TEMPO.CO, Jakarta - Xerostomia kondisi ketika mulut kering. Kondisi kurangnya kelenjar ludah memproduksi air liur di mulut. Kekurangan air liur meningkatkan risiko masalah mulut dan gigi. Sebab, air liur bermanfaat menetralkan asam dan membatasi pertumbuhan bakteri dan partikel makanan.
Merujuk Mayo Clinic, air liur meningkatkan kemampuan mengunyah dan menelan makanan. Enzim dalam air liur juga membantu pencernaan.
Gejala mulut kering
Merujuk Better Health, gejala xerostomia antara lain:
1. Air liur terasa kental
2. Lidah kasar dan kering.
3. Sulit mengunyah dan menelan
Baca juga:
4. Bau mulut
5. Sariawan
6. Bibir pecah-pecah
7. Kerusakan gigi yang tinggi
Mulut kering juga bisa menyebabkan masalah di luar mulut, di antaranya:
1. Mata kering dan gatal
2. Hidung atau tenggorokan kering
3. Sering batuk
4. Indra penciuman berkurang
5. Sembelit
6. Nyeri atau kekakuan sendi
Penyebab mulut kering
1. Efek samping obat-obatan
Mengutip dari WebMD, mulut kering juga diakibatkan obat, misalnya obat depresi, kecemasan, nyeri, alergi, dan pilek. Obat untuk obesitas, jerawat, epilepsi, hipertensi, diare, mual, gangguan psikotik. Mulut kering juga efek samping dari obat penenang.
2. Efek samping penyakit dan infeksi
Mulut kering menjadi efek samping dari kondisi medis tertentu. Itu termasuk sindrom Sjogren, HIV atau AIDS, Alzheimer, diabetes, anemia, hipertensi, stroke, dan gondok.
3. Efek samping perawatan medis
Kerusakan kelenjar mengurangi jumlah produksi air liur. Kerusakan ini tersebab radiasi ke kepala dan leher juga perawatan kemoterapi.
4. Dehidrasi
Merujuk Cleveland Clinic, mulut kering tersebab dehidrasi. Kondisi tubuh kekurangan cairan. Ini bisa karena sakit, kurang minum, dan terlalu mengeluarkan banyak keringat.
5. Gaya hidup
Merokok atau mengunyah tembakau mempengaruhi jumlah air liur yang dihasilkan. Kebiasaan ini bisa memperburuk mulut kering.
Baca: Risiko Kesehatan Jika Tubuh Sering Kekurangan Cairan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.