Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Penyakit Akibat Air Kurang Bersih

Reporter

image-gnews
Bidan Puskesmas Cisimeut memberikan vaksin polio kepada seorang anak Suku Baduy Luar di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Sabtu 23 Juli 2022. Upaya imunisasi jemput bola yang dilakukan Puskesmas setempat tersebut guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan anak kepada warga Suku Baduy serta mencegah anak terjangkit berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Bidan Puskesmas Cisimeut memberikan vaksin polio kepada seorang anak Suku Baduy Luar di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Sabtu 23 Juli 2022. Upaya imunisasi jemput bola yang dilakukan Puskesmas setempat tersebut guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan anak kepada warga Suku Baduy serta mencegah anak terjangkit berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah air bersih seperti saat banjir kerap dikaitkan dengan diare dan penyakit leptospirosis. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebut air yang tercemar dan sanitasi yang buruk terkait dengan penularan penyakit seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tifus, dan polio. 

Berikut macam penyakit yang perlu diwaspadai terkait kebersihan air.

Kolera 
WHO menyebut kolera merupakan infeksi diare akut yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae. Penyakit ini dapat membunuh jika tidak diobati segera, bahkan dalam hitungan jam. Dibutuhkan antara 12 jam dan 5 hari setelah terkontaminasi bakteri melalui air atau makanan untuk timbulnya gejala. Selain itu, penyakit ini menyerang segala usia. 

Diare  
Diare adalah kondisi buang air besar encer dan sering mengalami kondisi ingin buang air besar yang tidak tertahan atau mendesak, bisa beberapa kali dalam satu hari. Meski terdengar seperti penyakit biasa dan cukup umum diderita, penyakit ini, termasuk salah satu yang paling mematikan di dunia. Healthline menyebut ada beberapa kondisi atau keadaan penyebab potensial diare, antara lain: 

-Infeksi virus, termasuk rotavirus, norovirus, dan gastroenteritis virus.
-Infeksi bakteri, termasuk Salmonella dan E. coli. 
-Infeksi parasit 
-Penyakit usus 
-Intoleransi makanan, seperti intoleransi laktosa 
-Reaksi obat 
-Operasi kandung empedu atau perut. 

Disentri  
Disentri merupakan infeksi pada usus yang menyebabkan diare sehingga buang air kecil penderita mengandung darah atau lendir. Disentri merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan dapat ditularkan melalui air. National Health Service Inggris menyebut gejala disentri selain berdarahnya buang air kecil juga seperti: 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Kram perut yang menyakitkan. 
-Muntah 
-Suhu tubuh tinggi 

Hepatitis A 
Mengutip laman WHO, hepatitis A merupakan peradangan hati yang dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, disebabkan virus hepatitis A (HAV). Virus hepatitis A ini ditularkan melalui konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi atau bahkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. 

Tifus 
Mengutip laman NHS, tifus merupakan penyakit yang disebabkan oleh kutu, ataupun tungau yang menggigit kulit. Healthline menyebut penyakit ini biasanya ditemukan di negara berkembang atau daerah miskin sebab berkaitan dengan sanitasi yang buruk. Meskipun pasien penderita tifus biasanya sembuh dengan perawatan, jika tidak diobati penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius dan berpotensi fatal. 

Polio 
Pusat pencegahan dan pengendalian penyakit (CDC) mengungkap  polio atau poliomielitis merupakan penyakit mematikan dan mengancam jiwa yang disebabkan virus polio. Penyakit ini bisa menginfeksi sumsum tulang belakang sebab virus polio menyebar dari orang ke orang dan dapat menginfeksi sumsum tulang belakang sehingga bisa menyebabkan kelumpuhan atau ketidakmampuan menggerakkan bagian tubuh.

Baca juga: Terlalu Lama Cegukan Berkemungkinan Menandakan Masalah Kesehatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

7 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

2 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

2 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

2 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

9 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?


Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

11 hari lalu

Warga antre mendapatkan air bersih dari mobil tanki air di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu, 13 November 2019. Sejak awal September 2019 lalu, sejumlah wilayah di Cipayung, Jakarta Timur dilanda krisis air bersih dan hingga kini masyarakat terdampak masih mengandalkan bantuan pasokan air bersih yang disediakan Pemprov DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. ANTARA
Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

Tim mahasiswa UI mendapat pendanaan untuk proyek solusi air bersih di Cipayung. Disesuaikan dengan target pembangunan berkelanjutan atau SDGs.


Tim Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di TPA Cipayung

11 hari lalu

Tim Proyek Aquinas GWB Program SEG. Kiri-Kanan: M. Rizki Setiawan, Annesa Hanabila, Stella Eulia Andoko, Michael Partogi. (Dol Humas UI)
Tim Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di TPA Cipayung

Tim mahasiswa UI akan melakukan eksplorasi kondisi air tanah serta mengedukasi masyarakat setempat mengenai pentingnya air bersih.


8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

11 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.


16 Kampung di Distrik Kokoda Utara Papua Belum Mendapat Akses Air Bersih dan Listrik

12 hari lalu

Dua anak membawa air dari sumber mata air di Desa Selomukti, Mlandingan, Situbondo, Jawa Timur, Senin, 18 September 2023. Sebanyak 252 kepala keluarga Dusun Jerugen desa tersebut kesulitan air bersih untuk kebutuhan minum dan terpaksa mengambil air di sumber mata air dengan jarak sekitar dua kilometer dari rumahnya. ANTARA FOTO/Seno
16 Kampung di Distrik Kokoda Utara Papua Belum Mendapat Akses Air Bersih dan Listrik

Masyarakat Distrik Kokoda Utara meminta pemerintah daerah memperhatikan kebutuhan dasar mereka berupa air bersih dan listrik.