Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Mendiagnosis Gangguan Kepribadian Narsistik?

image-gnews
ilustrasi percaya diri (pixabay.com)
ilustrasi percaya diri (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Orang dengan gangguan kepribadian narsistik merasa dirinya penting secara berlebihan. Sikapnya cenderung kurang empati terhadap orang lain juga ingin perhatian dan pujian. Namun, di balik kepercayaan diri yang ekstrem. Orang dengan kepribadian narsistik memiliki harga diri yang rapuh dan antikritik, sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic.

Gangguan kepribadian narsistik rentan menyebabkan banyak masalah jika tak dikendalikan. Adapun di antaranya masalah hubungan, pekerjaan, keuangan dan kehidupan sehari-hari. Orang narsistik bisa sedih dan kecewa saat orang lain tidak memperhatikannya.

Diagnosis gangguan narsistik diagnosis

Mengutip Medical News Today, setidaknya ada lima kriteria yang disebutkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition atau DSM 5.

1. Rasa mementingkan diri sendiri secara berlebihan.

2. Meyakini dirinya unik dan hanya boleh disandingkan dengan orang berstatus tinggi. 

3. Ingin dipuji secara berlebihan dan merasa berhak atas orang lain. Mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuan sendiri.

4. Tidak memiliki empati perasaan dan kebutuhan orang lain. Berkeyakinan orang lain selalu iri.

5. Berperilaku arogan, sombong, dan angkuh dalam kehidupan sehari-hari.

Mengatasi gangguan narsistik

1. Terapi perilaku kognitif (CBT)

Terapi perilaku kognitif bertujuan mengidentifikasi keyakinan dan perilaku yang berbahaya. Terapi ini bermanfaat untuk membantu memulihkan pemikiran yang sehat. Sesi terapi mungkin melibatkan keluarga atau pasangan. Itu berguna untuk peningkatan komunikasi, menangani masalah hubungan, dan pemecahan masalah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Terapi komplementer

Mengutip Mental Health, terapi komplementer meningkatkan kualitas dan kesejahteran hidup. Terapi ini juga bisa memadukan hipnoterapi, yoga, olahraga, relaksasi, pijat dan aromaterapi untuk mengurangi tekanan mental. 

3. Terapi bicara

Terapi bicara membantu membangun komunikasi baik dengan orang lain. Mengutip Healthline, terapi ini memberi efek kesenangan dan keakraban. Terapi bicara juga membantu mengenali kekuatan dan potensi dirinya. Itu juga membantunya lebih bisa menerima kritik dan masukan dari orang lain.

4. Gaya hidup

Kebiasaan gaya hidup baru melakukan teknik relaksasi dan meditasi. Itu bermanfaat mengurangi stres dan kecemasan.

Baca: Gangguan Kepribadian Narsistik, Ciri, Jenis, dan Penyebabnya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

19 jam lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

1 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

2 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

2 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

12 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Macet Pengaruhi Kesehatan Tubuh, Ini Tips Kurangi Stres Saat Mudik Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Macet Pengaruhi Kesehatan Tubuh, Ini Tips Kurangi Stres Saat Mudik Lebaran

Stres saat mudik biasanya terjadi ketika kita terjebak dalam kemacetan yang panjang dalam perjalanan menuju kampung halaman. Simak tips kurangi stres.


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

13 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

13 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?