Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyakit Genetik Juga Mempengaruhi Kesehatan Mental Turun Menurun, Apa Saja?

image-gnews
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah kesehatan mental cenderung diturunkan dalam keluarga, misalnya sebagian besar gangguan kejiwaan memiliki dasar genetik – orang dengan riwayat keluarga depresi dua kali berpotensi mengembangkan depresi, dan mereka yang memiliki kerabat dengan skizofrenia hingga 8 kali lebih mungkin untuk terkena skizofrenia.

Sebuah penelitian menemukan, anak-anak dari orang tua dengan kesehatan mental berada pada peningkatan risiko mengembangkan gangguan mental. Namun, genetika saja tidak menjelaskan semua risiko, tambahan faktor lingkungan membuat seseorang lebih rentan. 

Menurut Institut Kesehatan Mental Nasional, ada kondisi mental dan perilaku tertentu yang lebih memiliki komponen genetik, termasuk autisme, gangguan bipolar, gangguan ADHD, depresi, dan skizofrenia. Beberapa faktor genetik yang ditemukan pada kelima gangguan ini dalam laman healthline, termasuk gen yang mengatur aktivitas kalsium pada neuron.

Baca: 4 Cara Mengusir Pengacau Kesehatan Mental

Kesehatan Mental Berdasarkan Genetik

Selain itu, terdapat gangguan bipolar, penyakit mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem ini termasuk dalam riwayat kesehatan keluarga. Risikonya paling tinggi apabila anda memiliki kerabat generasi pertama yang mengalami gangguan tersebut, seperti orang tua atau saudara kandung.

Sebagian besar ahli mengamati, depresi diturunkan dalam keluarga, dan orang yang terkena depresi kemungkinan kerabat dekat juga mengalami gangguan ini. Studi yang melibatkan anak kembar telah menemukan 37 persen tingkat warisan untuk depresi. 

Gangguan kecemasan rentan diturunkan dalam keluarga, dengan potensi lingkungan dan genetik dianggap berkontribusi pada perkembangan kecemasan. Terakhir, ada sebagian hubungan kuat antara memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia dan terungkap mengembangkannya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melansir dari healthshot, saat ibu hamil berada pada trimester kedua, ada gen tertentu yang terkait dengan masalah kesehatan mental yang mulai muncul. Hal ini berperan penting dalam perkembangan otak buah hati. 

Psikologi klinis Dr Bhavna Barmi menyatakan, dokter masih kesulitan menentukan risiko seseorang mewarisi penyakit mental atau mewariskan gangguan tersebut kepada anak-anak mereka. Ia mengungkapkan alasan kesulitan itu, karena satu gen mempengaruhi banyak stressor gangguan, tetapi tidak dapat secara individual menyebabkan gangguan. 

Para ahli meyakini kemungkinan ada komponen genetik untuk sebagian besar penyakit mental, bahkan ketika penelitian terus mengungkap lebih banyak informasi. Tetapi ingat, meskipun penyakit mental turun menurun dalam keluarga, bukan berarti anda akan mewarisinya. 

BALQIS PRIMASARI 

Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Mental bagi Pasien Covid-19

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

4 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

Narasi seputar bunuh diri perlu diubah untuk memahami dan mencarikan solusi bagi yang berniat bunuh diri, kata psikiater.


Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

4 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.


Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

4 hari lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

Pemerintah Australia akan memperkenalkan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan platform media sosial.


Penyebab Kebanyakan Pelancong Malas Membongkar Koper Sepulang Liburan

4 hari lalu

Ilustrasi perjalanan atau wanita memegang koper. Freepik.com/prostooleh
Penyebab Kebanyakan Pelancong Malas Membongkar Koper Sepulang Liburan

Ada dua tipe orang setelah liburan, yakni mereka yang langsung bongkar koper dan mereka yang suka menundanya. Kelompok terakhir ini lebih banyak.


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

7 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

8 hari lalu

Ilustrasi pendarahan otak. Pexels/Anna Shvets
Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

Pemilik riwayat keluarga aneurisma otak, apalagi jenis ruptur atau pecah, diminta untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.


Pekerja Gen Z Diklaim Lebih Sering Izin Sakit Dibanding Generasi Sebelumnya

9 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
Pekerja Gen Z Diklaim Lebih Sering Izin Sakit Dibanding Generasi Sebelumnya

Dibanding generasi sebelumnya, pekerja Gen Z disebut lebih sering meminta izin sakit dan tak masuk kerja. Pakar sebut alasannya.


Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

10 hari lalu

Mobil anti galau atau mobil curhat dari Kemensos untuk cegah narkoba dan seks bebas. yokeepo.com
Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

Sejumlah psikolog belum bisa melihat program mobil curhat ala Ridwan Kamil bisa membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental.


Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

11 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.


Ridwan Kamil Janjikan Mobil Curhat untuk Warga Jakarta, Begini Tanggapan Psikolog

12 hari lalu

Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil saat mendatangi RSUD Tarakan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan, Jakarta, 31 Agustus 2024. Pemeriksaan kesehatan menjadi salah satu tahapan yang harus dijalani oleh Paslon dalam Pilgub Jakarta 2024. Tempo/Ilham Balindra
Ridwan Kamil Janjikan Mobil Curhat untuk Warga Jakarta, Begini Tanggapan Psikolog

Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil ingin menyediakan Mobil Curhat untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Psikolog pun memberi pendapat.