"

Mengenali Masalah Kesehatan Mental yang Disebut dalam Film Smile

Reporter

Editor

Bram Setiawan

Caitlin Stasey dalam film Smile. Dok. Paramount Pictures.
Caitlin Stasey dalam film Smile. Dok. Paramount Pictures.

TEMPO.CO, Jakarta - Film bergenre psychological thriller terbaru Smile yang dibintangi Sosie Bacon dan Jessie T. Usher. Alur film bermula menceritakan kesibukan dokter Rose Cotter (Sosie Bacon) di rumah sakit jiwa. Ia selalu menangani pasien dengan masalah kesehatan mental sambil mengekspresikan senyuman.

Film itu menggambarkan kesibukan Sosie Bacon yang terus memforsis diri bekerja selama 80 jam dalam sepekan. Berbagai hal aneh terus mengusiknya tak hanya selama bekerja. Rose Cotter merasa diganggu kutukan yang mengancamnya.

Rekan kerjanya di rumah sakit menyarankan,ia mengambil cuti supaya bisa beristirahat dari penat bekerja untuk memulihkan masalah mentalnya. Namun, Rose Cotter menganggap berbagai gangguan aneh dalam dirinya bukan masalah kesehatan mental. Melainkan, itu kutukan yang sedang menghampirinya.

Press Screening film Smile di XXI Plaza Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 26 September 2022. TEMPO/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

Selama film diputar menyebut beberapa masalah kesehatan mental terkait tokoh di dalamnya. Beberapa masalah kesehatan yang mental yang disebut, antara lain delusi, depresi, paranoid, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan manik.

Apa saja masalah kesehatan mental dalam film Smile?

1. Delusi

Waham atau delusi ditandai keyakinan atau pikiran yang bertentangan dengankenyataan atas unsur yang tidak berdasarkan logika. Waham menjadi bagian dari berbagai gangguan fisik maupun mental yang berlainan, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, dan paraphrenia. Delusi merupakan kepercayaan tidak tergoyahkan terhadap sesuatu yang tidak nyata

Orang yang delusi menganggap khayalannya sebagai kejadian yang benar terjadi. Mengutip Verywell Mind, orang yang delusi dicirikan keyakinan tak tergoyahkan terhadap hal yang tidak nyata, walaupun sudah dijelaskan bukti, kejadian yang dialami tak sungguhan.

Merujuk Cleveland Clinic, orang delusi juga mungkin bercampur masalah antara lain kecemasan, depresi, halusinasi.

  1. Depresi

Mengutip dari Healhtline, depresi tergolong gangguan suasana hati. Kondisi ini digambarkan sebagai perasaan sedih, kehilangan, atau kemarahan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Depresi biasanya juga dipengaruhi kebencian terhadap diri. Orang bisa saja mengalami depresi secara berlainan. Saat mengalami depresi akan mengganggu pekerjaan tiap hari. Sebab, depresi mengakibatkan hilangnya keinginan beraktivitas yang produktif.

  1. Paranoid

Merujuk Cleveland Clinic, paranoia cenderung jarang. Para peneliti memperkirakan, paranoia mempengaruhi 0,5 persen hingga 4,5 persen dari populasi umum di Amerika Serikat. Sekitar 75 persen orang dengan paranoia memiliki gangguan kepribadian lain.

Paranoia merupakan gangguan kepribadian berkaitan proses berpikir yang membuat orang memiliki kecurigaan atau ketakpercayaan yang tidak rasional terhadap orang lain. Orang dengan paranoia mungkin bisa merasakan adanya ancaman bahaya meskipunsebenarnya tidak dalam bahaya. 

Sosie Bacon dalam film Smile. Dok. Paramount Pictures.

  1. PTSD

Pengalaman menakutkan bisa berakibat gangguan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD). Mengutip Mayo Clinic, seseorang yang mengalami gangguan stres pascatrauma akan muncul gejala kilas balik mimpi buruk, kecemasan, pikiran tak terkendali akibat peristiwa yang jelek itu.

Gejala gangguan stres pascatrauma biasanya muncul satu bulan setelah kondisi traumatis. PTSD dibagi menjadi empat jenis: ingatan yang mengganggu, penghindaran, perubahan negatif dalam pemikiran dan suasana hati, juga perubahan reaksi fisik dan emosional.

  1. Manik depresi

Mania digambarkan sebagai kondisi yang membuat seseorang mengalami euforia yang tak sewajarnya, dikutip dari Healthline. Kondisi psikologis ini membuat suasana hati makin intens, hiperaktif, dan delusi. Mania pun tergolong  gejala umum gangguan bipolar.

Sedangkan manik depresi menandakan gejala gembira dan sedih yang silih bergantian. Kondisi hiperaktif berkemungkinan mengalami halusinasi atau delusi. Bisa juga muncul rasa gelisah dan kecemasan. Suasana hati seseorang yang mania cepat berubah menjadi depresi.

BRAM SETIAWAN

Baca: Film Smile: Senyuman Teror yang Mengancam Nyawa

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.




Berita Selanjutnya





Peneliti Temukan Cara Baru Atasi Gangguan Kecemasan lewat Tes Darah

1 hari lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Peneliti Temukan Cara Baru Atasi Gangguan Kecemasan lewat Tes Darah

Sebuah penelitian telah membantu mengembangkan tes darah untuk menemukan risiko orang mengalami gangguan kecemasan serta tingkat keparahan.


Ifan Seventeen Mengidap Tumor di Kepala, Apa Penyebabnya?

1 hari lalu

Ifan Seventeen menjelang operasi pengangkatan tumor di kepala, Jumat, 24 Maret 2023. Foto: Instagram/@ifanseventeen
Ifan Seventeen Mengidap Tumor di Kepala, Apa Penyebabnya?

Vokalis Ifan Seventeen dikabarkan telah menjalani operasi pengangkatan tumor di kepala pada Jumat, 24 Maret 2023. Apa penyebab tumor otak?


Pramugari Transgender Pertama di United Airlines Bunuh Diri

2 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Pramugari Transgender Pertama di United Airlines Bunuh Diri

Pramugari transgender pertama, meninggal bunuh diri pada Senin, 20 Maret 2023 setelah berjuang mengatasi depresi.


Teh Hijau Bisa Atasi Depresi? Ini Kata Peneliti

3 hari lalu

Ilustrasi bubuk teh hijau. Foto: Pixabay.com/Matcha & CO
Teh Hijau Bisa Atasi Depresi? Ini Kata Peneliti

Tim peneliti dari Universitas Kumamoto Jepang meneliti apakah teh hijau bisa mengatasi depresi. Hasilnya?


Marion Jola Akui Pernah Star Syndrome, Begini Ciri-ciri Sindrom Popularitas

4 hari lalu

Marion Jola. (Instagram/@lalamarionmj).
Marion Jola Akui Pernah Star Syndrome, Begini Ciri-ciri Sindrom Popularitas

Marion Jola mengaku pernah mengalami star syndrome ketika awal meniti karier di dunia hiburan. Apa cir-ciri mereka yang kena star syndrome ini?


Orang Dewasa Juga Bisa Alami ADHD, Cek Tandanya

4 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Orang Dewasa Juga Bisa Alami ADHD, Cek Tandanya

Tak hanya anak-anak, orang dewasa juga bisa mengalami ADHD. Seperti apa gejalanya?


Polisi RW Selamatkan Warga Cengkareng yang Hendak Bunuh Diri, Ditemukan di Pinggir Got

5 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi RW Selamatkan Warga Cengkareng yang Hendak Bunuh Diri, Ditemukan di Pinggir Got

Bripka Muhaeri, polisi RW yang sedang menyambangi warga dengan cepat membawa warga yang hendak bunuh diri itu ke RSUD Cengkareng.


Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Mental dari Pakar di UGM

5 hari lalu

Peserta mengikuti gelaran Jakarta Tarhib Ramadhan di kawasan Monas, Jakarta, Ahad, 19 Maret 2023. Jakarta Tarhib Ramadhan yang diinisiasi oleh Baznas DKI Jakarta dan bekerja sama dengan Forum Komunikasi Majelis Taklim (FKMT) serta IGRA DKI Jakarta digelar untuk menyambut bulan puasa. TEMPO/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Mental dari Pakar di UGM

Psikolog dari UGM Bagus Riyono menyebutkan bahwa berpuasa bermanfaat untuk meningkatkan kontrol diri


7 Penyakit yang Muncul ketika Stres, Sakit Kepala hingga Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
7 Penyakit yang Muncul ketika Stres, Sakit Kepala hingga Jantung

Ada berbagai macam penyakit yang bisa muncul ketika dalam keadaan stres, mulai dari gangguan pencernaan, migrain, hingga penyakit jantung.


Fobia Hantu, Apa Itu Fasmofobia?

6 hari lalu

Ilustrasi fobia. Shutterstock
Fobia Hantu, Apa Itu Fasmofobia?

Fasmofobia jenis ketakutan berlebihan terhadap hantu atau berbagai hal yang dianggap magis