TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada wanita berusia di atas 50 tahun. Studi menunjukkan risiko wanita terkena penyakit jantung meningkat secara signifikan setelah menopause.
Hubungan antara penyakit jantung dan menopause
Saat memasuki tahap awal menopause, kadar estrogen menurun dengan cepat dalam tubuh. Hormon estrogen dipercaya dapat membantu melindungi jantung dan menjaganya tetap sehat. Studi telah menemukan korelasi antara estrogen rendah dan perkembangan penyakit kardiovaskular.
Wanita yang mengalami menopause dini atau ovariumnya diangkat melalui pembedahan pada usia dini memiliki peningkatan risiko penyakit jantung. Semakin dini estrogen menurun dalam hidup, semakin tinggi risiko. Penelitian telah menyimpulkan wanita yang mengalami menopause dini dan menerima terapi penggantian hormon tidak berisiko tinggi dibandingkan yang tidak.
Faktor risiko terkait menopause
Selain menopause dini, penurunan hormon estrogen juga menyebabkan tingginya LDL (kolesterol jahat) dan rendahnya HDL (kolesterol baik). Ini semakin meningkatkan risiko untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular. Wanita dengan menopause alami yang terjadi setelah usia 40 tahun jadi berisiko setelah kadar estrogen mulai turun.
Faktor risiko lain
Kenaikan berat badan dan obesitas, merokok, tekanan darah tinggi, kurang olahraga, dan riwayat keluarga penyakit kardiovaskular adalah faktor risiko tambahan untuk penyakit jantung yang meningkat setelah menopause.
Bagaimana wanita dapat mengurangi risiko penyakit jantung selama menopause?
Perubahan gaya hidup adalah cara terbaik yang direkomendasikan dokter agar wanita dapat mengurangi risiko. Makan makanan yang sehat dan seimbang dan menjaga berat badan yang sehat ada di urutan teratas daftar. Memasok tubuh dengan nutrisi yang dibutuhkan membantu menjaga sistem kekebalan tubuh lebih kuat. Dapatkan banyak protein tanpa lemak, buah-buahan, sayuran, ikan, dan sertakan kedelai dalam pola makan untuk membantu mengimbangi ketidakseimbangan hormon.
Olahraga teratur berkontribusi pada manajemen berat badan dan membantu membangun otot jantung. Selain itu, aktivitas fisik yang menyenangkan seperti menari, berenang, bersepeda, dan jogging bersama teman adalah cara yang menyenangkan untuk berolahraga sehat yang juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
Wanita yang saat ini merokok harus segera berhenti karena aktivitas ini menggandakan risiko penyakit jantung. Selain itu, disarankan untuk mengurangi minum alkohol. Siapa pun yang berisiko terkena penyakit jantung harus menjadwalkan kunjungan tahunan rutin pemeriksaan kesehatan untuk memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol.
Apakah terapi penggantian hormon (HRT) membantu mengurangi risiko penyakit jantung?
Sebelumnya diyakini terapi penggantian hormon (HRT) sangat membantu dalam mengurangi risiko penyakit jantung. Penelitian saat ini menunjukkan hasil yang bertentangan. Meskipun masih ada bukti yang menunjukkan penggantian hormon bermanfaat dalam mengurangi kejadian diabetes dan osteoporosis pada wanita menopause, HRT tidak lagi direkomendasikan untuk pencegahan penyakit serius karena faktor risiko lebih besar daripada manfaat potensialnya.
Faktor risiko penyakit jantung pada wanita meningkat selama menopause. Hal ini dipercaya ada hubungan antara kadar estrogen yang lebih rendah dan risiko ini. Sementara terapi hormon untuk menggantikan estrogen pada awalnya diyakini membantu menurunkan risiko ini, penelitian saat ini menunjukkan hal itu mungkin tidak terjadi.
Faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan wanita mengalami masalah jantung termasuk penambahan berat badan, obesitas, menjalani gaya hidup dengan kurang olahraga, aktivitas fisik, merokok, menderita diabetes, dan riwayat kesehatan keluarga yang menunjukkan kecenderungan genetik.
Para ahli sekarang merekomendasikan mengurangi risiko penyakit jantung setelah menopause. Wanita harus mulai melakukan perubahan gaya hidup sedini mungkin, dapat dimulai dari makan makanan sehat yang rendah lemak, gula, dan garam, dikombinasikan dengan olahraga berat yang disarankan agar dapat membantu mengurangi beberapa faktor risiko.
Menghindari produk tembakau, termasuk merokok dan perokok pasif, dan membatasi minum alkohol juga membantu mengurangi faktor risiko. Terakhir, lakukan pemeriksaan fisik secara teratur untuk memantau tekanan darah dan kadar kolesterol agar dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini.
NABILA RAMADHANTY PUTRI DARMADI | TUNISIESOIR
Baca juga: 8 Manfaat Memelihara Kucing: Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Hilangkan Stres