Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta -Polio atau poliomyelitis merupakan salah satu penyakit yang tergolong bahaya dan mudah menyebar. Dalam kasus tertentu, penyakit ini bahkan mampu menyebabkan kelumpuhan hingga kematian, terkhusus pada anak-anak.
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, virus polio tergolong sebagai Human Enterovirus, yaitu virus yang menular dan melipatgandakan diri melalui perantara manusia. Secara medis, polio dapat menyerang pada manusia berusia berapa pun, tetapi penyakit ini paling sering ditemukan pada anak-anak dibawah usia lima tahun.
Kemenkes turut menyebut bahwa penyakit ini merupakan salah satu penyakit paling ditakuti bagi negara-negara industri pada awal abad ke-20. Namun, pada 1950-an, penyakit ini mulai dapat dikontrol dan dihilangkan sebagai prioritas masalah kesehatan umum masyarakat di sejumlah negara industri.
Puncak perjuangan memberantas polio terjadi pada 1988 melalui Global Polio Eradication Initiative alias GPEI atau Prakarsa Pemberantasan Polio Global. Sementara itu, Indonesia telah dinyatakan bebas dari polio oleh World Health Organization sejak 2014.
Gejala dan Tanda-Tanda Polio
Walaupun, secara nasional, polio telah dinyatakan bersih dari Indonesia, kewaspadaan dan pengetahuan terhadap gejala penyakit polio tidak dapat diturunkan secara serta-merta.
Merujuk laman Kementerian Kesehatan, gejala penyakit polio dibagi menjadi tiga kelompok, sebagai berikut.
- Polio Nonparalisis. Gejalanya adalah muntah-muntah, demam, letih, sakit tenggorokan, lemah otot, sakit pada kepala, kaki, dan tangan, serta muncul rasa kaku pada bagian punggung.
- Polio Paralisis. Gejala utamanya adalah kehilangan refleks tubuh diiringi sakit kepala, demam, lemah otot, kaki, dan lengan.
- Sindrom Pasca-Polio. Tanda utama dari kelompok ini adalah sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur, dan penurunan massa otot.
Umumnya, masa inkubasi atau masa masuknya penyakit hingga timbulnya penyakit bagi penyakit polio hanya membutuhkan waktu 3 hingga 6 hari. Sementara itu, kelumpuhan akan terjadi pada masa inkubasi 7 hingga 21 hari.
Maka, Kemenkes turut memperingatkan bahwa...
