Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suka Makan Steak? Golongan Berikut Harus Berpikir Ulang

Reporter

image-gnews
Ilustrasi steak. shutterstock.com
Ilustrasi steak. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSteak berbahan utama daging merah, makanan yang enak dan mengenyangkan, juga memiliki kandungan sehat. Tapi, tak semua orang bebas menikmatinya karena ada beberapa yang masuk kategori berbahaya jika mengonsumsinya. 

"Ketika makan steak, tubuh memecahnya dan menggunakan komponen untuk keperluannya seperti membangun otot dan membuat darah," jelas Dr. Mike Bohl, Direktur Konten dan Pendidikan Medis di Ro, dilansir dari Eat This

Steak tinggi lemak jenuh dan sering mengonsumsi daging merah telah dikaitkan dengan kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan kanker, khususnya usus besar. Berikut empat kategori orang yang sebaiknya tidak makan steak. 

Memiliki masalah usus 
Meskipun sebagian besar makanan boleh dikonsumsi dalam jumlah sedang atau besar, steak dapat mempengaruhi orang yang memiliki perut sensitif karena mencerna daging merah lebih sulit. Makanan berprotein dan berlemak dalam jumlah tinggi, seperti steak dari daging merah, membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Menurut Geelong Medical Group, tanda pertama dari masalah ini adalah kembung dan ketidaknyamanan yang intens, yang merupakan akibat dari kelebihan racun yang berkumpul di saluran pencernaan. 

Alergi daging merah 
"Satu-satunya yang harus menghindari makan steak sama sekali adalah yang memiliki reaksi jangka pendek seperti mereka yang memiliki alergi," jelas Bohl. 

Kadang-kadang, makan steak sekali dalam sebulan tidak akan membahayakan. Tetapi sebenarnya tidak demikian jika punya alergi. Sindrom alfa-gal, yang baru ditemukan dalam beberapa tahun terakhir, didefinisikan sebagai alergi terhadap produk yang terbuat dari mamalia, terutama potongan daging merah, lapor Mayo Clinic. Meskipun cukup jarang, alergi umum muncul dalam beberapa menit setelah makan steak. Gejala alergi berupa gatal-gatal, kulit gatal atau bersisik, hidung berair, sakit kepala, mengi atau sesak napas, sakit perut, diare, mual atau muntah, dan pembengkakan pada bagian tubuh seperti bibir, wajah, lidah, dan tenggorokan. 

Penderita diabetes 
Steak dan sebagian besar daging merah mengandung lemak jenuh yang jauh lebih tinggi, yang dapat menumpuk lebih banyak kolesterol jahat dalam darah dan meningkatkan tekanan darah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Penderita diabetes memiliki risiko penyakit jantung jadi menghindari steak akan mencegah peningkatan risiko lebih lanjut," saran Dr. Cedrina Calder. 

Asosiasi Diabetes Amerika merekomendasikan asupan lemak total untuk penderita diabetes tidak melebihi 20 gram dan rata-rata 8 ons steak mengandung sekitar 19 gram lemak jenuh dan kemungkinan mengalami tekanan darah tinggi dua kali lipat pada penderita diabetes dibandingkan yang bukan. Makan malam steak harus sesedikit mungkin. 

Punya riwayat keluarga kanker kolorektal 
Sering makan steak dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, terutama pada pembawa genetika tertentu. Mengonsumsi steak dari daging merah telah dikaitkan dengan beberapa jenis kanker, terutama kanker usus besar, kata Calder, 

"Jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar, mungkin bijaksana untuk menghindari steak," katanya.

Ada senyawa tertentu dalam steak dan daging merah lain menurut para peneliti di The Cancer Institute, yang menyebabkan kerusakan dan kemungkinan pembentukan kanker. Menurut Harvard Health, orang yang makan 5 ons atau lebih steak sehari meningkatkan risiko terkena kanker usus besar sebesar 28 persen. Meskipun demikian, daging tanpa lemak seperti ayam dan ikan dianggap dapat mencegah penyakit jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Baca juga: Perlunya Orang Membatasi Konsumsi Daging Merah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH

11 jam lalu

Ilustrasi pedagang daging dan harga daging. getty images
Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH

Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendatangi pasar daging dan rumah pemotongan hewan (RPH), Kamis, 28 Maret 2014.


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

1 hari lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


Macam Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Lagi

5 hari lalu

Ilustrasi memanaskan makanan (Pixabay.com)
Macam Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Lagi

Beberapa jenis makanan sebaiknya tidak dihangatkan kembali dan harus selalu dimakan saat segar. Apa saja?


Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

7 hari lalu

Pekerja mencetak kue di pabrik kue kering J & C Cookies di Bandung, Jawa Barat, 30 Maret 2023. Pabrik kue kering ternama ini memproduksi 500 lusin kue kering per hari untuk memenuhi pemesanan kue selama Ramadan dan lebaran dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

Kue kering seperti nastar yang sering disajikan saat lebaran sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena mengundang dampak negatif bagi tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Pedagang Megeluh Izin Impor Daging Sapi Terlambat bikin Harga Melonjak, Ini Respons Kemendag

15 hari lalu

Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa 12 Maret 2024. Angka tersebut naik dibanding kemarin Rp 135.740, sedangkan untuk sapi utuh Rp 50.920 harga ini turun dibanding kemarin Rp 52.220 per kilogramnya. TEMPO/Tony Hartawan
Pedagang Megeluh Izin Impor Daging Sapi Terlambat bikin Harga Melonjak, Ini Respons Kemendag

Kementerian Perdagangan buka suara soal keterlambatan impor daging sapi yang dikeluhkan para pengusaha karena memicu lonjakan harga daging.


10 Makanan Buka Puasa yang Aman untuk Kolesterol Tinggi

16 hari lalu

Ilustrasi hidangan buka puasa. Dok. Humas UMM
10 Makanan Buka Puasa yang Aman untuk Kolesterol Tinggi

Deretan makanan buka puasa yang aman untuk penderita kolesterol tinggi. Agar ibadah dan lemak darah tetap terkontrol.


Jenis Makanan Penyebab Sembelit dan Alasannya

18 hari lalu

Sembelit
Jenis Makanan Penyebab Sembelit dan Alasannya

Salah satu penyebab sembelit adalah makanan. Berikut jenis makanan yang bisa jadi pemicu sembelit menurut spesialis gastroenterelogi dan pakar diet.


Apa Itu Diet Flexitarian?

29 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.