Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenis-jenis Demam yang Perlu Anda Ketahui

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Demam adalah kondisi di mana suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya. Ini merupakan kondisi yang wajar karena tubuh sedang melawan peradangan dari infeksi yang masuk ke tubuh.

Melansir Medical News Today, demam bisa sembuh dengan sendirinya. Namun jika suhu tubuh naik terlalu tinggi, ada kemungkinan itu merupakan gejala awal dari infeksi parah dan memerlukan perawatan medis.

Bisanya gejala awal deman seperti menggigil, keringat, tidak nafsu makan, dehidrasi, melas, dan sulit berkonsentrasi. Demam dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Infeksi seperti radang tenggorokan, flu, paru-paru basah, cacar air, bahkan yang terbaru karena COVID-19.
  • Terbakar sinar matahari.
  • Sengatan panas karena suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau karena olahraga berat yang berlebihan.
  • Penyalahgunaan amfetamin.
  • Silikolis, yaitu jenis penyakit paru-paru yang disebabkan oleh paparan debu silika berkepanjangan.

Dalam penelitian, dokter membagi demam berdasarkan berapa lama dan seberapa tinggi.

Durasi atau Berapa Lama

Berdasarkan durasinya, demam dibagi menjadi:

  • Demam akut, jika berlangsung di bawah tujuh hari.
  • Demam subakut, jika berlangusng hingga 14 hari.
  • Demam kronis atau persisten, jika berlangsung lebih dari 14 hari.

Sedangkan demam yang berlangsung hingga berminggu-minggu disebut sebagai demam yang tidak diketahui asalnya.

Seberapa Tinggi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebanyakan ahli menganggap bahwa seseorang akan dikatakan demam jika suhu 100,4 derajat F atau 38 derajat celcius untuk orang dewasa, dan 99,5 F atau 37,5 derajat celcius untuk anak anak.

Jika suhu tubuh seseorang naik hingga mencapai bahkan di atas 106 derajat F atau 41,1 derajat celcius, ini kemungkinan adalah hiperpireksia yang jika tidak ada pengobatan lebih lanjut bisa menyebabkan komplikasi.

Selain itu, dilansir dari Medicine Net, berikut lima jenis demam yang diukur berdasarkan berapa lama demam bertahan dan seberapa tinggi suhu badan:

  • Demam intermiten, demam dengan suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari.
  • Demam remitten, demam dengan suhu badan turun tatpi tidak mencapai suhu normal.
  • Demam tinggi, merupakan demam intermiten dan remitten yang lebih hectic.
  • Deman terus menerus, adalah demam yang berkelanjutan di mana tidak sedikit pun suhu berubah selama sehari.
  • Kambuh, merupakan jenis demam intermiten yang terus meningkat selama berhari-hari bahkan minggu-minggu.

Demam adalah gejala yang wajar bagi tubuh. Namun jika demam terus-menerus dan berkepanjangan, ada baiknya Anda segera memeriksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

FANI RAMADHANI

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Demam Tanpa Obat, Apa Saja?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

1 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

5 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

5 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

6 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

7 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

7 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

9 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

9 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

13 hari lalu

Ilustrasi napi di penjara. Shutterstock
Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

14 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.