam dengan cara yang mungkin belum dilakukan baru-baru ini. Hormon perasaan baik yang dilepaskan saat secara fisik dekat dengan seseorang yang dicintai dapat membanjiri indera kita, membuat segar, positif, dan jauh lebih terbuka.
Baca juga: Pertanyaan Ampuh yang Perlu Dilontarkan saat PDKT
