Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pahami 5 Bahan Kimia Sunscreen Ini Bisa Membuat Alergi Kulit

image-gnews
Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian di hari yang cerah membuat kulit Anda bisa terbakar sinar matahari. Namun dengan mengoleskan sunscreen pada kulit membuat tubuh terlindung dari paparan efek radiasi sinar ultraviolet.

Namun perlu diketahui bahwa efek tersebut merupakan salah satu penyebab penuaan kulit dan berpotensi membuat kanker kulit. Lalu ketika menggunakan sunscreen dengan SPF 15 atau lebih tinggi, mengurangi risiko mengembangkan karsinoma sel skuamosa sekitar 40 persen dan risiko terkena melanoma hingga 50 persen.

Namun, ada pula sebagian orang yang mengalami alergi karena pemakaian sunscreen atau tabir surya, termasuk yang ditambahkan ke banyak kosmetik dan lotion. Alergi ini sering dikenal dengan nama derematitis kontak.

Dikutip dari verywellhealth.com, dermatitis kontak merupakan ruam kulit yang menyebakan kulit menjadi gatal, mengelupas, merah, sampai melepuh. Hal ini juga dapat terjadi dari kontak langsung dengan zat sunscreen atau kosmetik itu sendiri pada orang tertentu.

Adapun orang yang rentan berisiko terkena alergi akibat pemakaian sunscreen. Beberapa di antaranya bagi wanita yang penggunaan kosmetiknya berlebihan, orang dengan kondisi kulit kronis, orang dengan dermatitis atopic, sampai pekerja di luar ruangan,

Oleh karena itu, anda perlu mengetahui berbagai isi kandungan dari setiap zat tersebut menghindari reaksi alergi tersebut. Berikut adalah penjelasan kandungan bahan kimia sunscreen ini.

Baca: 5 Alasan Perlu Pakai Sunscreen dalam Ruangan

Pahami Bahan Kimia Sunscreen

  1. Benzofenone

Bahan kimia pertama yang paling sering digunakandalam sunscreen ialah benzofenon. Dikutip dari dermnetnz.or, benzofenone memiliki sinar UVB yang dikenal paling banyak menyumbang penyakit kanker kulit dan juga beberapa sifat yang mampu menyerap sinar UVA.

Dengan demiian, produk sunscreen dengan bahan kimia benzofenon mampu mengurangi kerusakan kulit seseorang. Selain itu, bahan ini mampu melambatkan proses fotodegradasi yang berguna untuk memperpanjang umur simpan sunscreen.

Anda juga harus mengetahui nama lain dari benzofenone sebelum membeli sunscreen, di antaranya dapat berupa oxybenzone, eusolex 4360, methanone, Uvinal M40, diphenyl ketone dan nama kimia lainnya yang diakhiri dengan "benzofenone".

  1. Avobenzone

Selanjutnya adalah avobenzone yang merupakan turunan dari dibenzoylmethane dan telah ada sejak tahun 1980-an. Namun keberadaan avobenzone tak sebanyak bahan kimia lainnya. Meskipun begitu, avobenzone dikenal mampu menyerap spektrum penuh sinar UVA dan Itu tidak memberikan perlindungan terhadap sinar UVB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baru-baru ini ada penelitian yang menunjukan bahwa avobenzone tidak begitu stabil terhadap foto dan terdegradasi dengan cepat saat terkena sinar matahari. Hal ini menandakan bahan kimia ini akan kehilangan 50 hingga 90 persen kemanjuran dalam satu jam pertama paparan sinar matahari.

Saat ini, avobenzone sering diformulasikan bersama dengan bahan kimia yang dapat menstabilkan foto seperti octocrylene dan bemotrizinole. Selain itu, avobenzone juga mengandung PABA sehingga untuk orang yang alergi akan menyebabkan ruam merah dan gatal.

  1. Cinnamate

Bahan kimia sunscreen ketiga yang berpotensi menyebabkan alergi adalah cinnamate. Kehadiran bahan ini masih jarang, hanya terdapat pada beberapa produk saja. Namun disebutkan dalam laman verywellhealth.com, bahwa bahan kimia ini mengandung balsam Peru, minyak kayu manis dan asam sinamat dan aldehida. Alhasil, seseorang yang alergi terhadap sinamat dapat menyebabkan dampak serius bagi kulit. Nama lain dari cinnamate ialah Parsol MCX.

  1. Salisilat

Adapun bahan kimia pertama yang digunakan di Amerika, yaitu Benzil Salisilat. Diketahui bahwa salisilat dapat menyebabkan dermatitis kontak bagi kulit. Sementara itu, alergi salisilat disebut juga sebagai sensitivitas salisilat yang bereaksi ketika bersentuhan dengan salisilat, asam salisilat, oktil salisilat, homosalat, atau bahan kimia terkait.

Bahan ini mudah ditemukan pada tumbuhan seperti tanaman buah-buahan, sayuran, maupun rempah-rempah. Selain itu, dibuat juga salisilat sintetis yang didormulasikan dalam aspirin dan obat penghilang rasa sakit lainnya

  1. Octocrylene

Octocrylene merupakan bahan kimia yang belakangan relatif baru digunakan dalam produk sunscreen. Yang baru belum tentu memiliki kualitas baik bagi tubuh. Untuk seseorang yang alergi terhadap bahan ini, diketahui akan menyebabkan dermatitis kontak.

FATHUR RACHMAN 

Baca juga: 3 Jenis Tabir Surya yang Paling Mudah Dipakai Sehari-hari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

15 hari lalu

Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)
Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.


Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

33 hari lalu

Warga binaan mengemas kue kering buatannya di Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Setiap bulan Ramadhan warga binaan di lapas tersebut membuat kue kering untuk parsel Lebaran dengan produksi berkisar 50 toples yang kemudian dijual ke berbagai toko maupun konsumen perorangan melalui pasar digital dengan harga Rp65 ribu hingga Rp85 ribu per toples. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

Kue kering bisa cepat tengik apabila tidak disimpan dengan benar. Berikut cara menyimpan kue kering.


Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

35 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.


Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

40 hari lalu

Tips Glowing Skin/Canva
Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

Simak cara merawat kulit agar tetap sehat dan glowing (bercahaya) saat berpuasa


5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

42 hari lalu

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.


Kekurangan Vitamin D Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut, Ini Penjelasannya

54 hari lalu

Ilustrasi dokter periksa kesehatan mulut anak. .drgreene.com
Kekurangan Vitamin D Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut, Ini Penjelasannya

Tubuh dapat memberikan tanda-tanda kekurangan vitamin D, salah satunya bisa terlihat di mulut.


Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

54 hari lalu

Ilustrasi cuci muka. Shutterstock
Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

Jangan langsung cuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari. Dermatolog sebut alasannya.


Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

56 hari lalu

Ilustrasi rambut rontok.
Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

Pemilik riwayat keluarga alergi atau autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Mengaplikasikan Sunscreen

59 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang tabir surya. Freepik.com/Lifeforstock
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Mengaplikasikan Sunscreen

Sunscreen bekerja mengurangi risiko munculnya kanker kulit serta mencegah penuaan dini akibat paparan sinar matahari berlebih.