TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin pernah mendengar tentang tahapan kesedihan yang khas, tetapi prosesnya tidak terlihat sama bagi semua orang, menurut laman self.com. Apalagi, banyak orang yang menerima perpisahan atau penolakan dalam keadaan shock, sehingga kenyataan dari situasi baru mereka mungkin tidak langsung meresap.
Meskipun normal untuk tidak sepenuhnya menerima situasi baru, bahkan sepertinya tidak mengakui hubungan sudah berakhir. Pikiran memiliki cara untuk melindungi dari rasa sakit, misalnya Anda membaca kata-kata atau tindakan terakhir dari orang lain sebagai tanda hubungan itu belum berakhir untuk melewatinya.
Baca: Sembuhkan Patah Hati, Cinta Ditolak Tak Perlu Dukun Bertindak
Tahapan Kesedihan Akibat Patah Hati
Reaksi umum lainnya yang muncul saat patah hati, yaitu kemarahan. Meskipun marah karena penolakan, biasanya anda berkeinginan menyerang orang yang tidak memiliki perasaan yang sama.
Berbagi perasaan anda dengan seseorang seperti teman, menyalurkannya melalui latihan yang intens, atau menulis kemarahan dalam jurnal. Semuanya dapat menjadi cara yang membantu untuk mengatasi kemarahan anda dengan cara yang tepat.
Kemudian, anda mungkin merasa akan melakukan apapun untuk mendapatkan kembali orang yang menolak cinta atau mantan kekasih. Sementara otak yang patah hati berada dalam mode bertahan hidup, sebaiknya anda bertanya kepada teman atau sistem pendukung sebelum memutuskan.
Ketika proses sebelumnya tidak berhasil, banyak orang bereaksi langsung ke dalam fase yang membuat anda sangat sedih atau hampir depresi. Memperhatikan bagaimana perasaan tanpa penilaian bukan hanya tindakan perhatian dan memperbaiki diri, tetapi juga membantu Anda mendapatkan perspektif yang diperlukan.
Jika Anda akhirnya merasa acuh tak acuh tentang patah hati, maka itu telah mencapai tahap penerimaan kesedihan. Pada titik ini, Anda dapat memahami apa yang terjadi dalam hubungan tersebut dan kemungkinan masuk dalam proses penerimaan.
Melansir dari healthline, jika Anda tidak dapat berhenti mengejar orang lain setelah mereka menolak, menghabiskan begitu banyak waktu untuk memikirkan orang lain sampai mengganggu keseharian, atau teman-teman mengungkapkan keprihatinan tentang perilaku anda. Saat merasa tertekan, putus asa, atau memiliki pikiran ekstrem lainnya, yang terbaik adalah berbicara dengan profesional terlatih atau mencari bantuan terapis.
Lantas, bagaimana Anda yang menjadi orang yang menolak mereka?
Cobalah berbicara tentang situasinya, ini mungkin sedikit tidak nyaman, tetapi diskusi yang jujur dapat membantu. Penting untuk mengatakan dengan jelas bahwa Anda tidak tertarik dengan cara yang tidak menyakiti perasaan mereka. Maka, berhati-hatilah dalam cara mengekspresikan kurangnya minat, sebutkanlah hal-hal yang Anda hargai sebelum menjelaskan menolak mereka.
BALQIS PRIMASARI
Baca juga: Hormon Ini Diklaim Bisa Pulihkan Patah Hati
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.