Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasil Tes Darah Menentukan Pasien Layak atau Tidak Melakukan Kemoterapi

image-gnews
ilustrasi tes darah (pixabay.com)
ilustrasi tes darah (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wajar apabila pasien kanker memiliki pertanyaan dan khawatir, sebelum menjalani perawatan kemoterapi mereka pertama. Tim perawatan akan mendiskusikan rencana kemoterapi sebelumnya, sekaligus ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk siap melakukan terapi satu ini. 

Sebelum kemoterapi, para pasien akan melaksanakan tes darah yang disebut Complete Blood Count (CBC), menurut laman verywellheatlh. Ini dilakukan untuk memperoleh kadar sel darah yang diproduksi oleh sumsum tulang dalam pengaruh dari kemoterapi. Sebagai bagian dari keseluruhan proses kemo, dan hasilnya memberikan informasi penting kepada tim perawatan mengenai status kesehatan pasien.

Misalnya, sel darah merah dan hemoglobin diukur untuk melihat apakah anda menderita anemia, dimana dapat menyebabkan kelelahan dan pusing. Jumlah sel darah putih juga memberi tahu dokter apabila pasien memiliki neutropenia, kekurangan sel darah putih yang cenderung berisiko infeksi. 

Baca: Hari Kanker Sedunia: Kemoterapi dan Manfaatnya untuk Sembuhkan Kanker

Hasil Tes Darah

Bergantung pada hasil pasien, ahli onkologi bisa merekomendasikan untuk menunda kemoterapi atau menggunakan perawatan khusus dalam meningkatkan kondisi kesehatan sebelum memulai. Hasil juga menjadi faktor dalam menghitung kekuatan dosis kemo, sekaligus kemungkinan efek samping. 

Dalam situs cancerresearch, dokter akan memeriksa sel darah merah, sel darah putih, dan jumlah trombosit sebelum pasien menjalani perawatan kemoterapi. Apabila sel darah merah terlalu rendah, merdeka memerlukan transfusi darah. Sebaliknya, jika jumlah sel darah putih atau trombosit terlalu rendah, perawatan sangat tidak direkomendasikan karena tidak aman bagi pasien. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tes darah bertujuan memeriksa seberapa baik ginjal dan hati bekerja dalam tubuh, jika hasilnya buruk, kemoterapi dapat memberikan lebih banyak efek samping secara negatif. Sementara kanker menghasilkan bahan kimia, yang dapat ditemukan dalam darah. Karena itu, dokter mungkin mengambil beberapa darah untuk menguji penanda ini.

Sayangnya, semua obat kemoterapi disiapkan khusus untuk berbagai kondisi pasien kanker, jadi mereka harus menunggu dalam waktu cukup lama. Untuk mengurangi waktu menunggu, seringkali tes darah dapat dilakukan satu atau dua hari sebelum menjalani perawatan. Hal ini bisa dilakukan di rumah sakit atau pelayanan kesehatan sekitar, tanyakan kepada perawat kemoterapi mengenai informasi detail tes darah. 

BALQIS PRIMASARI 

Baca juga: Sebelum Memutuskan Kemoterapi, Serangkaian Tes yang Harus Dilakukan Pasien Kanker

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

1 jam lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

2 hari lalu

O.J. Simpson. Julie Jacobson-Pool/Getty Images
OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

2 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

2 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

3 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

4 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

5 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

6 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

6 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Pakar Kesehatan Jelaskan Kondisi Anemia Aplastik seperti yang Dialami Babe Cabita

6 hari lalu

Babe Cabita saat berkolaborasi untuk film The King's Man. Foto: Istimewa
Pakar Kesehatan Jelaskan Kondisi Anemia Aplastik seperti yang Dialami Babe Cabita

Anemia aplastik, seperti yang dialami Babe Cabita, adalah kondisi orang mengalami kegagalan sumsum tulang belakang untuk mereproduksi tiga jenis sel.