Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Vaksin HPV lebih Ideal Diberikan pada Anak

Reporter

Petugas Puskesmas Pajang, Laweyan, Solo menyuntikkan vaksin HPV ke siswa perempuan kelas V di SDN Sondakan Solo, Senin, 5 September 2022/TEMPO-SEPTHIA RYANTHIE
Petugas Puskesmas Pajang, Laweyan, Solo menyuntikkan vaksin HPV ke siswa perempuan kelas V di SDN Sondakan Solo, Senin, 5 September 2022/TEMPO-SEPTHIA RYANTHIE
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe mengingatkan efektivitas vaksin human papillomavirus (HPV) untuk mencegah kanker serviks lebih tinggi jika diberikan kepada anak-anak karena belum aktif secara seksual.

"Paling baik sebelum aktif secara seksual, sebelum terpapar virus HPV," kata Dirga.

Semakin beranjak dewasa, orang lebih rentan terpapar HPV, yang terdiri dari berbagai tipe, yakni tipe risiko tinggi penyebab kanker serviks dan tipe risiko rendah penyebab kutil kelamin. Dengan memberikan vaksinasi sejak dini, maka tubuh sudah punya kekebalan yang mencegah terjadinya infeksi HPV bila terpapar virus. Meski virusnya berhasil masuk ke dalam tubuh, antibodi akan menghalangi agar infeksi tersebut tidak menyebar dan berkembang.

"Itulah alasan dikasih ke anak sekolah, semakin muda, semakin belum terpapar, efektivitas vaksin paling tinggi," jelas dokter dari Univesitas Indonesia itu.

Usia ideal
Pemberian vaksin HPV untuk anak perempuan usia kelas 5 dan 6 SD/sederajat telah masuk ke dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Dosis pertama diberikan ketika anak menginjak usia kelas 5 SD sedangkan dosis kedua diberikan setahun kemudian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vaksin HPV tidak hanya eksklusif untuk anak perempuan. Dirga mengatakan vaksin juga penting untuk perempuan dewasa dengan rentang usia ideal 19-26 tahun. Vaksin dapat diberikan hingga orang berusia 55 tahun. Infeksi HPV juga bisa menyerang laki-laki sebab HPV dapat mengakibatkan penyakit lain seperti kanker anal, kanker orofaring, dan kanker penis. 

Oleh karena itu, Dirga mengatakan vaksin HPV juga bisa diberikan kepada pria dewasa dengan rentang usia 19-26 tahun. Dua hingga tiga dosis vaksin HPV dapat memberikan perlindungan seumur hidup. Menurutnya, HPV merupakan virus yang canggih karena dapat mengelabui sistem imunitas tubuh. Berdasarkan penelitian, antibodi pada orang yang terinfeksi HPV rendah karena virus gagal dideteksi oleh sistem kekebalan tubuh sehingga vaksinasi sebagai upaya pencegahan menjadi penting.

Dirga menambahkan penyakit ini bisa dicegah juga dengan tidak melakukan aktivitas seksual yang berisiko, menjaga kebersihan diri, tidak merokok, dan pap smear berkala untuk orang yang sudah aktif secara seksual.

Baca juga: Segera Lakukan Pencegahan Kanker Serviks sebelum Muncul Gejala

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tips Gaya Hidup Sehat buat Penyintas Kanker

15 jam lalu

Pasien anak dengan kanker sedang bermain/Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI)
Tips Gaya Hidup Sehat buat Penyintas Kanker

Berikut beberapa tips bagi penyintas kanker untuk menerapkan gaya hidup tertentu agar hidup lebih sehat dan menyenangkan.


Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

4 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes hingga kanker bisa dilakukan dengan tes genetik.


Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

7 hari lalu

Ilustrasi pizza. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

Pizza sebagai junk food memiliki beberapa risiko kesehatan. Apa saja risiko kesehatan tersebut?


Kenali Tanda-tanda Awal Kanker Mulut

7 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Kenali Tanda-tanda Awal Kanker Mulut

Menyadari tanda-tanda kanker mulut lebih awal dapat membantu diagnosis dan pengobatan tepat waktu.


Kenali Cara Penanganan Displasia Serviks

8 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenali Cara Penanganan Displasia Serviks

Penanganan displasia serviks tergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat keparahan, usia, kesehatan, dan preferensi perawatan.


Kenali Gejala dan Penyebab Displasia Serviks

9 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenali Gejala dan Penyebab Displasia Serviks

Displasia serviks adalah kondisi prakanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di permukaan serviks.


Faktor Risiko Kanker Payudara yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

9 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Faktor Risiko Kanker Payudara yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

Ada dua jenis faktor risiko kanker payudara, yaitu faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Berikut penjelasannya.


Sosialisasi Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara, Cegah Pasien Datang dengan Stadium Lanjut

10 hari lalu

Kegiatan YKPI di SMA Taruna Nusantara Magelang
Sosialisasi Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara, Cegah Pasien Datang dengan Stadium Lanjut

Data GLOBOCAN 2020 menunjukkan di Indonesia kasus baru kanker payudara mendekati 66 ribu. Berikut cara yang diharapkan bisa menekan angka kasus baru.


Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

10 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di dalam payudara mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali.


IAEA Akan Bantu Perluasan Layanan Kedokteran Nuklir untuk Pasien Kanker di Indonesia

13 hari lalu

Kedokteran nuklir menggabungkan diagnostik dan terapi (teranostik) untuk penyembuhan aneka penyakit kanker. (Foto Dok.Humas RSHS)
IAEA Akan Bantu Perluasan Layanan Kedokteran Nuklir untuk Pasien Kanker di Indonesia

Saat ini layanan radioterapi baru tersedia di 17 provinsi, sedangkan pelayanan kedokteran nuklir hanya ada di 10 provinsi di Indonesia.