Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masalah Berikut Jadi Indikasi Perlunya Program Bayi Tabung

Reporter

image-gnews
ilustrasi sel telur (pixabay.com)
ilustrasi sel telur (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa faktor yang membuat orang perlu mengikuti program bayi tabung untuk memiliki keturunan. Spesialis kebidanan dan kandungan R. Muharam mengatakan tuba falopi atau saluran antara indung telur dan rahim yang tersumbat menjadi indikasi perlu dilakukannya program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF). Begitu pula gangguan kesuburan akibat endometriosis atau penebalan dinding rahim dan sindrom polikistik ovarium (PCOS).

“Untuk wanita biasanya dilihat ada sumbatan enggak karena adanya kehamilan harus ada komunikasi antara sperma dan difasilitasi oleh tuba falopi. Kalau tubanya mampet dua-duanya itu indikasi,” katanya dalam diskusi mengenai tips sukses bayi tabung, Rabu, 26 Oktober 2022. “Endometriosis mengganggu pembentukan sel telur dan sekitar rahim. Ada juga PCOS yang sekarang cukup ramai karena masalah metabolik, apakah itu masalah di insulin atau PCOS-nya tidak mempan obat-obatan, mau enggak mau kita lakukan dengan IVF.” 

Muharam mengatakan masalah gangguan kesuburan tidak hanya dialami oleh wanita tetapi laki-laki juga perlu di evaluasi, seperti adanya azoospermia atau kurangnya jumlah sperma yang bisa dilihat dari proses di laboratorium.

“Yang pria, biasanya untuk sperma yang di bawah 5 juta per mili itu harus bayi tabung, kalau misalnya di bawah 1 juta kita lakukan injeksi. Untuk yang azoospermia kita lihat juga nanti, ada yang absolut azo yang masih ada spermanya. Kemudian di dokter androloginya akan melihat DNA-nya ada sperma atau tidak,” ucapnya.

Selain faktor dari pria dan wanita, ada juga yang disebut faktor infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya meskipun ketika melakukan observasi tidak ditemukan gangguan kesuburan. Konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi ini menjelaskan program bayi tabung butuh waktu minimal 17 hari sampai satu bulan, terhitung dari konsultasi, stimulasi ovarium, sampai evaluasi jika semua proses sudah berjalan baik.

“Biasanya sih programnya itu minimal sekitar 17 hari diawali dengan konsultasi dilihat dari segala sistemnya, endometriumnya. Kalau ada ovulasi dilihat ketebalannya jangan sampai terlalu tipis, apakah ada polip atau endometriosis gangguan infeksi rahimnya,” paparnya.

Yang perlu diperhatikan
Pada proses penyuntikan stimulasi ovarium dilakukan saat hari kedua menstruasi dan disarankan sampai hari ke 12 menstruasi pasangan suami istri tidak banyak melakukan aktivitas sampai bisa diambil sel telurnya setelah mencapai diameter yang diinginkan, yaitu 12-20 milimeter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau diameternya sudah 20 milimeter, kemudian hormonnya menunjang, biasanya kita ambil sel telur dua hari kemudian atau 36 jam dari penyuntikan. Di situ harus pas enggak boleh telat, kalau telat sel telurnya bisa pecah. Kita harus fiks 36 jam,” jelasnya.

Muharam menjelaskan jika sel telur yang dihasilkan bagus, enam jam kemudian disemai dengan sperma 5-6 hari untuk pembentukan embrio. Selama menunggu proses ini diharapkan baik suami maupun istri bisa berdiam di rumah karena dikhawatirkan terserang virus yang bisa menghambat proses penanaman embrio.

“Penunjangnya setelah transfer embrio kalau bisa bedrest di rumah saja enggak usah kemana-mana selama 10 hari. Sampai pengumumannya 14 hari sejak transfer embrio, jadi prosesnya kurang lebih sebulan,” ucap Muharam.

Dukungan dari pasangan sangat dibutuhkan dalam proses bayi tabung ini karena butuh waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit serta perlu menjaga kondisi psikologis agar tidak terjadi stres selama proses bayi tabung.

Baca juga: Pasangan Sering Anggap Remeh, Ini Persiapan untuk Mulai Program Bayi Tabung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

9 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

16 hari lalu

Ilustrasi wanita sakit perut saat menstruasi. TEMPO/ Rosdianahangka
4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.


Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

28 hari lalu

Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com
Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

Ada banyak faktor seseorang alami kasus infertilitas. Apa saja ?


Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

34 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

Kiky Saputri mengabarkan dirinya akan diangkat ovarium kirinya akibat keguguran. Perempuan yang diangkat ovarium masih bisa hamil?


Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

47 hari lalu

Deteksi Endometriosis Melalui Darah
Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.


Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

47 hari lalu

PT Merck Tbk, (Merck) perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan, dan Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI) berkolaborasi memperbarui situs MauPunyaAnak.id/Tempo-Mitra Tarigan
Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.


Spesialis Kandungan Ungkap Dampak Endometriosis pada Kehamilan

47 hari lalu

Harapan Baru Penderita Endometriosis
Spesialis Kandungan Ungkap Dampak Endometriosis pada Kehamilan

Dokter kandungan menjelaskan endometriosis dapat menimbulkan konsekuensi pada proses kehamilan. Apa saja yang perlu diwaspadai?


Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

57 hari lalu

Kematian Badak Sumatera di Kalimantan
Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

Terinspirasi keberhasilan pada Badak Putih di Afrika dan hewan cerpelai. Tantangan antara lain bawa sel telur cepat-cepat ke lab IPB di Bogor.


Kasus Infertilitas Banyak di Daerah Maju, Ginekolog Beri Saran Pengobatan

28 Januari 2024

Ilustrasi pasangan dan kesuburan. Shutterstock.com
Kasus Infertilitas Banyak di Daerah Maju, Ginekolog Beri Saran Pengobatan

Ade berbagai penyebab infertilitas yang banyak terjadi di daerah maju. Ginekolog memberi penjelasan dan ragam pengobatan.


Cegah Gangguan Kesuburan dengan Batasi Asupan Gula

15 November 2023

Ilustrasi gula putih, gula coklat, dan gula kayu manis. pixabay.com/Ulleo
Cegah Gangguan Kesuburan dengan Batasi Asupan Gula

Awas, asupan gula berlebihan bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang mengarah pada obesitas dan gangguan kesuburan.