Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Antidotum yang Disebut sebagai Penawar Racun?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Keracunan
Ilustrasi Keracunan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Antidotum diklaim sebagai obat penawar racun pemicu ginjal akut dari luar negeri. Kementerian Kesehatan melalui RSCM Jakarta kini telah membelinya untuk menurunkan angka kematian akibat gangguan ginjal akut misterius pada anak. 

Selain itu, Kemenkes juga sudah meminta tenaga kesehatan pada fasilitas layanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk cair atau sirup sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas. Apa sebenarnya antidotum dan bagaimana cara kerja obat penawar racun yang mengakibatkan gagal ginjal akut pada anak? 

Antidotum merupakan zat yang dapat menangkal racun. Istilah ini berasal dari istilah Yunani (pharmakon) yang mempunyai arti sebagai obat. Melansir dari National Center for Biotechnology Information, antidotum mampu memediasi dengan mencegah penyerapan toksin agar menghasilkan efek yang baik. Misalnya, dengan cara mengikat dan menetralkan racun, memusuhi efek organ akhir, atau dengan menghambat konversi toksin menjadi metabolit yang lebih toksik sehingga bermanfaat untuk mencegah bahaya selanjutnya. 

Dalam kasus ini, kadar zat kimia berbahaya etilen glikol-EG, dietilen glikol-DEG, etilen glikol butil eter-EGBE diketahui melebihi dosis aman sehingga penting untuk penderita diberikan antidotum agar mengurangi dan menekan tingkat keparahan dari zat beracun yang terserap tubuh. 

Mekanisme kerja 
Sasaran terapi antidot ialah penurunan atau penghilangan intensitas efek toksik zat beracun. Strategi dasar terapi antidot meliputi penghambatan penyerapan, distribusi (translokasi), peningkatan eliminasi, dan atau penaikan ambang toksik zat beracun dalam tubuh. 

Strategi terapi keracunan diterapkan, terutama bergantung pada perkiraan rentang waktu dari saat masuknya racun, gejala-gejala toksik yang timbul, sampai pasien siap menjalani terapi. Informasi rentang waktu di atas dapat diperoleh selama proses anamnesis pada pasien (bila mungkin) atau orang yang membawanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain informasi rentang waktu, pilihan strategi terapi juga dipertimbangkan dari hasil pemeriksaan klinik maupun laboratorik yang diperoleh. Pengurangan kadar zat beracun dapat dicapai dengan agen spesifik dan nonspesifik yang mengikat zat beracun. Bahan pengikat nonspesifik yang paling umum digunakan adalah arang aktif. Sementara, pengikat khusus berupa terapi bioskavenger dan imunoterapi. 

Dalam beberapa situasi, pengurangan zat beracun dapat dicapai dengan alkalisasi urin atau hemadsorpsi. Adapun, beberapa jenis antidotum harus dipilih sesuai kasus keracunan. Misalnya, asetin dan natrium tiosianat digunakan untuk mengurangi pembentukan metabolit toksik pada keracunan parasetamol dan sianida. 

Obat-obatan seperti atropin dan magnesium digunakan untuk melawan efek organ akhir pada keracunan organofosfor. Vitamin seperti vitamin K, asam folat, dan piridoksin digunakan untuk melawan efek warfarin, metotreksat, dan INH, masing-masing dalam pengaturan toksisitas atau overdosis. 

Nalokson, atropin, natrium tiosulfat, metilen biru adalah antidotum spesifik yang sangat ampuh dan sering menimbulkan reaksi pengobatan yang dramatis. Bahkan, untuk keracunan yang parah dibutuhkan antidotum yang memang terbukti untuk menolong mengatasi efek keracunan obat tertentu. Misalnya asam folinat untuk keracunan metotreksat.

Baca juga: 5 Tanda dan Efek Samping Kelebihan Vitamin D

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

22 hari lalu

Minyak Atsiri
Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.


Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

24 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

24 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

40 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.


Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

41 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.


Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

42 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.


Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

43 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.


Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

44 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

Tiga orang warga Desa Haria, Saparua, Maluku Tengah meninggal akibat keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal


Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

44 hari lalu

Sebuah bus yang membawa staf kedutaan dan anak-anak meninggalkan Kedutaan Besar Rusia di London, Inggris, 20 Maret 2018. REUTERS/Toby Melville
Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

Jumlah diplomat Rusia yang diusir dari negara-negara anggota NATO melampaui seribu orang


Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

45 hari lalu

Ilustrasi vitamin dan suplemen. TEMPO/Subekti
Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

Kenali tanda dan gejala orang keracunan vitamin D agar tak sampai membahayakan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.