Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Gangguan Psikologis Hurry Sickness

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi karyawati sedang sibuk bekerja. shutterstock.com
Ilustrasi karyawati sedang sibuk bekerja. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika berhasil melakukan banyak hal dengan waktu yang cepat seringkali diri merasa lega. Keuntungan yang didapat selain hemat waktu, tubuh menjadi terlatih untuk bekerja secara cepat. Tetapi, kebiasaan tersebut dapat menjadi bumerang bagi tubuh apabila dilakukan secara berlebihan. Tubuh menjadi mudah tergesa-gesa ketika melakukan sesuatu atau disebut sebagai hurry sickness.

Hurry sickness terjadi ketika seseorang ingin memanfaatkan waktu dengan semaksimal mungkin. Hal ini membuat seseorang seolah-olah tidak sabar akan mengerjakan banyak hal dengan momen yang singkat.

Melansir mindtools.com, ahli jantung Meyer Friedman dan Ray Rosenman mendefinisikan situasi tersebut sebagai hurry sickness atau penyakit terburu-buru. Orang dengan hurry sickness dicirikan dengan orang yang berpikir cepat, berbicara cepat, dan bertindak cepat.

Mengutip masterclass.com, hurry sickness membuat penderitanya melakukan banyak hal secara terburu-buru dalam waktu sesingkat mungkin sehingga menimbulkan rasa tertekan untuk menyelesaikan sesuatu.

Hurry sickness merupakan salah satu jenis gangguan psikologis sehingga tak mengherankan, gangguan ini dapat mengganggu kesehatan mental karena dapat meningkatkan stres dan kecemasan dalam diri.

Biasanya, penderita hurry sickness merupakan seseorang yang teliti dan pekerja keras. Mereka berusaha untuk menembus batas kemampuan mereka dalam melakukan suatu hal, termasuk dengan mencapai banyak hal dengan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. 

Di samping itu, rasa ‘takut ketinggalan’ atau Fear of Missong Out (FOMO) menjadi penyebab orang mengalami gangguan ini ingin terus mengerjakan banyak hal secara tergesa-ges supaya tidak merasa tertinggal dengan yang lain.

Hurry sickness selain memberikan dampak negatif bagi kesehatan mental, juga berdampak bagi kesehatan fisik. Dikutip dari healthline.com, beberapa efek yang diitmbulkan dari hurry sickness yaitu susah tidur, perubahan nafsu makan, kelelahan, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh yang menurun. Hurry sickness juga dapat meningkatkan tekanan darah dan berkontribusi pada masalah jantung.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Tergesa-gesa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini 7 Tips Hidup Lebih Santai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Ibu Banting Anak Balita hingga Tewas di Jagakarsa Jakarta Selatan, Ada Riwayat Gangguan Psikologis

37 hari lalu

Ilustrasi Mayat Bayi / Bayi Meninggal Duni. theage.com.au
Kronologi Ibu Banting Anak Balita hingga Tewas di Jagakarsa Jakarta Selatan, Ada Riwayat Gangguan Psikologis

Menurut nenek korban, pelaku kasus ibu banting anak itu punya riwayat gangguan psikologis.


Ibu Banting Anak di Jagakarsa Jaksel hingga Tewas Ditengarai Punya Gangguan Psikologis

37 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan anak. youtube.com
Ibu Banting Anak di Jagakarsa Jaksel hingga Tewas Ditengarai Punya Gangguan Psikologis

Kepolisian mendalami kasus ibu berinisial TY (35 tahun) yang membanting anak kandung perempuan berinisial AK (1 tahun) hingga tewas.


2 Persen Masyarakat Usia 15 Tahun ke Atas punya Masalah Kesehatan Jiwa

46 hari lalu

Seorang pengidap gangguan jiwa di komplek SLBN A Pajajaran Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Netra saat berlangsung MPLS di Bandung, Jawa Barat, Senin, 15 Juli 2024. Masa pengenalan lingkungan sekolah murid berkebutuhan khusus ini untuk sementara diikuti 97 orang murid yang biasanya akan terus bertambah. TEMPO/Prima Mulia
2 Persen Masyarakat Usia 15 Tahun ke Atas punya Masalah Kesehatan Jiwa

Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan 2 persen penduduk berusia 15 tahun ke atas mengalami masalah kesehatan jiwa.


Pentingnya Peduli Kesehatan Jiwa Selayaknya Kesehatan Fisik tanpa Takut Stigma

5 Juli 2024

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Pentingnya Peduli Kesehatan Jiwa Selayaknya Kesehatan Fisik tanpa Takut Stigma

Pakar kesehatan jiwa mengingatkan jika dibandingkan masalah kesehatan fisik, masalah kesehatan mental terlihat sangat jauh kesenjangannya.


5 Tanda Harus Segera Temui Psikolog untuk Cek Kesehatan Mental

21 Mei 2024

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
5 Tanda Harus Segera Temui Psikolog untuk Cek Kesehatan Mental

Jika sejumlah gejala ini muncu, itu tandanya kesehatan mental terganggu. Segera konsultasikan ke psikolog.


Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

8 Mei 2024

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

Pada dasarnya orang toxic merupakan individu yang baik. Namun, orang toxic biasanya mereka yang menyerah pada sisi gelap dirinya.


Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

5 Mei 2024

Ilustrasi cewek pakai payung saat jalan di bawah matahari terik. shutterstock.com
Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.


Jangan Remehkan Tidur Singkat untuk Kesehatan Saat Jalani Arus Mudik

13 April 2024

Ilustrasi tidur di dalam mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Jangan Remehkan Tidur Singkat untuk Kesehatan Saat Jalani Arus Mudik

Praktisi Kesehatan Masyarakat Ngabila Salama mengatakan tidur singkat atau yang lebih dikenal dengan power nap dapat membantu menjaga kesehatan


30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

30 Maret 2024

24_KOSMO_bipolar
30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Kenali tipe dan gejala bipolar.


Bahaya Burnout bagi Kesehatan Fisik dan Psikis Menurut Psikolog

4 Maret 2024

Ilustrasi wanita kelelahan. shutterstock.com
Bahaya Burnout bagi Kesehatan Fisik dan Psikis Menurut Psikolog

Psikolog mengatakan kondisi burnout akibat pekerjaan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikis.