Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Schwannomatosis, Kelainan Genetik Langka

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi otak. Pixabay
Ilustrasi otak. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Schwannomatosis adalah suatu kondisi medis berkaitan dengan kelainan genetik langka yang menyebabkan tumbuhnya sejumlah tumor yang dikenal dengan schwannoma tumbuh pada penutup saraf perifer. Schwannomatosis bisa mengakibatkan nyeri hingga dapat memperlemah fungsi neurologis.

Merujuk John Hopkins Medicine, gejala schwannomatosis yang paling parah adalah rasa sakit yang hebat dan intens. Hal ini dapat terjadi ketika schwannoma tumbuh dan menekan saraf terdekat atau jaringan lain. Ini dapat terjadi di bagian tubuh mana saja. Jika schwannoma menekan sumsum tulang belakang, dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Rasa geli
  • Mati rasa
  • Kelemahan.

Tergantung pada lokasi tumor, orang dengan schwannomatosis mungkin juga mengalami:

  • Sakit kepala
  • Kesulitan buang air kecil atau disfungsi usus
  • Benjolan atau area bengkak di mana tumor terbentuk di bawah kulit
  • Kelemahan pada wajah.

Dikutip dari MedlinePlus, mutasi pada gen bernama SMARCB1 dan LZTR1 diduga merupakan penyebab umum dari schwannomatosis. Protein yang dihasilkan dari kedua gen ini berperan sebagai penekan tumor, yang biasanya mencegah sel tumbuh dan membelah terlalu dini. Mutasi pada salah satu dari gen ini dapat membantu sel tumbuh dan membelah tanpa kendali atau perintah untuk membentuk tumor.

Perubahan genetik tambahan (mutasi somatik) yang didapat selama masa hidup seseorang dan hanya ada di sel tertentu mungkin juga diperlukan untuk pembentukan schwannoma. Mutasi somatik yang paling umum pada schwannomas adalah mutasi pada gen NF2 dan hilangnya kromosom 22 (kromosom tempat ditemukannya gen SMARCB1, LZTR1, dan NF2).

Sejumlah orang dengan schwannomatosis tidak memiliki mutasi yang teridentifikasi pada gen SMARCB1 atau LZTR1. Dalam kasus ini, penyebab gangguan tidak diketahui. Para peneliti menduga bahwa hal itu disebabkan adanya mutasi pada gen lain yang belum teridentifikasi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sampai saat ini obat untuk schwannomatosis belum ditemukan, namun perawatan untuk meringankan gejala masih tersedia. Perawatan schwannomatosis mungkin memerlukan operasi tergantung pada gejalanya.

Perawatan nonoperatif untuk schwannomatosis bisa termasuk observasi, pencitraan berkala dan manajemen nyeri, dan sering digunakan untuk tumor yang tidak dapat diangkat melalui pembedahan.

Operasi pengangkatan schwannomas mungkin dapat direkomendasikan. Prosedur ini harus dilakukan oleh ahli dalam operasi tumor ini untuk meminimalkan risiko kerusakan saraf. Ketika operasi berhasil, 95 persen tumor tidak kembali. 

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Pemicu Kelainan Otak Langka

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.