Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kembangkan Potensi Anak dengan Pola Asuh Otoritatif

Reporter

Ilustrasi konflik keluarga. Freepik.com/Our-team
Ilustrasi konflik keluarga. Freepik.com/Our-team
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPola asuh otoritatif adalah cara mendidik dan orang tua memberikan pengasuhan yang mendukung dan responsif terhadap kebutuhan dan perkembangan anak namun tetap memberi batasan yang tegas. Psikolog lulusan Universitas Indonesia, Rosdiana Setyaningrum, menjelaskan pola asuh ini dapat diterapkan oleh orang tua karena bermanfaat untuk memberikan dukungan dan mengasah perkembangan maupun potensi anak. 

"Pengasuhan yang paling bagus itu yang otoritatif. Jadi sebenarnya orang tua itu harus mengerti karakter anak dulu. Jadi, karakter anak beda, pendekatan kita beda. Kedua, orang tua baiknya juga harus melihat potensi anak, jadi anak itu pintarnya di mana," kata Rosdiana. "Ini penting banget karena zaman sekarang persaingan akan semakin ketat. Jadi sebagai orang tua harus benar tahu anak punya potensi di bidang mana, itu yang dikembangkan sehingga anak berkembang penuh sesuai potensinya." 

Dia mengatakan mengenali karakter anak juga penting sebab dengan mengetahui karakternya orang tua juga dapat memahami cara berkomunikasi dengan anak. Tak hanya itu, Rosdiana juga menjelaskan orang tua perlu tahu setiap perkembangan anak.

"Kalau karakter itu, orang tua jadi bisa memahami bagaimana berkomunikasi dengan anak. Orang tua juga perlu tahu tahap perkembangan anak karena di setiap tahapan, di setiap usia ada tugas-tugas yang harus diselesaikan. Dia harus bisa," jelasnya. "Misalnya kapan anak harus mandiri, kapan bisa mengambil keputusan, harus ada prestasi di bidang yang dia kuasai. Ini orang tua juga harus tahu supaya di setiap tahap perkembangan tugas perkembangan anak bisa terselesaikan dengan baik." 

Jenis pola asuh
Rosdiana memaparkan pola asuh tidak memiliki hubungan dengan kemajuan teknologi. Jenis-jenis pola asuh yang ada ialah otoritatif, permisif, dan otoriter. Jenis pola asuh ini sudah ada sejak sebelum adanya kemajuan teknologi.

Ia menambahkan kemajuan teknologi harusnya dimanfaatkan orang tua untuk memperluas pengetahuan terkait gaya dan manfaat pola asuh, tumbuh kembang anak, dan lain sebagainya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi, perkembangan teknologi dengan pola asuh bukan tidak berkesinambungan. Harusnya dengan perkembangan teknologi ini bisa membuat orang tua lebih dapat informasi yang luas tentang bagaimana cara mengasuh anak," imbuhnya.

Jika orang tua ingin mengubah pola asuh menjadi otoritatif, ia menyarankan terlebih dulu mencari tahu penyebab utama mengapa sebelumnya menerapkan pola asuh permisif atau otoriter. Dengan demikian, orang tua dapat menyadari dan perlahan mengubah diri agar menerapkan pola asuh otoritatif.

"Kalau ingin mengubah pola asuh itu, yang mudah banget dilakukan oleh orang tua adalah belajar. Jadi tambah dulu pengetahuannya, kenapa dia enggak boleh otoriter, kenapa dia enggak boleh permisif, dia belajar dulu. Sebenarnya yang pertama-tama harus dia lakukan adalah ubah dirinya dulu," papar Rosdiana. "Kenapa dia otoriter? Kenapa dia permisif? Itu yang harus orang tua sadari dulu apakah karena dia merasa  dulu dia dipaksa sehingga sekarang mau kasih semua ke anaknya, makanya jadi permisif. Atau dia ambisius banget, ada hal-hal yang dia enggak bisa capai, jadi anaknya harus capai itu. Itu yang harus disadari. Setelah tahu kenapa, dari situ sebenarnya dia bisa berubah."

Baca juga: 7 Aturan Gaya Pola Asuh yang Harus Diikuti Keluarga Kerajaan Inggris

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


8 Cara Melatih Kedisiplinan Anak, Panduan Praktis untuk Orang Tua

21 jam lalu

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
8 Cara Melatih Kedisiplinan Anak, Panduan Praktis untuk Orang Tua

Pelajari pendekatan yang dapat membantu orang tua dalam membentuk kedisiplinan anak.


3 Metode Khitan yang Perlu Orang Tua Ketahui sebelum Menyunatkan Anaknya

23 jam lalu

Petugas medis dari Rumah Sunat dr Mahdian bersiap mengkhitan di rumah pasien di Gaga, Ciledug, Tangerang Selatan, Banten, Jumat 8 Mei 2020. Selama masa pandemi COVID-19 penyedia layanan khitan tersebut melakukan praktik langsung ke rumah pasien dengan menggunakan standar alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
3 Metode Khitan yang Perlu Orang Tua Ketahui sebelum Menyunatkan Anaknya

Pilihan metode khitan tergantung pada keahlian tenaga medis.


Baju Anak dengan Karakter Ini Masih Diminati Masyarakat

1 hari lalu

Pembukaan The Children's Place/TCP
Baju Anak dengan Karakter Ini Masih Diminati Masyarakat

Baju anak masih diminati di Indonesia. Ini karakter favorit anak laki dan perempuan pada baju anak


Imunisasi Ganda, Solusi Kejar Imunisasi Anak yang Terlambat

1 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes (Oral Poliomyelitis Vaccine) kepada anak dan balita saat imunisasi polio serentak di Kantor Balai Desa Meureubo, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Senin 12 Desember 2022. Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) serentak di 21 kabupaten/kota di Provinsi Aceh pada 12-16 Desember 2022 untuk menyasar 1,2 juta anak berusia nol hingga 12 tahun itu sebagai upaya percepatan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) Polio tipe 2 yang ditemukan di Kabupaten Pidie. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Imunisasi Ganda, Solusi Kejar Imunisasi Anak yang Terlambat

Imunisasi ganda dalam rangka mengejar keterlambatan imunisasi sangat bermanfaat, terutama untuk melindungi anak pada saat yang rentan.


Kenali Penyebab dan Gejala Disleksia, Gangguan Proses Belajar pada Anak

1 hari lalu

Ilustrasi disleksia/belajar dengan anak. Shutterstock
Kenali Penyebab dan Gejala Disleksia, Gangguan Proses Belajar pada Anak

Gangguan saraf pada bagian otak yang memproses bahasa membuat penderita disleksia kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata.


6 Kegiatan Menarik yang Dapat Membantu Perkembangan Otak Anak

4 hari lalu

Ilustrasi anak laki-laki bercerita pada ibunya. cdn.com
6 Kegiatan Menarik yang Dapat Membantu Perkembangan Otak Anak

Penelitian telah menunjukkan bahwa anak yang menerima pendidikan dini yang berkualitas lebih mungkin berhasil secara akademis dan sosial dalam jangka panjang.


Yang Perlu Dilakukan Orang Tua bila Anak Menelan Benda Asing

5 hari lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Yang Perlu Dilakukan Orang Tua bila Anak Menelan Benda Asing

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua di rumah jika mendapati anak menelan benda asing. Berikut saran dokter.


Jangan Panik bila Anak Menelan Benda Asing, Segera Bawa ke Rumah Sakit

5 hari lalu

Ilustrasi anak tersedak. rebelcircus.com
Jangan Panik bila Anak Menelan Benda Asing, Segera Bawa ke Rumah Sakit

Orang tua disarankan segera membawa anak ke rumah sakit jika ia menelan benda asing tanpa perlu panik berlebihan.


Child Grooming: Mengenali Ancaman dan Cara Menghindarinya dari Anak

6 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Child Grooming: Mengenali Ancaman dan Cara Menghindarinya dari Anak

Child grooming tergolong makin mengkhawatirkan dalam era digital saat ini


Dampak Panjang Perundungan pada Anak

7 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Dampak Panjang Perundungan pada Anak

Psikolog mengatakan bullying atau perundungan pada anak bisa berdampak jangka panjang terhadap kehidupan anak tersebut.