Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Golongan Darah Mempengaruhi Risiko Penyakit Stroke?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Secara medis, golongan darah mengandung sejumlah bahan kimia yang tampak pada permukaan sel darah merah. Beberapa tipe golongan darah yang populer adalah golongan darah A, B, O, dan AB.

Sebab sejumlah bahan kimia yang berbeda, penelitian terkini menunjukkan bahwa perbedaan golongan darah memiliki pengaruh terhadap risiko penyakit stroke meskipun tidak signifikan.

Variasi Golongan Darah A Berpotensi Lebih Tinggi Terkena Stroke

Dikutip dari Science Alert, artikel berjudul Contribution of Common Genetic Variants to Risk of Early Onset Ischemic strokee yang diterbitkan oleh Jurnal Neurology, para ilmuwan mengungkapkan bahwa salah satu tipe golongan darah A, yaitu subkelompok A1, memiliki potensi terkena stroke lebih tinggi. 

Penelitian terhadap 17.000 orang dengan rentang usia 18 - 59 tahun ini menjelaskan bahwa variasi kelompok golongan darah A memiliki kemungkinan 16 persen lebih tinggi terkena strokee sebelum usia 60 tahun dibandingkan dengan populasi golongan darah lain.

Meskipun begitu, peneliti memberikan catatan bahwa penambahan risiko stroke pada golongan darah A tersebut tergolong kecil sehingga tidak perlu panik secara berlebihan. Terlebih lagi, faktor penyebab peningkatan risiko tersebut belum berhasil diidentifikasi. 

"Kami masih tidak tahu mengapa golongan darah A memberikan risiko yang lebih tinggi. Tapi itu kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah," kata ahli saraf vaskular, Steven Kittner, dari University of Maryland kepada Science Alert.

Penelitian ini juga mengungkap bahwa orang dengan golongan darah B memiliki kemungkinan terkena stroke lebih tinggi sekitar 11 persen tanpa memandang usia. Sementara itu, pemilik golongan darah O dengan variasi kelompok O1 diketahui justru memiliki risiko terkena stroke lebih rendah hingga 12 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pola Hidup Sehat Tetap Menjadi Kunci

Science Alert menyebut bahwa temuan penting lain dalam penelitian tersebut adalah penyakit stroke pada orang yang lebih muda cenderung disebabkan oleh timbunan lemak di arteri.

Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, Kementerian Kesehatan menemukan bahwa setidaknya terdapat 10-11 kasus penyakit stroke pada 1.000 penduduk Indonesia. Artinya, lebih dari 250 ribu penduduk Indonesia diprediksi menderita stroke. Riset ini juga menunjukkan bahwa stroke dapat menyerang penduduk dengan usia di bawah 30 tahun. 

Karena itu, Kementerian Kesehatan menyarankan masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat, seperti cek kesehatan secara rutin, menjauhi asap rokok, rajin berolahraga, diet seimbang, istirahat yang cukup, dan mengelola stres.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Peneliti Ungkap Kaitan Golongan Darah dan Faktor Risiko Stroke Dini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

10 jam lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

17 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

5 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

9 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

13 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

15 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

19 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

24 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.