"

Gangguan Kepribadian Narsistik, Ciri, Jenis, dan Penyebabnya?

ilustrasi percaya diri (pixabay.com)
ilustrasi percaya diri (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta -  Orang dengan gangguan kepribadian narsistik merasa dirinya penting secara berlebihan. Sikapnya cenderung kurang empati terhadap orang lain juga ingin perhatian dan pujian. Namun, di balik kepercayaan diri yang ekstrem. Orang dengan kepribadian narsistik memiliki harga diri yang rapuh dan antikritik, sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic.

Gangguan kepribadian narsistik rentan menyebabkan banyak masalah jika tak dikendalikan. Adapun di antaranya masalah hubungan, pekerjaan, keuangan dan kehidupan sehari-hari. Orang narsistik bisa sedih dan kecewa saat orang lain tidak memperhatikannya.

Ciri gangguan kepribadian narsisitik

Mengutip Medical News Today, gejala umum gangguan narsistik, yaitu:

1. Mendambakan perhatian dan kekaguman. Harga diri rapuh dan mudah kecewa ketika tidak mendapat sanjungan.

2. Merasa superioritas yang berlebihan dan melebih-lebihkan kedekatan dengan orang lain. Itu terutama mereka yang memiliki kekayaan atau status sosial tinggi.

3. Berlebihan membicarakan prestasi dan bakat sambil meremehkan pencapaian orang lain.

4. Senang dengan kesuksesan, kekuatan, kecemerlangan, keindahan, atau cinta yang ideal.

5. Terlalu percaya diri memiliki keunikan, keistimewaan dan merasa berhak mengambil keuntungan dari orang lain.

6. Tak mau dan tidak mampu memahami perasaan dan kebutuhan orang lain. Selalu merasa orang lain cemburu terhadap dirinya.

7. Berperilaku angkuh, sombong, dan arogan di luar batas. Selalu menceritakan dirinya, tapi tidak peduli cerita orang lain.

Jenis gangguan kepribadian narsistik

Mengutip Psychology Today, ada dua jenis narsistik, yaitu muluk (terbuka) dan rentan (terselubung). Narsistik muluk ditandai ekstroversi, kepercayaan diri, mencari perhatian, dan agresi. Narsistik rentan ditandai dengan introversi, sensitivitas tinggi, emosi negatif dan kebutuhan akan pengakuan dan kepastian yang konstan. 

Penyebab gangguan kepribadian narsistik

Merujuk Cleveland Clinic, belum diketahui penyebab pasti gangguan kepribadian narsistik. Tapi, dimungkinkan kombinasi dari berbagai faktor. Trauma masa kecil, seperti pelecehan fisik, seksual dan verbal. Hubungan tidak baik dengan orang tua, teman dan kerabat. Hipersensitif dan berkepribadian temperamen.

Baca: Perilaku Pamer atau Flexing Apakah Dipengaruhi Narsistik?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.




Berita Selanjutnya





Gejala Trauma Karier karena Tertekan Beban Lingkungan Kerja

13 hari lalu

Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Gejala Trauma Karier karena Tertekan Beban Lingkungan Kerja

Trauma karier karena berbagai penyebab, seperti kecelakaan kerja, pelecehan, diskriminasi, stres berlebihan beban kerja, berkonflik dengan rekan.


Kondisi Trauma Karier Tersebab Tekanan Lingkungan Kerja

16 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Kondisi Trauma Karier Tersebab Tekanan Lingkungan Kerja

Trauma karier kondisi seseorang mengalami tekanan dan kesulitan yang berlebihan dalam pekerjaan.


Trauma Healing, Manfaat dan Fase Prosesnya

19 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
Trauma Healing, Manfaat dan Fase Prosesnya

Trauma respons emosional terhadap peristiwa mengerikan. Trauma healing upaya untuk pemulihan


Mario Dandy Suka Pamer Kendaraan Mewah, Miliki Gangguan Kepribadian Narsistik?

26 hari lalu

Kondisi mobil Jeep Rubicon Mario Dandy Satriyo yang terparkir di Polres Jakarta Selatan, Senin, 27 Februari 2023. Desty Luthfiani/Tempo
Mario Dandy Suka Pamer Kendaraan Mewah, Miliki Gangguan Kepribadian Narsistik?

Dosen UM kaitkan perilaku Mario Dandy yang kerap memamerkan kendaraan mewah di media sosial dengan narcissistic personality disorder.


Mengenal Perbedaan IQ dan EQ, Begini Cara Mengukurnya

34 hari lalu

Ilustrasi Tes IQ. shutterstock.com
Mengenal Perbedaan IQ dan EQ, Begini Cara Mengukurnya

IQ dan EQ merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengukur kecerdasan seseorang. Apa perbedaan keduanya, dan bagaimana mengukurnya?


Perlunya Intervensi Berkala untuk Atasi Trauma Korban Kekerasan Seksual

35 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Perlunya Intervensi Berkala untuk Atasi Trauma Korban Kekerasan Seksual

Psikolog mengatakan anak korban kekerasan seksual butuh intervensi secara berkala hingga trauma atas pengalaman negatifnya dapat teratasi.


Gempa Turki dan Suriah Sebabkan Korban Trauma Berat

39 hari lalu

Seorang pria membawa kotak sepatu setelah gempa mematikan di Elbistan, Turki 14 Februari 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Gempa Turki dan Suriah Sebabkan Korban Trauma Berat

Gempa di Turki dan Suriah menyebabkan banyak korban mengalami trauma hebat.


Ketum IMI: Klub Moge Dianggap Arogan dan Ugal-ugalan

41 hari lalu

Anak-anak Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama IV berkesempatan ngabuburit keliling komplek menggunakan motor gede bersama komunitas Moge Jakarta, 3 Juli 2016. Tempo/Avit Hidayat
Ketum IMI: Klub Moge Dianggap Arogan dan Ugal-ugalan

Ketum IMI yang juga politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo berharap klub moge HDCI semakin solid di bawah kepemimpinan Ahmad Sahroni.


Gempa Turki: Kenali Trauma Pasca Bencana Alam dan Cara Menanganinya

43 hari lalu

Seorang bocah berumur 8 tahun, Tanem dan ayahnya berhasil dievakuasi dari bawah runtuhan puing bangunan akibat gempa bumi setelah bertahan hidup selama 101 jam di Hatay, Turki 10 Februari 2023. Municipality via REUTERS
Gempa Turki: Kenali Trauma Pasca Bencana Alam dan Cara Menanganinya

Gejolak emosional pasca bencana alam, seperti gempa Turki ini dapat memberikan efek samping serius jika tidak ditangani dengan baik.


Penyebab Seseorang Menjadi People Pleaser dan Cara Berhentinya

45 hari lalu

Ilustrasi pekerja di kantor (pixabay.com)
Penyebab Seseorang Menjadi People Pleaser dan Cara Berhentinya

Terkadang seseorang tidak menyadari bahwa ia menjadi people pleaser, oleh karenanya perlu diketahui penyebab hingga cara berhentinya agar tidak berdampak pada diri sendiri.