TEMPO.CO, Jakarta - Kasus narkoba Kapolda Sumbar yang akan menempati posisi sebagai Kapolda Jatim, Irjen Teddy Minahasa menarik perhatian publik. Aparat ini diduga terlibat dalam perdagangan 5 kg sabu sebagai barang bukti ke bandar narkoba, yang disebut Linda.
Persoalan narkoba tidak main-main, bahkan hukuman maksimal bisa dengan ancaman hukuman mati sesuai Pasal 114 ayat (2) subsidair Pasal 112 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) juncto Pasal 55 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
Bagaimana cara cek seseorang menggunakan narkoba? Terdapat banyak metode yang digunakan untuk mengetahui seseorang menyalahgunakan zat adiktif narkotika atau narkoba. Biasanya cara ini digunakan dalam pemeriksaan pra-kerja, pemeriksaan fisik, penyelidikan hukum atau forensik, dan pemeriksaan olahraga.
Baca: Irjen Teddy Minahasa Putra Membantah sebagai Pengguna atau Pengedar Sabu
Cek Narkoba
Dalam berbagai metode tersebut, selanjutnya akan diuji untuk menentukan keberadaan satu atau lebih resep atau obat-obatan terlarang. Oleh karenanya, demi mendapatkan pemahaman yang lebih jelas. Berikut telah dirangkum lima metode yang sering digunakan beserta kegunaannya masing-masing.
- Tes urine
Metode ini paling umum digunakan oleh dokter dan para penegak hukum di Indonesia. Umumnya tes urine akan mendeteksi obat-obatan yang bertahan dalam jangka waktu 30 hari lamanya. Namun faktanya, setelah zat hilang pun masih dapat dicek kembali zat tersebut.
Seperti dikutip dari emcexpresscare.com, tes urine dilakukan dengan mengambil sampel urine untuk metabolit, yang menjadi bagian dalam tubuh untuk memecah zat obat. Kelebihan lain dari tes urine ialah mampu menganalisis zat kompleks antigen-antibodi. Hal tersebut merupakan bentuk dari sistem kekebalan seseorang ketika melepaskan antibodi jika zat obat memasuki tubuh.
Beberapa zat yang bisa diuji melalui metode tes urine di antaranya meliputi amfetamin, benzodiazepine, opiat, kokain, ganja, amfetamin, mariyuana, nikotin, atau bahkan alkohol.
- Tes Air Liur
Metode kedua yang juga popular adalahdengan memeriksa air liur. Selama menjalani tes ini, mulut pasien akan diseka dengan tujuan mengumpulkan air liur di dalam mulut. Selanjutnya air liur tersebut akan dideteksi untuk melihat konsentrasi zat yang telah dikonsumsi.
Dalam beberapa kasus, dapat menangkap penggunaan hari yang sama atau sisa obat di mulut. Namun tes air liur juga mungkin terbatas karena penggunaan obat memiliki jendela deteksi pendek sekitar 24 hingga 48 jam setelah penggunaan terakhir. Maka dari itu, metode ini tidak cocok untuk mengetahui penggunaan narkoba jangka panjang
- Tes Rambut
Tes ketiga yang sering dianggap terbaik untuk menguji pemakain narkoba yang berulang, yaitu dengan melakukan pemeriksaan tes rambut. Dikutip dari disa.com, tes rambut mampu mendeteksi penggunaan narkoba selama 90 hari lamanya.
Selain itu, kelebihan metode ini ialah mampu membandingkan penggunaan narkoba, kapan obat tersebut digunakan, berapa lama digunakan, sampai pada kapan penggunaan zat dari seseorang berhenti.
Metode ini hanya memerlukan memerlukan sampel kecil rambut yang dikumpulkan di bawah pengawasan langsung. Dengan melakukan tes rambut, dokter dapat mendeteksi berbagai zat seperti ganja, kokain, amfetamin dan metamfetamin, PCP, dan opioid.
- Tes Keringat
Metode selanjutnya yang dapat dipakai untuk mendeteksi suatu zat narkotika adalah dengan tes keringat. Untuk melakukan tes ini, seseorang hanya diminta untuk memasang bantalan penyerap pada kulit selama kurang dari 24 jam.
Selain itu dapat juga dengan meminta seseorang mengenakan penutup keringat selama tujuh hingga 14 hari. Dengan demikian, tes ini mampu memberikan informasi mengenai penggunaan zat kumulatif seseorang, juga lebih menyeluruh dibandingkan tes urine.
- Tes Darah
Metode terakhir yang dapat dicoba adalah tes darah. Biasanya cara ini dipakai terhadap seseorang untuk melihat kandungan narkoba di saat itu juga. Misalnya untuk melihat atau tidaknya secara spesifik terhadap seseorang yang sedang dalam pengaruh obat-obatan.
Cara tes ini dengan mengambil sampel darah melalui jarum yang dimasukan ke dalam suatu titik di bagian tubuh. Beberapa jenis narkoba yang dapat diperiksa dengan metode ini adalah amfetamin, kokain, mariyuana, methamphetamines, candu, nikotin dan tramadol.
FATHUR RACHMAN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.