Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Tolak Emosi Negatif, Simak Saran Psikolog

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anjing mengenali emosi manusia. google.com
Ilustrasi anjing mengenali emosi manusia. google.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menerima segala emosi, termasuk yang negatif, perlu dilakukan karena akan membantu orang belajar mengelola perasaan. Begitu kata M. Ari Wibowo dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia.

"Saya mau pakai judul seri workshop saya, namanya memikirkan pikiran, memikirkan perasaan, merasakan pikiran, dan merasakan perasaan. Jadi saya pengin teman-teman mengizinkan untuk merasakan perasaannya," kata Ari.

Menurutnya, saat ini banyak cara mengelola stres yang sebenarnya hanya berusaha membuat orang kabur dari perasaannya. Padahal, hal tersebut akan membuat orang menjadi tidak pandai dalam mengelola perasaan. Saat berusaha merasakan perasaannya terhadap kondisi tertentu, wajar jika dia merasa sakit. Rasa sakit ini akan menjadi bagian dari proses agar mampu mengelola perasaannya dengan sebaik mungkin.

"Yang saya temukan, ketika saya meminta klien saya untuk merasakan perasaan, dia kaget. Merasa kesakitan, lalu panik. Padahal, wajar ketika merasakan perasaan akan muncul perasaan lain dan reaksi fisik," katanya. "Jadi kalau tidak biasa mengelola rasa dan senang kabur-kaburan, senang have fun doang, jalan-jalan yang dibilang healing padahal cuma refreshing, maka ketika merasakan perasaan, Anda akan kaget. Tapi saya akan bilang itu sangat normal."

Pola asuh salah
Anggota Ikatan Psikolog Klinis Indonesia lainnya, Feka Angge Pramita, menambahkan mengizinkan kehadiran emosi negatif memang hal yang cukup sulit. Salah satu penyebabnya adalah pola pengasuhan yang selalu melarang anak untuk menangis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Misalnya anaknya nangis, disuruh jangan nangis. Jadi perasaan negatif itu tidak diizinkan untuk ada. Jadi pada saat dewasa, kita jadi kesulitan untuk mengelola regulasi diri, kesulitan mengelola stres," ujar Feka. "Jadi, akhirnya kalau sudah bertumpuk-tumpuk (stresnya) tentu akan kesulitan banget." 

Feka juga mengatakan tak ada salahnya para orang tua mengakui perasaan negatifnya jika hal tersebut dilihat oleh anak. Hal ini akan membuat anak belajar menghadapi konflik.

"Menurut saya enggak apa-apa, cuma memang perlu berhati-hati saat menyampaikan ada apa. Misalnya saat berantem sama papanya, hati-hati menggunakan kata berantem atau menceritakan keseluruhan tanpa difilter karena dia tentu tidak paham konteksnya," kata Feka. "Jadi kita sedih di depan anak itu enggak apa-apa karena nanti mereka akan melihat bahwa masalah itu bisa diatasi. Mereka sangat butuh proses itu."

Baca juga: Cegah Tragedi Kanjuruhan Terulang, Ajarkan Rivalitas Sehat pada Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

15 jam lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

1 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

2 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

2 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

2 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

12 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Macet Pengaruhi Kesehatan Tubuh, Ini Tips Kurangi Stres Saat Mudik Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Macet Pengaruhi Kesehatan Tubuh, Ini Tips Kurangi Stres Saat Mudik Lebaran

Stres saat mudik biasanya terjadi ketika kita terjebak dalam kemacetan yang panjang dalam perjalanan menuju kampung halaman. Simak tips kurangi stres.


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

13 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?