Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perhatikan 5 Ciri Hoarding Disorder, Apakah Anda Masuk Kategori?

Ilustrasi ibu di dalam rumah yang berantakan. ph.theasianparent.com
Ilustrasi ibu di dalam rumah yang berantakan. ph.theasianparent.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHoarding disorder atau gangguan penimbunan adalah kesulitan terus-menerus membuang atau berpisah dengan harta benda karena kebutuhan yang dirasakan untuk menyelamatkan mereka. Seseorang dengan gangguan ini mengalami kesulitan memikirkan untuk menyingkirkan barang-barang tersebut. Akibatnya, membuat barang tersebut tidak memiliki nilainya sama sekali. 

Penimbunan sering kali menciptakan kondisi hidup yang sempit sehingga rumah atau kamar dapat terisi penuh dengan hanya jalan sempit yang berkelok-kelok melewati tumpukan barang yang berantakan. Seseorang melakukan hal ini memiliki alasan atau sebab tersendiri, meskipun alasan mengapa seseorang mulai menimbun tidak sepenuhnya dipahami.

Hoarding disorder dapat terjadi karena gejala dari kondisi lain. Misalnya, seseorang dengan masalah mobilitas mungkin secara fisik tidak dapat membersihkan sejumlah besar kekacauan atau berantakan. Selain itu, seseorang dengan ketidakmampuan belajar atau mengembangkan demensia mungkin tidak dapat juga mengkategorikan dan membuang barang-barang, seperti dilansir dalam nhs.uk

Terdapat pula masalah kesehatan mental yang terkait dengan gangguan penimbunan ini, yaitu depresi berat, gangguan psikotik, seperti skizofrenia, dan gangguan obsesif kompulsif (OCD). Dalam beberapa kasus, suka menimbun barang adalah kondisi tersendiri dan sering dikaitkan dengan pengabaian diri.

Baca: Pengidap Hoarding Disorder Merasa Semua Barang Punya Nilai Kenangan

Ciri Pengidap Hoarding Disorder

Seseorang yang memiliki kemungkinan besar untuk mengalami gangguan hoarding disorder ini adalah sebagai berikut:

1. Hidup sendiri

2. Belum menikah

3. Memiliki riwayat keluarga penimbunan

4. Memiliki masa kanak-kanak yang dirampas dengan kekurangan benda-benda materi atau hubungan buruk dengan anggota keluarga lainnya

5. Dibesarkan di rumah yang berantakan dan tidak pernah belajar memprioritaskan dan menyortir barang

Upaya untuk membuang barang sering kali memunculkan emosi sangat kuat yang dapat terasa berlebihan sehingga orang dengan hoarding disorder acapkali cenderung menunda atau menghindari membuat keputusan tentang apa yang dapat dibuang.

Seringkali, banyak dari barang-barang yang disimpan tidak memiliki nilai uang dan mungkin dianggap sampah oleh kebanyakan orang. Seseorang mungkin menyimpan barang-barang tersebut karena alasan yang tidak jelas bagi orang lain, seperti untuk alasan sentimental atau merasa bahwa barang-barang tersebut tampak indah atau berguna. Kebanyakan orang dengan gangguan ini memiliki keterikatan emosional yang sangat kuat dengan objek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan begitu, penting untuk mengenali tanda-tanda dari hoarding disorder sehingga dapat ditangani oleh psikiater atau ahli profesional dengan secepatnya. 

Tanda-tanda Hoarding Disorder

Melansir dari mayoclinic, seseorang yang memiliki hoarding disorder biasanya mengalami tanda-tanda berikut, yaitu: 

1. Menyimpan atau mengumpulkan barang-barang yang mungkin memiliki sedikit atau tanpa nilai uang, seperti surat sampah, tas pembawa (totebag), atau barang-barang yang ingin mereka gunakan kembali atau perbaiki,

2. Merasa sulit untuk mengkategorikan atau mengatur item,

3. Mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan,

4. Berjuang untuk mengelola tugas sehari-hari, seperti memasak, membersihkan, dan membayar tagihan,

5. Menjadi sangat terikat pada barang-barang sehingga menolak untuk membiarkan siapa pun menyentuh atau meminjamnya, dan

6. Memiliki hubungan buruk dengan keluarga atau teman.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca juga: Viral Anak Kos Timbun Sampah dalam Kamar Gejala Hoarding Disorder

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


5 Aturan Bawa Barang di Atas Motor agar Tidak Membahayakan

7 hari lalu

Pengendara motor membawa barang belanjaan melintasi Pasar Tasik Cideng, Jakarta, Senin, 20 Maret 2023. Pelanggan dari pasar ini merupakan pedagang yang akan menjual kembali secara eceran. Tempo/Tony Hartawan
5 Aturan Bawa Barang di Atas Motor agar Tidak Membahayakan

Terdapat 5 aturan membawa barang di atas motor. Berikut Tempo.co merangkumnya seperti dilansir dari laman Wahana Honda hari ini, Sabtu, 27 Mei 2023:


Inilah Barang-barang yang Tidak Boleh Dibawa Jemaah Haji

9 hari lalu

Petugas membantu jamaah calon haji lansia menaiki mobil ambulans sebelum diberangkatkan ke Bandara Internasional Hang Nadim di Asrama Haji Batam, Kepulauan Riau, Rabu 24 Mei 2023. Sebanyak 374 jemaah calon haji asal Provinsi Kepri diberangkatkan menuju Tanah Suci melalui Bandara Internasional Hang Nadim. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Inilah Barang-barang yang Tidak Boleh Dibawa Jemaah Haji

Agar tetap aman dan tertib selama keberangkatan, beribadah, dan kepulangan nantinya, berikut daftar barang yang tidak boleh dibawa jemaah haji.


Apa Itu Panic Buying dan Faktor Penyebabnya?

10 hari lalu

Apa Itu Panic Buying dan Faktor Penyebabnya?

Panic buying atau panik berbelanja menyebabkan kehabisan stok dan gangguan pasokan


Sederet Penyebab dan Faktor Risiko OCD

27 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Sederet Penyebab dan Faktor Risiko OCD

Setidaknya ada lima faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami OCD. Apa saja?


Bisakah OCD Disembuhkan?

27 hari lalu

Ilustrasi cemas. Shutterstock.com
Bisakah OCD Disembuhkan?

OCD dapat dikelola dengan bantuan pengobatan dan terapi.


Mengenal Tanda dan Gejala OCD

27 hari lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Mengenal Tanda dan Gejala OCD

OCD adalah gangguan mental yang ditandai dengan kecenderungan untuk melakukan tindakan atau pemikiran yang berulang-ulang.


Gejala dan Cara Mendiagnosis Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menyimpan Sampah

29 hari lalu

Viral kamar kos dipenuhi sampah. Twitter
Gejala dan Cara Mendiagnosis Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menyimpan Sampah

Hoarding disorder yaitu kebiasaan menyimpan sampah atau barang bekas dalam rumah.


Penyebab OCD dan Perawatannya

31 hari lalu

Ilustrasi cemas. Shutterstock.com
Penyebab OCD dan Perawatannya

OCD merupakan gangguan mental yang mendorong penderitanya untuk melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang. Gangguan mental ini bisa disebabkan karena genetik, traumatik, dan keperibadian.


Kenali OCD dan Gejala-gejalanya

31 hari lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Kenali OCD dan Gejala-gejalanya

Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang memiliki pikiran obsesif dan perilaku kompulsif atau berulang.


Tips Menyusun Barang di Mobil Sebelum Mudik Lebaran

43 hari lalu

Tips menyusun barang di bagasi mobil. (Foto: PT SIS)
Tips Menyusun Barang di Mobil Sebelum Mudik Lebaran

Bagi pemudik yang ingin mudik Lebaran dengan mobil pribadi, maka mereka harus menyiapkan barang bawaan secara rapi. Berikut tipsnya: