Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Kurang Tidur bagi Kerja Otak

Reporter

image-gnews
Senewen karena Kurang Tidur
Senewen karena Kurang Tidur
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis saraf RS Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang, Mimin Supriatin, mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan orang mengalami demensia atau pikun, termasuk faktor usia hingga stres dan kurang tidur. Ia mengatakan faktor demensia yang tak dapat dihindari salah satu adanya genetik atau keluarga yang juga mengalaminya, jenis kelamin, usia, dan ras.

"Faktor risiko lain yang bisa kita hindari, misalnya merokok, alkohol, tidur yang kurang, stres berlebihan juga menambah penyakit lain seperti, hipertensi, diabetes, kolesterol, dan penyakit jantung," kata Mimin.

Menurutnya, pikun masih dianggap hal biasa yang terjadi pada lansia. Kondisi ini merupakan sindrom gangguan yang membuat fungsi otak menurun. Demensia pada lansia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena sindrom ini menyerang fungsi kognitif atau daya pikir yang menyebabkan terganggunya daya ingat, perilaku, perasaan, atau emosi.

Sindrom demensia seringkali tidak terdeteksi karena sering dianggap biasa. Namun, jika terlalu sering lupa dan membahas tema yang sama dalam waktu berdekatan, bisa jadi hal tersebut perlu penanganan lebih lanjut.

"Semakin seseorang bertambah usia akan terjadi perubahan, baik pada tubuh maupun pikiran, terutama ingatan. Selama ini kita merasa maklum dengan orang pikun dan itu sebenarnya tidak boleh kita biasakan, sebaiknya harus diwaspadai,” jelasnya.

Ia menuturkan ada yang tingkatan masih normal, ada yang sudah tidak normal dan itu harus dibedakan. Mungkin beberapa kali lupa menaruh sesuatu masih bisa dianggap normal atau batas wajar.

“Yang tidak wajar jika bertemu seseorang setiap hari tapi selalu lupa namanya atau mengulang-ulang pertanyaan yang sama, padahal sebelumnya pernah ditanyakan,” ujarnya.

Gejala yang perlu diwaspadai
Gejala demensia yang perlu diwaspadai adalah labil emosi, linglung, lupa, lamban dalam berpikir dan logika menurun. Biasanya kerap disingkat Lalilulelo. Kondisi ini jika dibiarkan akan mengalami perburukan. Selain faktor memori yang terkena, faktor lain seperti emosi serta perilaku juga terserang dan biasanya gangguan ingatan terjadi pada usia lanjut di atas 60 tahun.

Ia menyarankan untuk segera memeriksakan kondisi jika terdeteksi faktor-faktor tersebut sedini mungkin ke spesialis saraf. Spesialis akan melakukan beberapa pemeriksaan penyebab gangguan memori tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Konsultasi, pemeriksaan tes memori, terapi, baik farmakologi dan nonfarmakologi yang tepat bagi yang terdeteksi gejala demensia agar kondisi gangguan ingatan tidak bertambah buruk,” ujarnya.

Aktif dalam kegiatan yang bersifat sosial mampu menekan dampak demensia, seperti olahraga, aktivitas keagamaan, silaturahmi keluarga atau tetangga, hingga menekuni hobi yang disukai.

“Biasanya orang yang mengalami demensia sering menarik diri dari lingkungan dan tidak melakukan hobi yang biasa ditekuni. Aktivitas-aktivitas yang rutin dijalankan dapat memperlambat laju perburukan demensia,” ujarnya.

Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia saat ini sudah mengeluarkan program aplikasi yang dapat diunduh, yaitu EMS, E-memory screening berisi kuesioner delapan pertanyaan sederhana untuk deteksi dini demensia yang dapat diakses siapa pun, kapan pun, di mana pun.

Terkait demensia, Kemenkes sudah mengeluarkan slogan pencegahan penyakit tidak menular dan demensia menjadi bagian dari penyakit tidak menular. Slogan tersebut adalah CERDIK, C berarti cek kesehatan secara berkala, E enyahkan asap rokok, R rajin aktivitas fisik, D diet seimbang, I istirahat cukup, dan K kelola stres.

“Slogan ini mari kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari karena pengetahuan tanpa tindakan tidak akan menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik,” tegasnya.

Baca juga: Kondisi Selain Penyakit yang Menyebabkan Menjadi Pelupa

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

1 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.


Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

1 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.


8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang kelas ekonomi. Freepik.com/DC Studios
8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.


Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

1 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.


4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

2 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

Penelitian selama 10 tahun menemukan empat tipe tidur pada lebih dari 3.000 orang. Apa saja dan pengaruhnya pada kesehatan?


Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

3 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.


Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

4 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

Pilihan makanan adalah pertimbangan penting untuk memastikan kualitas tidur yang baik. ada yang bisa membantu tidur sementara lain merusaknya.