Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pawang Ular Tewas Digigit Kobra di Trenggalek, Bagaimana Mengatasi Gigitan Ular?

image-gnews
Ilustrasi ular kobra. nytimes.com
Ilustrasi ular kobra. nytimes.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pawang ular Imam Rokhani, 49 tahun, warga Desa Ngrayung di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, tewas dipatuk ular jenis King Cobra berukuran 4,5 meter yang dipeliharanya selama lima tahun terakhir pada Minggu 23 Oktober 2022.

Gigitan ular memang terkenal menyeramkan. Bahkan seperti dikutip dari nhm.ac.uk, gigitan ular kobra dapat membunuh lebih dari 100.000 orang setiap tahun dan dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan paling mematikan di dunia yang diabaikan.

Sementara dalam kasus sudah terkena gigitan ular berbisa, maka racun ular akan berkembang luas sehingga menyebabkan efek inflamasi dan neurotoksik berbahaya. Dikutip dari frontiersin.org, racun tersebut dapat membahayakan sistem peredaran darah, kelumpuhan yang parah, pendarahan, sampai kematian jaringan pada otot dan mencegah kontraksi otot.

Baca: Waspada Musim Ular Bertelur, Ini Daftar RS di Jakarta yang Sediakan SABU

Langkah Penanganan Secara Mandiri

Adapun cara yang benar dan memungkinkan untuk anda lakukan ketika seseorang terkena racun ular tersebut. Berikut adalah lakukan langkah-langkah ini sambil menunggu bantuan medis yang dikutip dari mayoclinic.org, seperti:

  1. Bergerak melampaui jarak serangan ular.
  2. Selalu perhatikan agar korban tetap dalam keadaan tenang dan jangan panik agar membantu memperlambat penyebaran racun.
  3. Melepaskan perhiasan dan pakaian ketat sebelum terjadinya pembengkakan
  4. Mengatur posisi agar gigitan berada pada atau di bawah tingkat jantung.
  5. Bersihkan luka dengan sabun dan air, selanjutnya tutupi dengan pembalut yang bersih dan kering.

Selain berbagai langkah pencegahan tersebut, ada juga peringatan atas tindakan yang tidak diperbolehkan ketika menangani korban gigitan ular. Beberapa peringatan tersebut sebagai berikut ini:

  1. Jangan gunakan torniket atau kompres dengan es.
  2. Jangan memotong luka atau mencoba mengeluarkan racunnya.
  3. Jangan minum kafein atau alkohol, yang bisa mempercepat penyerapan racun dalam tubuh.
  4. Jangan mencoba untuk menangkap ular. Cobalah untuk mengingat warna dan bentuknya sehingga dapat menggambarkannya, yang nantinya akan membantu dalam perawatan untuk melihat jenis ular tersebut. Jika anda membawa smartphone dan tidak akan menunda bantuan anda, ambil gambar ular dari jarak yang aman untuk membantu identifikasi.

Penanganan Medis Sangat Dibutuhkan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari frontiersin.ca, efek toksikologi yang disebabkan oleh gigitan ular saat ini diobati dengan pemberian anti bisa intravena dalam kombinasi dengan analgesik, terapi cairan, hemodialisis, maupun antibiotik.

Obat anti bisa memang terbilang mahal, namun ketika Anda memakai obat yang murah terasa tidak berdampak baik bagi racun dalam tubuh. Bahkan tigginya kematian dapat disebabkan karena tersedianya banyak obat murah yang kurang manjur di pasaran.

Jika Anda tidak memiliki obat anti bisa, maka sebaiknya disarankan untuk membawa korban ke dokter atau ahli yang kerap menangani gejala tersebut. Anda dapat juga menghubungi pihak rumah sakit agar membawa segera korban gigitan ular sebelum racun dalam tubuh pasien menyebar.

FATHUR RACHMAN 

Baca juga: 9 Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Jangan Langsung Sedot Bekas Gigitan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

10 hari lalu

Pekerja di peternakan Ular piton yang membudidayakan ular untuk diambil dagingnya di Asia Tenggara. Newscientist/Dan Natusch
Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

Studi mengukur pertumbuhan hampir 5000 ular piton jenis Malayopython reticulatus (sanca kembang) dan Python bivittatus (sanca Burma) selama setahun.


4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

18 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.


Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

19 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.


Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

20 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.


Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

21 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.


Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

21 hari lalu

Sebuah bus yang membawa staf kedutaan dan anak-anak meninggalkan Kedutaan Besar Rusia di London, Inggris, 20 Maret 2018. REUTERS/Toby Melville
Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

Jumlah diplomat Rusia yang diusir dari negara-negara anggota NATO melampaui seribu orang


Ibu Bunuh Balita Pakai Racun di Tulungagung Berawal dari Niat Bunuh Diri Bersama

34 hari lalu

Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi memimpin gelar perkara ibu bunuh anak di Mapolres Tulungagung, Jumat, 22 Fenruari 2024. Foto: ANTARA/HO - Joko Pramono
Ibu Bunuh Balita Pakai Racun di Tulungagung Berawal dari Niat Bunuh Diri Bersama

Apa penyebab YM, ibu muda di Tulungagung, tega membunuh anaknya sendiri yang masih berusia 5 tahun?


Dua Warga Badui Digigit Ular Berbisa, Kondisinya Parah dan Dirujuk ke RSUD Banten

49 hari lalu

Warga menggotong pasien gigitan ular berbisa yang kondisinya parah di kawasan pemukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak untuk dirujuk ke RSUD Banten.ANTARA/Mansur
Dua Warga Badui Digigit Ular Berbisa, Kondisinya Parah dan Dirujuk ke RSUD Banten

Dua warga Badui korban gigitan ular berbisa ini sudah sepekan dengan kondisi cukup parah. Bagian tangan menghitam dan membusuk.


Pelajar Tewas Diracun Pakai Kopi Sianida di Pacitan, Pelaku Ingin Tutupi Kasus Pencuriannya di Rumah Korban

55 hari lalu

Kepala Polres Pacitan, AKBP Agung Nugroho (kedua kanan), saat pers rilis hasil uji labfor kasus pembunuhan pelajar inisial MR menggunakan racun sianida yang ditabur pada minuman kopi korban, oleh tersangka AFA (26), di Markas Polres Pacitan, Kamis, 1 Februari 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Pacitan
Pelajar Tewas Diracun Pakai Kopi Sianida di Pacitan, Pelaku Ingin Tutupi Kasus Pencuriannya di Rumah Korban

Kasus pembunuhan dengan kopi sianida kini terjadi di Pacitan, Jawa Timur, dengan korban seorang pelajar


Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

58 hari lalu

Geophilus hades, atau lipan dari neraka. Live Science
Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

Saat musim hujan, rumah bisa dimasuki hewan.