TEMPO.CO, Jakarta - Pembersihan luka merupakan bagian paling dasar dan utama dari manajemen luka sehingga perawatan luka yang baik diperlukan. Hal ini berarti bahwa ketika membersihkan luka seseorang harus mencegah dan mengendalikan kontaminasi mikrobiologi lokal, mengurangi kemungkinan infeksi, dan mencegah efek berbahaya pada penyembuhan luka.
Untuk memastikannya, peran antiseptik topikal yang berupa agen antibakteri hadir untuk membunuh, menghambat, atau mengurangi jumlah mikroorganisme dan dianggap penting untuk pengendalian infeksi luka.
Antiseptik topikal yang paling dikenal untuk membersihkan luka adalah alkohol. Meskipun beberapa jenis alkohol telah terbukti memiliki sifat antibakteri yang efektif, tetapi etil alkohol, isopropil alkohol, dan n-propanol paling sering digunakan untuk mendesinfeksi permukaan keras dan mendesinfeksi kulit dari luka.
Mengutip dari International Wound Journal, secara umum, alkohol merupakan antiseptik topikal yang tergolong kelas I yang bersifat aman dan efektif tidak hanya untuk luka saja, tetapi juga untuk para tenaga medis ketika mencuci tangan atau membersihkan kulit seorang pasien sebelum operasi. Alkohol telah terbukti memiliki aktivitas bakterisida in vitro sehingga sangat baik dalam menanggapi sebagian besar bakteri gram positif dan gram negatif.
Mekanisme alkohol membunuh bakteri adalah dengan menyebabkan kerusakan membran dan denaturasi protein yang cepat. Kemudian, mengganggu metabolisme, koagulasi, dan denaturasi protein sitolitik.
Selain itu, alkohol juga dapat membunuh mycobacterium tuberculosis, berbagai jamur, dan beberapa virus berselubung yang ada dalam luka. Namun, perlu diperhatikan bahwa kegunaan dan kandungan antibakteri alkohol harus sesuai pada konsentrasi larutan. Secara khusus, efeknya akan menjadi lebih rendah secara signifikan pada konsentrasi di bawah 50 persen dan optimal pada kisaran 60-90 persen.
Baca: Tepatkah Alkohol sebagai Pembersih Luka, Ini Kata Dokter
Lantas, mengapa alkohol dapat digunakan untuk mencuci luka?
Melansir ncbi.nlm.nih.gov, isopropil alkohol, terutama dalam larutan alkohol 60-90 persen yang dicampur dengan 10-40 persen air murni akan lebih baik dalam membersihkan luka. Biasanya, para tenaga medis menggunakan alkohol dengan konsentrasi 70 persen untuk membersihkan luka berdasarkan bukti kemampuan antibakteri yang cepat menghalau bakteri, jamur, dan virus.
Namun, ketika konsentrasi alkohol turun di bawah 50 persen, pengaruh yang berguna untuk desinfeksi luka berkurang secara drastis. Terlebih lagi, ketika konsentrasi alkohol yang lebih tinggi, seperti lebih dari 90 persen hingga alkohol murni, itu tidak dapat menghasilkan sifat bakterisida, virucidal, atau fungisida lebih baik untuk membersihkan luka, tetapi akan menyebabkan hadirnya limbah.
Di sisi lain, keberadaan air juga merupakan faktor penting dalam membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen ketika menggunakan alkohol 70 persen untuk membersihkan luka. Sebab, air akan berfungsi sebagai katalis dan memainkan peran utama dalam mendenaturasi protein membran sel vegetatif.
Saat alkohol berada dalam konsentrasi 70 persen, larutan antiseptik berbasis alkohol menembus dinding sel lebih lengkap, menembus seluruh sel, dan mengentalkan semua protein sehingga mikroorganisme dapat dihancurkan.
Selain itu, penambahan kadar air juga dapat membantu memperlambat proses penguapan sehingga meningkatkan waktu kontak permukaan dan meningkatkan efisiensi. Namun, dengan konsentrasi alkohol lebih dari 90 persen akan segera mengentalkan protein. Dengan demikian, alkohol 70 persen yang baik untuk membersihkan luka karena memiliki konsentrasi yang lebih rendah sehingga membuat lapisan menjadi pelindung protein lain dari koagulasi lebih lanjut, membantu antiseptik, dan menembus lebih dalam ke dalam sel.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca juga: Alkohol Bantu Pertolongan Pertama pada Luka, Mitos dan Fakta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.