TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu sumber rasa pedas makanan adalah cabai. Walaupun rasa pedas kerap dikaitkan dengan sejumlah penyakit, makan cabai juga punya sederet manfaat kesehatan.
Medical News Today menyebut cabai rawit adalah sumber yang sangat baik dari senyawa tanaman atau fitokimia, yang rata-rata punya sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Berikut kandungan nutrisi cabai rawit:
-Antosianin
-Flavonoid
-Asam fenolat
-Karotenoid seperti lutein, likopen, dan zeaxanthin
Nutrisi tambahan dalam cabai rawit meliputi:
-Vitamin B
-Vitamin C, yang tinggi dalam paprika merah
-Vitamin E, yang tinggi dalam cabai kering
-Serat
-Zat besi
-Kalsium
-Tembaga
-Mangan
-Molibdenum
-Triptofan
-Fenilalanin
-Lisin
-Bisa jadi stimulan jantung
Mengutip laman Pusat Analisis Determinan Kesehatan Kemenkes, cabai rawit dengan nama ilmiah Capsicum frutescens L bisa dijadikan tonik stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah. Selain itu, cabai juga antirematik, bisa menghancurkan bekuan darah atau antikoagulan, meningkatkan nafsu makan, perangsang kulit.
Cabai rawit juga bisa jadi peluruh, seperti peluruh kentut atau karminatif, peluruh keringat, peluruh liur, serta peluruh kencing atau diuretik. Berikut beragam khasiat dari cabai rawit.
Menurunkan tekanan darah tinggi
Penelitian menunjukkan cabai rawit bisa menurunkan tekanan darah tinggi melalui beberapa manfaat, termasuk melepaskan zat yang memperlebar pembuluh darah, menekan enzim yang mempersempit pembuluh darah, dan meningkatkan buang air kecil yang mengurangi tekanan darah dengan membantu menghilangkan kelebihan cairan.
Memiliki efek antidiabetes dan mencegah diabetes
Penelitian menemukan cabai memiliki beberapa tindakan yang memiliki efek antidiabetes, seperti mengurangi resistensi insulin, yang memudahkan glukosa darah masuk ke dalam sel dari aliran darah. Selain itu, cabai juga membantu mencegah obesitas, yang merupakan faktor risiko penting untuk diabetes.
Penurun kolesterol
Beberapa penelitian menunjukkan cabai bisa jadi penurun kolesterol total, trigliserida, dan lipoprotein densitas rendah yang dikenal sebagai kolesterol jahat. Kolesterol juga menunjukkan cabai dapat meningkatkan lipoprotein densitas tinggi, yang dikenal sebagai kolesterol baik.
Baca juga: Punya Kolesterol Tinggi, Jangan Main-main dengan 5 Makanan ini