TEMPO.CO, Jakarta - Masalah kesehatan mental cenderung diturunkan dalam keluarga, misalnya sebagian besar gangguan kejiwaan memiliki dasar genetik – orang dengan riwayat keluarga depresi dua kali berpotensi mengembangkan depresi, dan mereka yang memiliki kerabat dengan skizofrenia hingga 8 kali lebih mungkin untuk terkena skizofrenia.
Sebuah penelitian menemukan, anak-anak dari orang tua dengan kesehatan mental berada pada peningkatan risiko mengembangkan gangguan mental. Namun, genetika saja tidak menjelaskan semua risiko, tambahan faktor lingkungan membuat seseorang lebih rentan.
Menurut Institut Kesehatan Mental Nasional, ada kondisi mental dan perilaku tertentu yang lebih memiliki komponen genetik, termasuk autisme, gangguan bipolar, gangguan ADHD, depresi, dan skizofrenia. Beberapa faktor genetik yang ditemukan pada kelima gangguan ini dalam laman healthline, termasuk gen yang mengatur aktivitas kalsium pada neuron.
Baca: 4 Cara Mengusir Pengacau Kesehatan Mental
Kesehatan Mental Berdasarkan Genetik
Selain itu, terdapat gangguan bipolar, penyakit mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem ini termasuk dalam riwayat kesehatan keluarga. Risikonya paling tinggi apabila anda memiliki kerabat generasi pertama yang mengalami gangguan tersebut, seperti orang tua atau saudara kandung.
Sebagian besar ahli mengamati, depresi diturunkan dalam keluarga, dan orang yang terkena depresi kemungkinan kerabat dekat juga mengalami gangguan ini. Studi yang melibatkan anak kembar telah menemukan 37 persen tingkat warisan untuk depresi.
Gangguan kecemasan rentan diturunkan dalam keluarga, dengan potensi lingkungan dan genetik dianggap berkontribusi pada perkembangan kecemasan. Terakhir, ada sebagian hubungan kuat antara memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia dan terungkap mengembangkannya.
Melansir dari healthshot, saat ibu hamil berada pada trimester kedua, ada gen tertentu yang terkait dengan masalah kesehatan mental yang mulai muncul. Hal ini berperan penting dalam perkembangan otak buah hati.
Psikologi klinis Dr Bhavna Barmi menyatakan, dokter masih kesulitan menentukan risiko seseorang mewarisi penyakit mental atau mewariskan gangguan tersebut kepada anak-anak mereka. Ia mengungkapkan alasan kesulitan itu, karena satu gen mempengaruhi banyak stressor gangguan, tetapi tidak dapat secara individual menyebabkan gangguan.
Para ahli meyakini kemungkinan ada komponen genetik untuk sebagian besar penyakit mental, bahkan ketika penelitian terus mengungkap lebih banyak informasi. Tetapi ingat, meskipun penyakit mental turun menurun dalam keluarga, bukan berarti anda akan mewarisinya.
BALQIS PRIMASARI
Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Mental bagi Pasien Covid-19
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.