Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Punya Masalah Mental, Ini Waktu yang Tepat Konsultasi ke Psikolog

Reporter

image-gnews
Ilustrasi konsultasi (pixabay.com)
Ilustrasi konsultasi (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPsikolog klinis Saskhya Aulia Prima menyebutkan waktu yang tepat bertemu tenaga profesional seperti psikolog ataupun psikiater untuk memperbaiki kondisi kesehatan mental adalah ketika kegiatan rutin sehari-hari sudah terganggu atas masalah mental tersebut.

"Beberapa ciri seseorang butuh terhubung dengan tenaga kesehatan profesional ketika kegiatan rutin hariannya terganggu. Misalnya pola mandi, pola makan, dan pola tidur bermasalah terus-terusan lebih dari dua minggu," kata lulusan Universitas Indonesia itu.

Terganggunya pola kegiatan rutin yang dimaksud seperti pola tidur yang berlebihan atau tidak bisa tidur, pola makan yang tidak teratur karena tidak nafsu makan, hingga malas membersihkan diri. Selain itu, ciri lain dari orang yang membutuhkan bantuan tenaga profesional untuk menangani masalah kesehatan mental ialah ketika orang tersebut kerap berpikiran negatif hingga menyakiti diri sendiri. Tidak hanya itu, masalah lain yang muncul adalah tidak adanya motivasi diri untuk beraktivitas sehingga akhirnya performa dan produktivitasnya terbengkalai.

"Jika ternyata ciri-ciri itu terus dialami berulang kali, ini perlu segera ke profesional. Jika misalnya merasa tidak nyaman, bisa mengajak teman dekat atau saudara yang benar-benar dipercaya untuk ikut menemani konsultasi," imbau Saskhya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diagnosa mandiri
Saskhya menyebut meski dalam beberapa tahun terakhir topik mengenai kesehatan mental serta kesehatan jiwa sudah mulai diterima baik masyarakat, tidak sedikit yang masih ragu menghubungi tenaga profesional untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan mental. Di samping semakin banyaknya penerimaan masyarakat terhadap isu kesehatan mental, rupanya banyak juga masyarakat yang melakukan diagnosa mandiri berdasarkan informasi yang tersebar di ruang digital.

Padahal diagnosa untuk kesehatan mental sama dengan untuk kesehatan fisik, hanya bisa dilakukan oleh tenaga profesional. Dalam hal kesehatan mental, diagnosa seseorang mengalami masalah kesehatan mental hanya bisa ditegakkan oleh psikolog atau psikiater. Untuk itu, ada baiknya jika sudah mengalami ciri-ciri di atas yang mengganggu rutinitas keseharian, mencari bantuan profesional segera dilakukan.

Baca juga: Cara Redakan Stres yang Dianjurkan Psikolog

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

5 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

7 hari lalu

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

7 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

9 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?


Menonton Drama Korea, Belajar Kesehatan Mental hingga Budaya Korea

11 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Menonton Drama Korea, Belajar Kesehatan Mental hingga Budaya Korea

Beberapa drama Korea atau drakor mengajarkan beberapa hal secara populer misalkan soal kesehatan mental hingga budaya Korea Selatan.


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

13 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

13 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku


Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

18 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.