TEMPO.CO, Jakarta -Sampo adalah produk perawatan rambut yang paling sering digunakan untuk menghilangkan masalah pada rambut. Sampo biasanya berbentuk cairan kental yang digunakan untuk membersihkan kulit kepala dari sebum, ketombe, debu, dan residu produk perawatan rambut lainnya.
Melansir dari laman Science Direct, sebagian besar kotoran termasuk sebum tidak larut dalam air dan tidak dapat dihilangkan secara efektif hanya dengan air. Karena itu, sampo yang mengandung kombinasi surfaktan diperlukan untuk menghilangkannya. Kandungan surfaktan dalam sampo biasanya antara 10 dan 20 persen.
Baca juga : BPOM Pastikan Sampo yang Ditarik di Amerika Tidak Beredar Resmi di Indonesia
Meski mengandung bahan yang dapat mengatasi masalah pada rambut, namun sampo juga mengandung beberapa bahan yang dapat menimbulkan masalah pada rambut. Melansir dari laman Healthline, beberapa bahan sampo yang harus dihindari.
1. Sulfat
Sulfat adalah bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pembersih dalam sampo. Bahan sulfat yang paling umum adalah natrium lauril sulfat dan natrium lauret sulfat. Sulfat menghasilkan busa pada sampo, namun jika sampo tidak berbusa, kemungkinan besar sampo itu bebas sulfat.
Tak hanya itu, kualitas sulfat yang keras dapat menyebabkan iritasi kulit, kekeringan kulit, dan peradangan. Sulfat juga dapat meningkatkan sensitivitas kulit dan memperburuk kondisi yang ada, seperti rosacea, eksim, dan dermatitis kontak.
2. Formaldehida
Formaldehida adalah senyawa kimia yang digunakan dalam produk rumah tangga, bahan bangunan, dan sebagai pengawet pada beberapa produk konsumen, termasuk sampo. Formaldehida diketahui menyebabkan alergi dan dapat menginduksi dermatitis. Bahan ini juga terbukti dapat memperburuk dermatitis alergi dan eksim yang ada.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan juga menyebutkan bahwa formaldehida sebagai karsinogen manusia yang diketahui. Salah satu studi juga menemukan bahwa bahan ini dapat menyebabkan leukemia myeloid dan kanker langka, termasuk kanker sinus dan tenggorokan.
3. Paraben
Paraben adalah pengawet kimia yang telah lama digunakan dalam produk kecantikan untuk meningkatkan umur simpan. Studi telah menunjukkan bahwa paraben dapat dengan cepat diserap melalui kulit dan menembus ke dalam jaringan tubuh. Bahan ini dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi dan masalah kulit seperti kemerahan, iritasi, kulit gatal, mengelupas, dan gatal-gatal.
Selain itu, paraben juga terbukti dapat memiliki efek estrogenik, sehingga dapat mengganggu regulasi hormon normal tubuh, yang dapat mempengaruhi kehamilan dan menstruasi. Paraben juga telah terbukti dapat mempengaruhi jaringan sel payudara dan meningkatkan kerentanan terhadap kanker payudara.
4. Heksaklorofen
Hexachlorophene adalah bahan antiseptik yang digunakan dalam produk kosmetik karena kualitas antibakterinya. Senyawa ini dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit, dan jika tertelan dapat menyebabkan mual, muntah, kram perut, dan diare. Efek samping lainnya adalah kulit kemerahan, kekeringan, penskalaan, pembengkakan kulit, dan kepekaan terhadap cahaya.
5. Phthalates
Phthalates adalah sekelompok bahan kimia yang biasa digunakan untuk membuat plastik lebih fleksibel.
Bahan ini digunakan sebagai bahan pengikat dalam produk kosmetik, termasuk sampo. Phthalates telah dikaitkan dengan gangguan hormon dan infertilitas, jumlah sperma yang lebih rendah, dan cacat reproduksi dan genital. Studi juga menunjukkan bahwa paparan phthalates dapat meningkatkan risiko keguguran dan diabetes gestasional. Selain itu, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa phthalates dapat membahayakan ginjal, tiroid, sistem kekebalan, dan hati.
WINDA OKTAVIA
Baca juga : Dry Shampoo, Apa Bedanya dengan Sampo Biasa?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.