Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadai 4 Penyakit Ini saat Musim Pancaroba

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi sakit flu. Shutterstock.com
Ilustrasi sakit flu. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat Indonesia tengah memasuki periode peralihan musim dari kemarau ke hujan pada Oktober ini. Situasi ini disebut sebagai musim pancaroba yang kerap dikaitkan dengan datangnya berbagai jenis penyakit. Masyarakat perlu waspada agar tidak terjangkit sejumlah penyakit itu. 

Sebelumnya, Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, mengatakan identifikasi musim pancaroba ini ditandai adanya aktivitas tekanan udara rendah di atmosfer. Dampaknya, akan terbentuk pola pertemuan dan perlambatan angin. “Kondisi tersebut menjadi pemicu potensi hujan dan cuaca ekstrem,” ujarnya dikutip dari Koran Tempo. 

Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Chlara Yunita Prabawati, menjelaskan pada cuaca ekstrem seperti ini upaya menjaga kesehatan wajib dilakukan oleh semua orang. Chlara menyebutkan ada beberapa penyakit yang rentan menyerang, sehingga seseorang harus lebih waspada. 

Dilansir dari berbagai sumber, berikut setidaknya empat penyakit yang rentan menyerang selama peralihan musim alias musim pancaroba yang patut diwaspadai: 

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh virus dengue (DENV) dan disebarkan oleh nyamuk spesies Aedes aegypti. “Spesies nyamuk ini suka bersarang di genangan air bersih, sehingga harus diwaspadai proses perkembang biakan jentik nyamuk Aedes aegypti saat hujan,” tutur Chlara dilansir dari laman resmi UM Surabaya. 

2. Serangan Asma 

Kambuhnya penyakit asma kerap dianggap kerap terjadi selama musim pancaroba. Dilansir dari Healthline, serangan asma ini terjadi tatkala saluran udara mengalami peradangan. Ketika suhu sekitar rendah, udara dingin yang masuk ke saluran udara juga menjadi lebih dingin. Saluran udara akan bereaksi terhadap udara dingin ini dan terjadi peradangan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Flu (Influenza)

Chlara menjelaskan flu (influenza) lebih dikenal masyarakat Indonesia sebagai bagian penyakit tropis yang disebabkan oleh virus Avian Influenza A dan B H5N1. Virus tersebut diketahui mudah bertambah perkembangannya selama musim pancaroba. Selain itu, saat terjadi perubahan cuaca dari dingin ke cuaca yang lebih hangat, orang-orang menjadi lebih sering keluar rumah sehingga penyebaran penyakit ini lebih mudah terjadi. 

4. Nyeri Sendi 

Meski belum ada penelitian lanjut yang membuktikan, adanya penurunan udara selama musim pancaroba diyakini bisa menyebabkan penyakit nyeri sendi. Hal ini terjadi karena jaringan yang berada di sekitar persendian perlahan akan mengembang saat berada pada tekanan rendah. Inilah yang kemudian memicu rasa nyeri pada sendi. 

HARIS SETYAWAN 

Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan saat Musim Pancaroba

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

9 jam lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

12 jam lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

23 jam lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

1 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

2 hari lalu

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

Penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti mempunyai tiga fase pada pasien.


Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

2 hari lalu

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)
Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

Kondisi pasien demam berdarah dengue yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung tergolong berat.


Heru Budi Sebut Kasus DBD di Jakarta Alami Kenaikan

3 hari lalu

Sejumlah warga menunggui anak-anak mereka yang menderita DBD di RSUD Tc Hillers di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, 18 Maret 2020. Dibandingkan wabah sebelumnya, kejadian tahun ini justru dianggap paling buruk, sebanyak 14 nyawa melayang gara-gara nyamuk. Ada tiga rumah sakit di Kota Maumere menjadi tempat rujukan pasien yang positif mengidap DBD. Selain itu terdapat 25 puskesmas yang juga merawat pasien yang masih dalam dugaan DBD. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Heru Budi Sebut Kasus DBD di Jakarta Alami Kenaikan

Di Jakarta sendiri, Dinas Kesehatan mencatat sudah terjadi sekitar 1.700an kasus DBD sejak Januari hingga 18 Maret 2024.


Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

3 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

Dalam kurun waktu dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD.


Perubahan Cuaca Ekstrem Berkaitan dengan Meningkatkan Kasus DBD

4 hari lalu

Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Perubahan Cuaca Ekstrem Berkaitan dengan Meningkatkan Kasus DBD

Praktisi Kesehatan mengatakan perubahan cuaca ekstrem mempengaruhi semakin meningkatnya kasus demam berdarah dengue alias DBD.


Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

7 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

iDI mengingatkan, sampai sekitar Juni rentan kenaikan kasus DBD dipengaruhi cuaca