Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Penyebab Mata Panda: Genetik hingga Lingkungan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Kantung hitam di bawah mata membuat kita tampak seperti panda. Ada banyak faktor yang jadi penyebab kondisi ini terjadi, mulai dari kelelahan hingga faktor genetika. (Canva)
Kantung hitam di bawah mata membuat kita tampak seperti panda. Ada banyak faktor yang jadi penyebab kondisi ini terjadi, mulai dari kelelahan hingga faktor genetika. (Canva)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Mata panda atau hiperpigmentasi periorbital berbentuk lingkaran hitam di bawah mata yang dapat mengganggu penampilan. Penyebab utamanya karena kurang tidur. Meskipun begitu kebiasaan sehari-hari juga bisa jadi pemicu munculnya mata panda ini.

Beberapa penyebabnya yaitu kurang tidur, tidak membersihkan make up mata, dehidrasi, terlalu sering mengosok mata, paparan sinar matahari, mencucui wajah dengan air panas dan membersihkan riasan mata terlalu kasar.

4 Macam Penyebab

Mengacu pada publikasi Jurnal Kedokteran Universitas Lampung (juke.kedokteran.unila.ac.id) ada beberapa etiologi atau penyebab dari hiperpigmentasi periorbital, antara lain:

  1. Genetik

Hiperpigmentasi periorbital dianggap memiliki dasar genetik. Banyak yang mengakui bahwa warna gelap area sekitar mata mulai terjadi sejak masa kanak-kanak dan meningkat seiring pertambahan usia. Kondisi stress juga buat perubahan pigmen area mata semakin parah.

  1. Hiperpigmentasi Pascainflamasi

Pigmentasi yang berlebihan juga dapat disebabkan akibat pascainflamasi seperti atopik, dermatitis kontak alergi. Hiperpigmentasi periorbital dapat terjadi karena menggosok dan menggaruk kulit di sekitar mata sehingga mengakibatkan akumulasi cairan karena alergi seperti pada kasus dermatitis atopik dan dermatitis kontak alergi.

Baca juga : Mengenal Kondisi Mata Panda

  1. Lokasi Pembuluh Darah yang Superfisial
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lokasi pembuluh darah dan kulit tipis yang melapisi otot orbicularis oculi di bawah mata merupakan penyebab lain dari hiperpigmentasi periorbital. Kondisi ini biasanya melibatkan seluruh kelopak mata bawah yang menampilkan warna ungu karena pembuluh darah yang menonjol dan kulit yang tipis.

  1. Lingkungan

Radiasi ultraviolet memperburuk hiperpigmentasi periorbital dan beberapa faktor gaya hidup kurang tidur, stres, terlalu sering menggunakan alkohol, dan merokok.

Dalam suatu penelitian, 50% pasien pengidap mata panda dikaitkan dengan anemia kekurangan zat besi. Sebebnya  karena cakupan oksigen tidak mencapai jaringan periorbital atau karena wajah pucat sehingga daerah periorbital terlihat relatif lebih gelap.

NOVITA ANDRIAN
Baca juga : Mengapa Ada Bayam Merah? Punya 8 Manfaat bagi Kesehatan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

34 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


Praktisi Kesehatan Ungkap Dampak Kurang Tidur dan Cara Mengatasi selama Ramadan

34 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Praktisi Kesehatan Ungkap Dampak Kurang Tidur dan Cara Mengatasi selama Ramadan

Selama Ramadan waktu tidur malam umumnya berkurang sebab harus bangun lebih awal untuk sahur sehingga penting untuk mengatur jadwal tidur.


Cara Menghindari Berat Badan Naik Setelah Menikah

59 hari lalu

Ilustrasi obesitas/pria gendut. Shutterstock.com
Cara Menghindari Berat Badan Naik Setelah Menikah

Setelah menikah biasanya pasangan mengalami berat badan naik. Cara menghindari kenaikan berat badan setelah menikah agar tidak menjurus ke obesitas?


Anak Suka Minuman Energi, Waspadai Dampaknya pada Kesehatan Mental

2 Februari 2024

Ilustrasi minuman energi (Pixabay.com)
Anak Suka Minuman Energi, Waspadai Dampaknya pada Kesehatan Mental

Peneliti menemukan lebih banyak masalah kesehatan mental dan fisik terkait anak-anak dan orang muda yang mengonsumsi minuman energi.


Benarkah Kurang Tidur Meningkatkan Kadar Gula Darah?

16 Januari 2024

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Benarkah Kurang Tidur Meningkatkan Kadar Gula Darah?

Ketika seseorang kurang tidur, tubuh akan mengalami penurunan sensitivitas terhadap insulin, sehingga mengakibatkan peningkatan kadar gula darah.


Dampak Buruk Menangis terhadap Kesehatan Kulit, Bisa Munculkan Mata Panda

14 Januari 2024

Ilustrasi wanita menangis. shutterstock.com
Dampak Buruk Menangis terhadap Kesehatan Kulit, Bisa Munculkan Mata Panda

Berbagai dampak ditimbulkan menangis untuk kesehatan kulit, apa saja?


Tips buat yang Ingin Bikin Resolusi Tidur Lebih Berkualitas di Tahun Baru

1 Januari 2024

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Tips buat yang Ingin Bikin Resolusi Tidur Lebih Berkualitas di Tahun Baru

Berikut langkah-langkah agar tidur lebih baik buat yang ingin membuat resolusi Tahun Baru terkait tidur berkualitas.


Bagaimana Kurang Tidur dapat Berisiko Terkena Diabetes?

15 Desember 2023

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Bagaimana Kurang Tidur dapat Berisiko Terkena Diabetes?

Keterkaitan antara kurang tidur dan diabetes tipe 2 telah diamati dalam beberapa studi ilmiah.


Dakota Johnson Tidur 14 Jam Sehari, Bahayakah buat Kesehatan?

15 Desember 2023

Dakota Johnson. Instagram.com/@dakotaonline
Dakota Johnson Tidur 14 Jam Sehari, Bahayakah buat Kesehatan?

Bahayakah tidur hingga 14 jam sehari seperti yang dilakukan Dakota Johnson? Berikut pendapat pakar.


Inilah Dampak Buruk Kurang Tidur bagi Anak

2 Desember 2023

Ilustrasi anak tidur (pixabay.com)
Inilah Dampak Buruk Kurang Tidur bagi Anak

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Network Open menemukan bahwa kurang tidur dapat menurunkan kualitas hidup anak.