TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat Indonesia tengah memasuki periode peralihan musim dari kemarau ke hujan pada Oktober ini. Situasi ini disebut sebagai musim pancaroba yang kerap dikaitkan dengan datangnya berbagai jenis penyakit. Masyarakat perlu waspada agar tidak terjangkit sejumlah penyakit itu.
Sebelumnya, Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, mengatakan identifikasi musim pancaroba ini ditandai adanya aktivitas tekanan udara rendah di atmosfer. Dampaknya, akan terbentuk pola pertemuan dan perlambatan angin. “Kondisi tersebut menjadi pemicu potensi hujan dan cuaca ekstrem,” ujarnya dikutip dari Koran Tempo.
Baca Juga:
Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Chlara Yunita Prabawati, menjelaskan pada cuaca ekstrem seperti ini upaya menjaga kesehatan wajib dilakukan oleh semua orang. Chlara menyebutkan ada beberapa penyakit yang rentan menyerang, sehingga seseorang harus lebih waspada.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut setidaknya empat penyakit yang rentan menyerang selama peralihan musim alias musim pancaroba yang patut diwaspadai:
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh virus dengue (DENV) dan disebarkan oleh nyamuk spesies Aedes aegypti. “Spesies nyamuk ini suka bersarang di genangan air bersih, sehingga harus diwaspadai proses perkembang biakan jentik nyamuk Aedes aegypti saat hujan,” tutur Chlara dilansir dari laman resmi UM Surabaya.
2. Serangan Asma
Kambuhnya penyakit asma kerap dianggap kerap terjadi selama musim pancaroba. Dilansir dari Healthline, serangan asma ini terjadi tatkala saluran udara mengalami peradangan. Ketika suhu sekitar rendah, udara dingin yang masuk ke saluran udara juga menjadi lebih dingin. Saluran udara akan bereaksi terhadap udara dingin ini dan terjadi peradangan.
3. Flu (Influenza)
Chlara menjelaskan flu (influenza) lebih dikenal masyarakat Indonesia sebagai bagian penyakit tropis yang disebabkan oleh virus Avian Influenza A dan B H5N1. Virus tersebut diketahui mudah bertambah perkembangannya selama musim pancaroba. Selain itu, saat terjadi perubahan cuaca dari dingin ke cuaca yang lebih hangat, orang-orang menjadi lebih sering keluar rumah sehingga penyebaran penyakit ini lebih mudah terjadi.
4. Nyeri Sendi
Meski belum ada penelitian lanjut yang membuktikan, adanya penurunan udara selama musim pancaroba diyakini bisa menyebabkan penyakit nyeri sendi. Hal ini terjadi karena jaringan yang berada di sekitar persendian perlahan akan mengembang saat berada pada tekanan rendah. Inilah yang kemudian memicu rasa nyeri pada sendi.
HARIS SETYAWAN