TEMPO.CO, Jakarta - Bersin selalu terjadi secara mendadak. Kondisi itu ketika ada gangguan di hidung, misalnya bakteri, kotoran, debu, jamur, serbuk sari, atau asap.
Bersin respons tubuh yang bermanfaat membantu mencegah penyakit masuk melalui hidung atau mendorong keluar. Mengutip Healthline, bersin membantu mengatur ulang kondisi hidung menjadi normal. Menahan bersin bisa berbahaya bagi kesehatan, terkadang menyebabkan komplikasi serius. Menahan bersin meningkatkan tekanan di dalam sistem pernapasan sekitar 5 hingga 24 kali lipat.
Risiko menahan bersin
1. Gendang telinga pecah
Ketika menahan tekanan tinggi yang terbentuk di sistem pernapasan sebelum bersin, udara akan mengalir ke gendang telinga. Risiko tekanan udara yang kuat itu bisa menyebabkan gendang telinga pecah dan menyebabkan pendengaran berkurang.
2. Infeksi telinga tengah
Bersin membantu membersihkan hidung dari partikel yang menganggu. Jika bersin disumbat, maka pengalihan udara menuju telinga membawa bakteri atau lendir.
Baca: Ajari Anak Etika Bersin dan Batuk di Musim Pancaroba
3. Mengganggu pembuluh darah
Kondisi ini sangat jarang dialami. Walaupun begitu kemungkinan bisa merusak pembuluh darah di mata, hidung, atau gendang telinga saat menahan bersin. Tekanan yang meningkat akibat menahan bersin menyebabkan pembuluh darah di saluran hidung terjepit dan pecah. Cedera seperti itu biasanya menyebabkan kemerahan di mata atau hidung.
4. Cedera diafragma
Bagian sekat antara rongga dada dan perut atau diafragma tergolong jarang terjadi saat seseorang menyumbat bersin. Namun, kondisi itu bisa mempengaruhi tenggorokan dan paru-paru. Beberapa orang bersin lebih dari yang lain karena lebih sensitif terhadap iritasi di udara.
Baca: Jangan Menahan Bersin, Risikonya Bisa ke Telinga
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.