TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seseorang mengalami stres atau depresi berarti ada emosi negatif ke pikiran. Jika stres terjadi berkepanjangan bisa mempengaruhi fisik maupun emosional.
Efek stres dapat menyebabkan gangguan mood yang membuat merasa sedih dan tidak tertarik pada hal-hal yang biasanya nikmati. Sedangkan depresi dapat memengaruhi nafsu makan, kebiasaan tidur, dan kemampuan untuk berkonsentrasi. Efek depresi bisa menyebabkan stres.
Gejala fisik akibat stres
- Sakit kepala atau pusing
- Ketegangan atau nyeri otot
- Masalah perut dan pencernaan
- Nyeri dada atau detak jantung yang lebih cepat
- Masalah seksual
- Kelelahan atau kesulitan tidur
- Tekanan darah tinggi
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Baca: Delapan Kiat Mengelola Stres
Gejala mental akibat stres
- Kesulitan berkonsentrasi
- Kesulitan untuk membuat keputusan
- Merasa kewalahan
- Merasa cemas
- Mudah lupa
- Mengalami serangan panik
- Kesedihan
Gejala Depresi
Gejala depresi juga bisa dialami berbeda antara pria, wanita, remaja dan anak-anak. Melansir Medicalnewstoday, orang deewasa mungkin mengalami gejala yang berkaitan dengan:
- Suasana hati seperti kemarahan, agresivitas, lekas marah, kecemasan, atau kegelisahan
- Emosional seperti merasa kosong, sedih, atau putus asa
- Kehilangan minat, tidak lagi menemukan kesenangan dalam kegiatan favorit, merasa mudah lelah, pikiran untuk bunuh diri, minum berlebihan, menggunakan narkoba, atau terlibat dalam kegiatan berisiko tinggi
- Berkurangnya hasrat seksual atau kurangnya kinerja seksual
- Ketidakmampuan berkonsentrasi, kesulitan menyelesaikan tugas, atau respons yang tertunda selama percakapan
- Insomnia, tidur gelisah, kantuk berlebihan, atau tidak tidur sepanjang malam
NOVITA ADRIAN
Baca juga: Putri Candrawathi Depresi Sebelum Sidang, Begini Ciri-cirinya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.