TEMPO.CO, Jakarta - Fluorosis kondisi yang mempengaruhi tampilan gigi. Kondisi itu tersebab fluorida yang berlebihan. Fluorosis tampak seperti garis tipis putih enamel gigi, tapi tidak mempengaruhi fungsi maupun kesehatan.
Merujuk Cleveland Clinic, fluorosis mempengaruhi orang-orang yang terpapar fluorida secara berlebihan selama tahun-tahun sebelum gigi permanen tumbuh. Anak-anak berusia di bawah delapan tahun paling berisiko mengalami fluorosis. Gigi yang sudah tumbuh permanen biasanya tak mengalami fluorosis.
Apa itu fluorosis?
Kondisi ringan perubahan warna gigi bisa sangat kecil sehingga tak disadari. Fluorosis berdampak buruk mempengaruhi kepercayaan diri, karena tampilan gigi seperti ada bercak noda.
Baca juga: Jaga Kesehatan Gigi Harus Dibiasakan sejak Bayi
Mengutip Healthline, penyebab utama fluorosis penggunaan yang tidak tepat dari produk gigi yang mengandung fluorida. Misalnya, pasta gigi dan obat kumur. Terkadang, anak-anak sangat menikmati rasa pasta gigi fluorida sehingga lebih sering menelannya.
Tapi ada penyebab lain munculnya fluorosis. Misalnya, mengonsumsi suplemen fluorida dalam jumlah yang lebih tinggi dari selama masa kanak-kanak. Contohnya jus buah atau minuman ringan yang ditambah fluorida yang dikonsumsi secara berlebihan.
Gejala fluorosis berbentuk bintik atau garis putih kecil mungkin tidak terlihat hingga noda berwarna cokelat tua dan enamel kasar sulit dibersihkan. Gigi yang tidak terpengaruh fluorosis akan terlihat halus dan mengkilap warna putih.
Perubahan warna gigi satu-satunya gejala fluorosis. Dokter gigi biasanya menggunakan istilah berikut untuk mengategorikan fluorosis:
1. Dipertanyakan
Beberapa banyak bintik putih yang sangat terang
2. Sangat ringan
Bagian putih terang menutupi kurang dari 25 persen permukaan gigi
3. Ringan
Bagian putih terang menutupi kurang dari 50 persen permukaan gigi
4. Sedang
Bagian putih atau coklat muda menutupi lebih dari 50 persen permukaan gigi
5. Parah
Bintik-bintik putih, cokelat muda atau tua yang mempengaruhi seluruh permukaan. Gigi mungkin juga mengalami lekukan kecil di email
Baca: Sakit Gigi Pulpitis Reversibel dan Ireversibel, Apa Bedanya?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.