TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun terkesan memalukan, kentut merupakan bagian integral dari sistem pencernaan. Dilansir dari betterhealth.vic.gov.au, kentut ialah tanda bahwa sistem pencernaan dalam tubuh bekerja normal sebagaimana mestinya. Ketika kentut, tubuh mengeluarkan sejumlah gas yang terdiri atas metana, nitrogen, dan karbon dioksida.
Sejumlah gas tersebut berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh tubuh. Ketika tubuh menelan makanan, sejumlah kecil udara juga tertelan ke dalam tubuh yang akhirnya menumpuk di sistem pencernaan. Kondisi inilah yang biasa dikenal sebagai perut kembung sehingga tubuh perlu mengeluarkan udara tersebut melalui kentut atau bersendawa.
Kentut juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang penting bagi tubuh. Berikut adalah empat manfaat dari kentut:
1. Minimalisir perut kembung
Dikutip dari 1md.org, penumpukkan gas yang terlalu banyak di dalam sistem pencernaan menyebkan perut kembung sehingga perlu dikeluarkan melalui kentut. Biasanya, kondisi ini muncul setelah makan makanan dengan jumlah banyak. Perut kembung pun memberikan sensasi tidak nyaman bagi penderitanya.
2. Identifikasi alergi makanan
Mengutip healthline.com, kentut adalah salah satu indikasi bahwa tubuh mengalami alergi terhadap suatu makanan. Alami kentut atau buang gas secara berlebihan setelah konsumsi makanan tertentu bisa jadi merupakan tubuh memberikan tanda bahwa makanan yang dikonsumsi menyebabkan alergi atau intoleransi di dalam sistem pencernaan. Gejala-gejala lain mungkin termasuk diare, mual, dan perut kembung.
3. Tingkatkan kesehatan usus besar
Dilansir dari menshealth.com, kentut membuat usus besar menjadi sehat dan menurunkan risiko komplikasi usus besar dalam jangka panjang. Kebiasaan menahan kentut sebaiknya mulai dihindari sebab dapat menyebabkan rasa tak nyaman bagi pencernaan, mulai dari nyeri hingga sembelit. Dalam kasus parah, sembelit dapat meningkatkan risiko diverticulosis.
4. Seimbangkan pola makan
Melansir 1md.org, kentut dapat berperan sebagai tanda atas pola makan atau diet yang dilakukan seimbang atau tidak. Misalnya, ketika tubuh makan terlalu banyak daging merah, maka gas yang dikeluarkan saat kentut lebih berbau. Sementara ketika konsumsi karbohidrat yang banyak, kentut yang dihasilkan memiliki aroma lebih netral. Ketika tubuh mengonsumsi cukup serat dan nutrisi yang seimbang maka kentut yang dihasilkan cenderung tidak berbau.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Inilah 6 Penyebab Kentut Berbau Busuk