Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertolongan Darurat Henti Jantung, Apa Itu CPR?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Seorang anak mengikuti pelatihan Cardiopulmonary Resusication (CPR) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 15 April 2018.  TEMPO/Muhammad Hidayat
Seorang anak mengikuti pelatihan Cardiopulmonary Resusication (CPR) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 15 April 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAktivitas kehidupan manusia didukung fungsi jantung yang terus memompa aliran darah ke seluruh tubuh. Namun, saat kondisi tertentu jantung bisa mengalami gangguan atau malafungsi, seperti berhenti mendadak. Kondisi itu disebut cardiac arrest atau henti jantung, seperti banyak dialami pengunjung saat perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan, pada Sabtu, 29 Oktober 2022.

Peristiwa malapetaka itu tersebab saling dorong pengunjung yang berjejal di salah satu jalan di Itaewon. Lantaran penuh tekanan, kondisi itu menyebabkan banyak orang sesak napas meninggal karena mengalami henti jantung.

Mengutip publikasi Konsep Cardiac Arrest, henti jantung tergolong situasi gawat darurat. Tak adanya pernapasan dan penurunan kesadaran terjadi sangat cepat dengan rentetan gejala yang menyertainya.

Dibantu metode CPR

Resusitasi jantung paru-paru atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) prosedur penyelamatan nyawa darurat, dikutip dari American Heart Association. Setidaknya CPR bermanfaat tiga kali lipat memberi peluang bertahan hidup setelah ketika jantung bermasalah.

Baca: Banyak Dialami Pengunjung Festival Halloween Itaewon, Apa Itu Cardiac Arrest?

Tujuan CPR untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh pasien. Merujuk publikasi Cara Melakukan CPR untuk Pertolongan Pertama Henti Jantung, pernapasan atau aliran darah yang berhenti memicu terjadinya kerusakan otak yang rentan menyebabkan kematian dalam hitungan 8 menit sampai 10 menit.

Bagaimana melakukan CPR?

Mengutip Verywell Health kiat melakukan CPR untuk orang dewasa dan anak-anak di atas 8 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Taruh telapak tangan di dada orang yang mengalami masalah jantung. Bayangkan ada garis di antara dada dan taruh satu tangan langsung di garis itu. Di tengah dada taruh tangan satunya untuk menimpa. Memusatkan bobot di tangan, kemudian ditekan.

2. Kompresi dada mendoron secara cepat, sekitar dua kali perdetik hingga orang itu merespons. Tangan tidak boleh terpental.

3. Beri napas bantuan . Jika telah menjalani pelatihan CPR dan merasa bisa melakukan langkah itu, tekan dada sebanyak 30 kali. Kemudian, beri dua kali napas bantuan.

4.  Ulangi siklus dengan rasio CPR 30:2 antara kompresi dada dan napas sampai bantuan tiba atau orang yang mengalami masalah jantung itu bangun.

Apabila korban belum menunjukkan respons, bisa memberikan bantuan napas melalui mulut. Cara itu dilakukan untuk mengembalikan napas secara spontan. Dalam CPR teknik pemberian napas dibarengi kompresi, yaitu 30 kali kompresi dada diikuti 2 kali bantuan napas.

Baca: Kiat Penanganan Darurat Orang yang Mengalami Henti Jantung

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

4 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

9 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

14 hari lalu

Varises. Usaveinclinics.com
Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

17 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

20 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

23 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

23 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

24 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

Jenis penyakit jantung yang paling sering mengakibatkan henti jantung adalah gangguan irama jantung seperti Sindrom Brugada. Bagaimana menanganinya?


Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

24 hari lalu

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.