Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melly Goeslaw Operasi Bariatrik, Bagaimana Prosedur dan Risikonya?

image-gnews
Ilustrasi operasi bariatrik. Kredit: bariatriccookery.com
Ilustrasi operasi bariatrik. Kredit: bariatriccookery.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi profesional sekaligus penulis lagu, Melly Goeslaw melalui akun Instagram miliknya mengaku sedang melakukan operasi bariatrik pada 17 Juli 2022. Setelah operasi, ia mengungkapkan kualitas kesehatan membaik dan penyakit diabetes yang dideritanya lebih terjaga. 

Melly Goeslaw mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat setelah operasi yang bertujuan untuk memangkas lemak dalam tubuh itu. "Alhamdulillah ...hari ini tepat 2 bulan pasca Bariatric. Artinya sudah 2 bulan saya menjalani hidup sehat, kebiasaan yang sangat berbeda dengan hidup saya sebelumnya," tulis Melly Goeslaw di Instagram pada Kamis, 15 September 2022.

Istri  Anto Hoed ini mengaku banyak dampak positif yang dirasakan sejak operasi bariatrik. Selain berat badannya yang semakin menurun, gula darah Melly Goeslaw juga stabil. Kualitas tidurnya juga ikut membaik sehingga lebih segar ketika bagun di pagi hari.

"Gula darah saya normal terus hingga sekarang. Dari berat badan hampir 86 sekarang hampir 70. Dan akan terus turun pastinya dengan pola hidup sehat ini. Tidur jadi cepet dan tidak ngorok lagi, bangun tidur segar. Alhamdulillah..." tulisnya.

Baca: Mengenal Operasi Bariatrik yang Dijalani Melly Goeslaw untuk Menurunkan Berat Badan

Operasi Bariatrik

Operasi bariatrik dalam laman healthline, bekerja untuk mengobati obesitas dengan mengubah struktur saluran pencernaan. Perubahan ini membantu membatas jumlah makanan yang bisa dikonsumsi dengan nyaman, ini juga mempengaruhi hormon rasa lapar dan nafsu makan. 

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, termasuk melepas sebagian lambung, memasang pita di sekeliling perut, atau memindahkan bukaan antara lambung dan usus kecil. Pembedahan ini dijalankan dengan sayatan besar (laparotomi) atau alat yang dimasukkan melalui sayatan kecil (laparoskopi).

Operasi bariatrik menjadi pilihan yang baik bagi orang-orang dengan obesitas, yang telah berjuang untuk menurunkan berat badan dengan diet dan olahraga. Sangat direkomendasikan untuk orang yang mengalami kondisi kesehatan terkait obesitas, seperti diabetes tipe 2 dengan catatan risiko yang perlu dipertimbangkan dalam jangka pendek dan panjang. 

Sebelum memutuskan operasi bariatrik, Anda harus bertemu dengan profesional kesehatan yang berbeda, untuk membantu mempersiapkan anda melakukan prosedur dan hasil yang diinginkan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apabila anda telah lolos menjadi kandidat menjalankan satu atau lebih operasi bariatrik, penyedia layanan kesehatan akan menyarankan yang terbaik tergantung pada kesehatan secara keseluruhan, jumlah berat badan, dan faktor lainnya. Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, jenis operasi bariatrik meliputi: bypass lambung, gastrektomi lengan, operasi pita lambung. 

Risiko Operasi Bariatrik 

Orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru yang parah, menurut verywellhealth, tidak bisa menjadi kandidat untuk operasi bariatrik. Riwayat beberapa operasi perut mempersulit operasi bariatrik apabila masalah seperti jaringan parut berkembang. 

Apalagi kelebihan berat badan dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti obat atau kondisi medis, dan gangguan makan masih berkaitan dengan obesitas. Dalam situasi ini, operasi bariatrik tidak efektif, dan perawatan lainnya yang dipertimbangkan sebagai gantinya. 

Selain risiko anestesi umum dan operasi perut, sejumlah potensi efek samping khusus dari operasi bariatrik, meliputi pendarahan (perforasi lambung atau usus), obstruksi usus, penurunan berat badan yang parah, kekurangan nutrisi permanen, hernia incisional, masalah gastrointestinal, masalah emosional, dan tidak menjamin penurunan berat badan secara permanen. 

BALQIS PRIMASARI 

Baca juga: Melly Goeslaw Ungkap Perubahan Setelah Operasi Bariatrik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

11 jam lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

6 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

6 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

7 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

11 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

11 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

14 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

14 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.