Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Pilih Obat Aman untuk Anak dari Pakar

Reporter

image-gnews
Tenaga farmasi menuangkan racikan obat ke kertas pembungkus di RS Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat 21 Oktober 2022. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau agar dokter atau tenaga kesehatan (nakes) di fasilitas kesehatan dapat mulai memberikan obat puyer monoterapi pada pasien yang dianjurkan oleh dokter dengan memperhatikan dosis berdasarkan berat badan, kebersihan pembuatan dan tata cara pemberian menyusul pemerintah yang menyetop penjualan atau pemberian obat sirup kepada masyarakat. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Tenaga farmasi menuangkan racikan obat ke kertas pembungkus di RS Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat 21 Oktober 2022. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau agar dokter atau tenaga kesehatan (nakes) di fasilitas kesehatan dapat mulai memberikan obat puyer monoterapi pada pasien yang dianjurkan oleh dokter dengan memperhatikan dosis berdasarkan berat badan, kebersihan pembuatan dan tata cara pemberian menyusul pemerintah yang menyetop penjualan atau pemberian obat sirup kepada masyarakat. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus gagal ginjal akut yang diduga dipicu oleh obat sirup tengah menjadi kekhawatiran banyak pihak, terutama pemilik anak balita. Pakar farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Profesor Junaidi Khotib, memberi tips memilih obat yang aman untuk anak. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan. 

Junaidi mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti informasi dan sumber resmi dari pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Masyarakat harus mengikuti informasi dan sumber resmi pemerintah karena yang tahu dan berwenang dalam menentukan penundaan atau penarikan obat mengandung etilen glikol dan dietilen glikol pemerintah. Terlebih lagi sekarang sudah ada daftar obat-obatan yang ditarik sehingga masyarakat bisa mengacu ke sana, Insya Allah aman," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak serta merta menelan mentah-mentah informasi terkait obat-obatan di media sosial. Pasalnya, media sosial kerap kali menjadi sumber informasi yang tidak benar atau hoaks.

"Masalahnya masyarakat sering ambil informasi di media sosial, yang mana semua orang bisa memasukkan dan menyebarkan info di sana sehingga masyarakat harus lebih bijak dalam memperoleh informasi dan sumber terkait obat-obatan itu tadi," katanya.

Beralih sediaan obat
Junaidi juga mengingatkan selain bentuk sirup, terdapat bentuk obat lain yang dapat dikonsumsi anak-anak. Salah satunya puyer. Beralih bentuk sediaan obat bisa menjadi salah satu opsi aman dalam memilih obat untuk anak.

"Kedua, tentu tidak satu-satunya sirup itu bentuk sediaan yang bisa diberikan pada anak. Ada bentuk sediaan lain, misalnya puyer, itu juga bisa digunakan," katanya. "Meskipun mungkin rasanya pahit, ini bisa menjadi opsi di tengah maraknya kasus ini."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Libatkan dokter
Terakhir, Junaidi menambahkan, masyarakat harus melibatkan peran serta dokter dan apoteker dalam menentukan obat aman bagi anak. Keduanya memiliki andil penting dalam memberikan bantuan konsultasi serta resep obat.

"Ketika obat-obat tersebut harus dengan resep dokter maka tentu saja mereka harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum selanjutnya datang ke apotek. Di apotek, mereka bertemu apoteker. Di sana apoteker pasti memberikan informasi mana obat yang baik, aman, serta tidak menimbulkan potensi gagal ginjal," ujarnya.

Ia berpesan untuk tidak panik dalam menghadapi situasi ini. Namun demikian, masyarakat tetap harus waspada agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

"Saya harap masyarakat juga tidak panik dengan hal yang sedang kita hadapi ini. Tentu semua prihatin. Oleh karena itu, kejadian ini harus kita waspadai agar tidak terjadi di masa mendatang," harapnya.

Baca juga: Bahaya Terlalu Sering Minum Obat Sakit Kepala

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

1 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

1 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

4 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

10 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

14 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

17 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan bus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'
Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.


Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

17 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan diparkir di dekat pagar perbatasan sebelum memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka yang memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel


Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

20 hari lalu

Dini Adni Navastara SKom MSc menunjukkan tampilan aplikasi SahabatCAPD sebagai sistem pendeteksi dan pemantauan dini risiko komplikasi pasien gagal ginjal kronis. ITS.ac.id
Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.